Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Sriwijaya Air SJ 182 Tak Meledak di Ketinggian 10 Ribu Kaki, KNKT Sebut Perlahan Turun di 250 Kaki
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkap fakta tentang jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengungkapkan fakta tentang jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Selasa (12/1/2021).
Diketahui pesawat Boeing 737-500 tersebut mengudara dengan ketinggian 10.900 kaki pada pukul 14.40 WIB, yakni 4 menit setelah berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Black Box Sriwijaya Air Terpecah Belah saat Ditemukan, Mantan KNKT: Jatuhnya Cepat Menghantam Laut
Menurut analisis KNKT, mesin pesawat masih hidup saat itu.
Pesawat Sriwijaya Air kemudian turun perlahan hingga mencapai ketinggian 250 kaki sebelum di perairan Kepulauan Seribu.
"Bahwa mesin pesawat ketika sampai di ketinggian 250 kaki sebelum impact ke permukaan air, masih hidup," kata Soerjanto Tjahjono.
"Dari data lapangan menunjukkan sebaran rampage dengan besaran lebar sekitar 100 meter dan panjangnya sekitar 300-400 meter. Data ini didapat dari KRI Nigel," jelasnya.
Berdasarkan pantauan tim evakuasi di lokasi kejadian, diperkirakan ada satu titik jatuh pesawat Sriwijaya Air.
Dengan demikian dapat disimpulkan pesawat SJ 182 tidak meledak dan dalam kondisi utuh sebelum menghantam permukaan laut.
"Dari data tersebut menunjukkan impact yang terjadi dapat dikatakan ada satu titik atau sangat lokal," kata Soerjanto.
"Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi ledakan atau pecah sebelum impact ke air," paparnya.
Soerjanto memastikan dugaan pesawat meledak di udara tidak benar.
"Jadi asumsi-asumsi in-flight breakup itu tidak ada," tegas dia.
Baca juga: Permintaan Terakhir Didik Gunardi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Minta Ayah Dibawa ke Bekasi
Selanjutnya, Soerjanto mengungkapkan hasil temuan lain berdasarkan penelusuran tim evakuasi.
Ia menyebut adanya turbin mesin yang terlepas menunjukkan mesin dalam keadaan hidup saat jatuh.