Terkini Nasional
Sebut Blusukan Risma untuk Saingi Anies, Pengamat: PDIP Ingin Rebut Posisi Gubernur dari Partai Lain
Aksi blusukan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini mendapat beragam tanggapan hingga menimbulkan pro dan kontra.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Aksi blusukan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini mendapat beragam tanggapan.
Dilansir TribunWow.com, pengamat politik Ujang Komarudin menilai bahwa apa yang dilakukan Risma merupakan bagian dari manuver politik.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Blusukan Risma Disebut Pencintraan dan Cari Popularitas, Aria Bima: Apakah Bu Risma Masih Butuh Itu?
Baca juga: Mensos Risma Dituduh Pencitraan Gara-gara Blusukan, Pengamat: Enggak Salah, Mereka Cuma Bosan Saja
Menurutnya tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan dari seorang politisi tentunya adalah melakukan manuver politik dalam menjalankan tugasnya.
Dan dikatakannya bahwa kondisi tersebut lumrah terjadi.
"Kalau apa yang dilakukan oleh politisi tentu manuver politik," ujar Ujang Komarudin.
Ujang kemudian menyinggung kondisi politik di DKI Jakarta yang saat ini dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan.
Ia menilai kondisi tersebut tentunya tidak mengenakkan bagi PDIP lantaran Anies sendiri bukan merupakan orang dari partai belogo kepala banteng.
Oleh karenanya, menurut Ujang, ada keinginan dari PDIP untuk kembali merebut posisi orang nomor satu di Ibu Kota.
"Pasca kekalahan Ahok di Pilkada 2017 lalu, PDIP ingin merebut posisi gubernur dari tangan partai lain itu," katanya.
Dirinya mengatakan bahwa persaiangan untuk memperebutkan posisi gubernur DKI sudah dimulai sejak Risma masih menjadi wali kota Surabaya.
Baca juga: Gelandangan Banyak Muncul setelah Risma Rajin Blusukan ke Jakarta, bahkan Berasal dari Luar Ibu Kota
Menurutnya hanya Risma lah sebagai kepala daerah dari kader PDIP yang bisa dibandingkan dengan kapasitas Anies.
"Kita lihat saja kronologinya bagaimana dulu ketika Risma menjadi wali kota itu dibanding-bandingkan dengan Anies," ungkapnya.
"Jadi indikator itu sudah ada sejak Risma menjadi Wali Kota Surabaya, ketika menjadi mensos itu tambah menjadi-jadi."
Oleh karenanya, ia menyakini bahwa ada tujuan lain baik dari Risma maupun dari PDIP pad gelaran Pilkada DKI Jakarta nanti.