Gempa Bumi Guncang Sulawesi Barat
Ayah Menangis Ingin Tolong Anaknya yang Tertimbun Reruntuhan akibat Gempa di Sulbar: Anakku di Dalam
Detik-detik mencekam proses evakuasi korban gempa di Sulawesi Barat. Nampak seorang ayah menangis berusaha menolong anaknya yang tertimbun reruntuhan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang daerah Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/2021) sekira pukul 02.30 Wita.
Pasca terjadinya gempa, beredar sebuah video yang merekam upaya evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa.
Dalam sebuah video tampak seorang ayah menangis meminta tolong kepada orang-orang sambil berusaha mengevakuasi anaknya yang tertimbun reruntuhan gempa.

Baca juga: Evakuasi Gempa Bumi di Majene Sulbar: 8 Orang Terjebak Reruntuhan Bangunan, 5 Orang Dalam Pencarian
Rekaman video itu ditayangkan di YouTube Tribun Timur, Jumat (14/1/2021).
Dalam video itu nampak seorang pria tengah berusaha menggali reruntuhan bangunan.
Di sisi bangunan lain nampak seorang pria berbaju merah yang meminta tolong agar anaknya yang ada di dalam rumah diselamatkan.
"Anakku di dalam situ kasihan, tolonglah," kata pria berbaju merah itu sambil menangis.
"Anakku di dalam situ kasihan, tolonglah," ucap pria berbaju merah itu berkali-kali sambil menangis berupaya mengangkat puing-puing reruntuhan.
Beberapa warga berupaya mengangkat puing reruntuhan dengan alat-alat seadanya.
Sang perekam video kemudian menyorot tempat lain yang juga mengalami kerusakan parah akibat gempa tersebut.
"Astagfirullah bangunan roboh," kata perekam video.
Suasana jalan tampak gelap hanya disinari penerangan dari lampu senter dan senter HP.
Diketahui gempa susulan melanda Mamuju, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Polewali Mandar, Pinrang, Pare-pare, Mamasa, Makassar, dan Gowa.
Sejak gempa pertama yang terjadi pada Kamis (14/1/2021) pukul 14.35 WITA, korban jiwa berjumlah 3 orang, 24 luka-luka, dan lebih dari 2.000 warga mengungsi.
Gempa susulan dirasa cukup kuat dan terjadi sekitar 5-7 detik.
Baca juga: Viral Detik-detik Gempa Majene Terekam di Live Facebook, Terdengar Suara Pria Panik: Allahuakbar
Simak videonya mulai menit ke-1.02:
Kesaksian Warga Mamuju soal Gempa Susulan Lebih Kencang
Gempa bumi susulan kembali dirasakan di beberapa wilayah di Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari.
Gempa berkekuatan 6,2 SR itu merupakan gempa susulan dari yang sebelumnya terjadi pada Kamis (14/1/2021) siang.
Menurut kesaksian warga Mamuju Tengah, Muhammad Rizal Darwis mengaku merasakan langsung guncangan dari gempa yang berpusat di Kabuaten Majene tersebut.
Baca juga: Evakuasi Gempa Bumi di Majene Sulbar: 8 Orang Terjebak Reruntuhan Bangunan, 5 Orang Dalam Pencarian
Pasalnya menurutnya, selain kencang, guncangan dari gempa juga berlangsung cukup lama.
Dirinya memperkirakan guncangan terjadi selama 40 detik hingga satu menit.
"Kan gempanya tadi malam jam 2.28 menit WITA. Lama gempanya, goncangannya hampir 40 detikkan sampai satu menitan," ujar Rizal saat dihubungi TribunVideo.com, Sabtu (15/1/2021).
Meski begitu, ia menyebut aneh fenomena gempa susulan lebih kuat dibandingkan dengan gempa awalnya.
Menurutnya kondisi tersebut tidak terjadi pada peristiwa gempa-gempa pada umumnya.
Seperti yang diketahui, sebelum terjadinya gempa berkekuatan 6,2 SR, wilayah Majene dan Mamuju dan sekitar sudah lebih dulu diguncang gempa magnitudo 5,9 SR.
Hal itu juga dibenarkan oleh BMKG yang bahkan menyebut terdapat enam gempa susulan hingga yang terkuat pada Sabtu dini hari mencapai 6,2 SR.
"Saya pikir ini gempa susulan, kan kalau gempa susulan itu lebih kecil dari gempa sebelumnya karena sebelumnya waktu sore ini sempat gempa dengan kekuatan 5,7 SR, ini malam kok lebih dahsyat goncangannya," kata Rizal.
"Cuman anehnya lebih gede kan berbeda dengan gempa-gempa yang lain, yang biasanya kalau susulan lebih kecil karena hanya menyesuaikan patahan-patahannya," jelasnya.
Baca juga: Gempa Sulbar Disebut akibat Sesar Naik, BMKG: Di Sulawesi Memang Agak Unik Banyak Sesar
Terkait kondisi pasca gempa, Rizal mengatakan tidak dipungkiri membuat warga setempat merasa panik.
Terlebih menurutnya disertai padamnya listrik hingga isu-isu berpotensi akan adanya tsunami, meski pada akhirnya sudah dibantah oleh BMKG.
"Ternyata pusat gempanya di Kabupaten Majene tetapi lebih dekat ke Mamuju dan kondisi yang paling parah memang yang ada di mamuju," ungkapnya.
Menurutnya saat ini sudah ada tenda-tenda pengungsian untuk korban yang disiapkan oleh pemerintah setempat. (TribunWow.com/Anung/Elfan)