Breaking News:

Vaksin Covid

Soal Vaksin Covid-19 Hak atau Kewajiban, Ridwan Kamil: Dalam Situasi Pandemi Itu adalah Kewajiban

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjawab soal vaksinasi Covid-19 merupakan hak atau kewajiban bagi masyarakat.

Instagram @ridwankamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelum menjalani tes vaksin Covid-19 kelima, diunggah Senin (14/12/2020). Ridwan Kamil menjawab soal vaksinasi Covid-19 merupakan hak atau kewajiban bagi masyarakat. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjawab soal vaksinasi Covid-19 merupakan hak atau kewajiban bagi masyarakat.

Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil menegaskan bahwa di dalam keadaan darurat atau pandemi, maka vaksinasi menjadi sebuah kewajiban yang harus diikuti oleh seluruh pihak.

Ridwan Kamil juga membenarkan bahwa mereka yang tidak mengikuti vaksinasi berhak untuk diberikan hukuman atau denda.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengakui ada dua pihak berbeda dalam merespons hadirnya vaksin Covid-19.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengakui ada dua pihak berbeda dalam merespons hadirnya vaksin Covid-19. (Instagram/@ridwankamil)

Baca juga: Akui Ada Pihak yang Tak Pecaya dan Tolak Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil Ungkap 3 Faktor Penyebabnya

Baca juga: Video Live Streaming Jokowi Disuntik Vaksin Sinovac Hari Ini Rabu 13 Januari 2021 Pukul 10.00 WIB

Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil dalam unggahan akun Instagramnya, @ridwankamil, Rabu (13/1/2021).

Dalam kesempatan itu, mantan wali kota Bandung itu mulanya meyakinkan kepada masyarakat bahwa program vaksinasi dari pemerintah aman.

Menurutnya, hal tersebut dibuktikan dengan tekad dari para pemimpin yang mau disuntikkan vaksin pertama.

"Banyak warga-warga yang nanya, 'Ya pimpinan dulu, pemimpin dulu, dites dulu."

"Yaudah, maka pimpinan negara termasuk Presiden kemudian Pimpinan Daerah akan menjadi teladan di awal," ujar Ridwan Kamil.

Setelah pejabat negara, pihak yang prioritas mendapatkan vaksin tentu tidak lain adalah para tenaga kesehatan yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19 lantaran menjadi garda terdepan.

"Kedua, tenaga kesehatan, supaya mereka yang ngurusin pasien Covid-19 badannya kuat, tidak khawatir lagi oleh kebocoran-kebocoran," kata dia.

"Dan ketiga adalah profesi-profesi rawan Covid yang pelayan publik banyak ketemu orang dan sebagainya," imbuhnya.

Sedangkan terkait persoalan vaksinasi itu merupakan hak atau kewajiban, Ridwan Kamil mengakui merupakan sebuah pilihan.

Namun hal itu tidak berlaku dalam kondisi darurat kesehatan.

Baca juga: Suntik Perdana Vaksin Covid-19 Dilakukan Hari Ini, Satgas Tegaskan Sinovac Aman, Hahal, Berkhasiat

"Yang terpenting vaksin itu hak atau kewajiban? Boleh milih gak?"

"Jawabannya adalah dalam situasi pandemi itu adalah kewajiban, mungkin kalau tidak pandemi statusnya tidak darurat itu adalah pilihan, seperti yang pernah kita alami," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menegaskan mereka yang menolak melakukan vaksinasi di saat pandemi merupakan bentuk pelanggaran karena membahayakan kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat dan negara.

"Tapi kalau sudah situasi darurat pandemi, Anda-anda yang sudah terdaftar, sudah diharapkan datang dan tidak melaksanakan, itu masuk kategori membahayakan kesehatan, keselamatan masyarakat dan negara," terangnya.

"Ada Undang-undang No 4 Tahun 1984 tentang Wabah dan Undang-undang Karatina Kesehatan."

