Breaking News:

Terkini Daerah

Penjelasan LAPAN soal Suara Dentuman Misterius di Bali: Meteor Berukuran Besar, Tidak Berbahaya

Berikut ini penjelasan LAPAN soal suara dentuman misterius mengejutkan warga Buleleng, Bali pada Minggu (14/12021).

Freepik
Ilustrasi suara dentuman. Berikut ini penjelasan LAPAN soal suara dentuman misterius mengejutkan warga Buleleng, Bali pada Minggu (14/12021). 

TRIBUNWOW.COM - Suara dentuman misterius mengejutkan warga Buleleng pada Minggu (14/12021).

Dentuman yang cukup keras itu terdengar bertepatan dengan Kajeng Kliwon Pamelas Tali, Watugunung Runtuh menurut sistem penanggalan Bali.

Suara dentuman terdengar hingga di sejumlah wilayah di Bumi Panji Sakti.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Suara Dentuman di Buleleng, Warga Saksikan Detik-detiknya: Ada Meteor di Langit

Hingga kemarin malam, belum diketahui sumber maupun penyebab dentuman itu.

Pusat Gempabumi Regional (PGR) III Denpasar menyampaikan adanya anomali sinyal yang terekam pada sensor di Singaraja milik BMKG.

"Begitu kami cek pada pukul 10.27 Wita ternyata ada anomali sinyal. Namun sinyal ini bukan sinyal seismik gempabumi karena kami lihat tidak dicacat oleh beberapa sensor lain di sekitarnya. Tapi hanya terekam di sensor Singaraja saja," ujar observer PGR III Denpasar, Indira, Minggu 24 Januari 2021.

Ia menjelaskan, pihaknya kemudian mendapatkan kabar dari masyarakat terlihat meteor jatuh dan lain sebagainya.

Tapi BMKG yang memiliki kewenangan kegempaan, mengkonfirmasi bahwa suara ledakan tersebut bukan merupakan akibat gempabumi.

Indira menyampaikan, pihaknya memerlukan konfirmasi lebih lanjut dengan lembaga-lembaga lain.

Kalau memang kesaksian masyarakat melihat meteor atau lain sebagainya, harus dikoordinasikan dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Baca juga: Warga Ngaku Lihat Meteor saat Terjadi Dentuman Misterius di Bali, Ini Pernyataan LAPAN dan BMKG

Diduga Meteor Berukuran Besar

Astronom sekaligus Peneliti Madya LAPAN, Dr. Rhorom Priyatikanto mengatakan sistem pemantauan orbit.sains.lapan.go.id tidak menunjukkan adanya benda artifisial atau sampah antariksa yang diperkirakan melintas rendah atau jatuh di wilayah Indonesia.

Hal ini memperbesar kemungkinan bahwa fenomena dentuman yang didengar warga Buleleng berkaitan dengan benda alamiah.

Dilansir dari laman resmi lapan.go.id, berikut Tribun Bali kutip siaran pers LAPAN terkait dentuman tersebut:

Meteor berukuran besar atau dikenal juga sebagai bolide atau fireball bisa jadi masuk ke atmosfer, terbakar, dan jatuh di dekat Buleleng.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Tags:
Suara DentumanLembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)BulelengBaliMeteor
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved