Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Mayor Iwan Beberkan Pencarian Black Box Sriwijaya Air, 3 Kali Menyelam Lihat Benda Oranye di Lumpur
Anggota tim penyelam TNI AL Mayor Iwan Kurniawan mengungkapkan momen penemuan Flight Data Recorder (FDR) Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
"Terlihat punggung berwarna logam, diangkat oleh KLS Putu, terlihat warna oranyenya. Kemudian diberikan kepada saya," kata Iwan.
Menurut Iwan, saat itu kondisi bawah laut cukup bagus dengan jarak pandang yang jelas antara 1 sampai 1,5 meter.
Penemuan FDR itu diperkuat setelah melihat tulisan yang tertera.
"Setelah itu kami lihat, kami cek di sisi sampingnya ada tulisan Flight Data Recorder," jelas Iwan.
Ia menyebut proses pencarian cukup memakan waktu, bahkan mencapai tiga kali penyelaman sebelum akhirnya ditemukan bagian pertama dari black box.
"Prosesnya selama satu hari. Dari penemuan awal ketemu beacon-nya, penyelaman kedua ketemu serpihan dari casing black box-nya," tutur Iwan.
"Penyelaman ketiga saya dan bersama tiga orang rekan menemukan FDR-nya," lanjut dia.
Iwan membenarkan penyelaman dilakukan sampai kedalaman 18 meter.
"Selama pencarian sekitar 25 menit. Begitu diangkat, tinggal angkat saja. Enggak ada masalah," jelas Iwan.
Lihat videonya mulai menit 3.30:
Penjelasan Mantan KNKT soal Black Box Terpecah
Mantan investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ruth Hanna Simatupang, menganalisis penyebab pecahnya black box (kotak hitam) yang ditemukan di antara puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Selasa (12/1/2021).
Diketahui kotak hitam berisi cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder (FDR) yang bermanfaat untuk investigasi penyebab kecelakaan.
Baca juga: Update Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Berikut Daftar Nama Jenazah Korban yang Teridentifikasi