"Dua-duanya menyimpulkan bahwa anda yang menolak itu tanpa alasan yang jelas masuk kategori membahayakan kesehatan masyarakat, bisa ditahan, bisa didenda angkanya bervariasi," pungkasnya.

Anggahan di akun Instagram pribadi Gubernur Jawa Barat, @ridwankamil, Rabu (13/1/2021).
Anggahan di akun Instagram pribadi Gubernur Jawa Barat, @ridwankamil, Rabu (13/1/2021). (Instagram/@ridwankamil)

Simak video lengkapnya:

Ungkap 3 Faktor Penyebab Ada yang Tak Percaya dan Tolak Vaksinasi Covid-19

Dalam kesemapatn sama, Ridwan Kamil mengakui ada dua pihak berbeda dalam merespons hadirnya vaksin Covid-19.

Menurutnya, dua pihak tersebut adalah yang merespons secara rasional dan emosional.

Dilansir TribunWow.com, pihak yang merespons secara rasional adalah mereka yang percaya manfaat dari vaksin.

Petugas medis melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Terbaru, ilustarsi vaksinasi Covid-19.
Petugas medis melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Terbaru, ilustarsi vaksinasi Covid-19. (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Baca juga: Istana Sebut Jokowi akan Disuntik Vaksin Covid-19 oleh Dokter Kepresidenan dan Dinkes DKI

Baca juga: LIVE STREAMING Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Hari Ini Pukul 10.00 WIB, Keluarga Tak Ikut

Sedangkan yang merespons secara emosional adalah mereka yang cenderung tidak percaya dan bahkan menolak diberikan vaksin.

Hal itu dijelaskan Ridwan Kamil melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @ridwankamil, Rabu (13/1/2021).

Ridwan Kamil lantas menjelaskan alasan munculnya pihak-pihak yang tidak mempercayai adanya vaksin Covid-19.

Disebutnya setidaknya ada tiga hal yang membuat mereka berpikir buruk terhadap vaksin Covid-19 tersebut.

Yang terparah menurutnya adalah termakan kabar bohong atau hoax.

"Biasanya mereka yang tidak percaya dan tidak mau karena tiga hal," ujar Ridwan Kamil.

"Bertanya bukan pada ahlinya, ada yang tanya ke musisi, ada yang tanya ke profesi arsitek, hal-hal yang sebenarnya bukan bidanya."

"Ada juga yang terprovokasi di WA-WA, di media sosial dan juga ada yang korban hoax," jelasnya.

Sedangkan orang-orang yang memiliki pikiran rasional tidak dipungkiri juga sempat merasa bingung saat pertama kali munculnya vaksin Covid-19.

Meski begitu, Ridwan Kamil menilai mereka bertanya atau berkonsultasi dengan pihak yang tepat dan memiliki kompetensi di bidang tersebut, 

Baca juga: Suntik Perdana Vaksin Covid-19 Dilakukan Hari Ini, Satgas Tegaskan Sinovac Aman, Hahal, Berkhasiat

"Mereka biasanya tetap bertanya, tapi bertanya kepada mereka yang menjadi referensi," kata Ridwan Kamil.

"Bertanya kepada ahli vaksin, dokter juga banyak, tapi tidak semua dokter paham virologi atau vaksin."

"Apakah aman untuk diedarkan? Bertanyanya ke BPOM. Apakah halal? Karena ini juga persyaratan karena mayoritas kita muslim maka bertanya ke ulama," terangnya.

Lebih lanjut, mantan Wali Kota Bandung itu berharap masyarakat berada pada golongan yang berpikir secara rasional dengan menganggap program vaksinasi begitu penting untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

"Harapannya anda masuk golongan rasional, tidak masuk ke golongan irasional," harapnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Vaksin Covid-19Suntik Vaksin Covid-19Covid-19Virus CoronaRidwan Kamil
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved