Breaking News:

Kabar Tokoh

Mensos Risma Dituduh Pencitraan Gara-gara Blusukan, Pengamat: Enggak Salah, Mereka Cuma Bosan Saja

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menanggapi aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau akrab dikenal Risma.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Hari pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismahirini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio menanggapi aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau akrab dikenal Risma.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Rabu (6/1/2021).

Diketahui Risma kerap melakukan aksi blusukan ke berbagai wilayah di DKI Jakarta sejak dilantik sebagai Menteri Sosial.

Serah terima jabatan Menteri Sosial RI dari Bapak Muhadjir Effendy kepada Ibu Tri Rismaharini, disiarkan langsung dari Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial RI, Rabu (23/12/2020).
Serah terima jabatan Menteri Sosial RI dari Bapak Muhadjir Effendy kepada Ibu Tri Rismaharini, disiarkan langsung dari Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial RI, Rabu (23/12/2020). (Rachmad Aditya/Kementerian Sosial)

Baca juga: 3 Fakta Aksi Blusukan Risma, dari Tawaran Mensos Ditolak Warga hingga Tabiat Penghuni Kolong Flyover

Meskipun begitu, sejumlah kritik dilontarkan terhadap aksi Risma, termasuk tuduhan pencitraan.

Menanggapi hal itu, Hendri memahami kemungkinan apa yang dilakukan Risma adalah untuk memperkenalkan diri di Jakarta, sesuai kedudukannya yang berkantor di ibu kota saat ini.

"Pertanyaannya Risma perlu enggak (blusukan)? Ya, mungkin perlu, orang dia di Jakarta. Dia Wali Kota Surabaya, itu (blusukan) harus dilakukan untuk memperkenalkan diri," komentar Hendri Satrio.

"Apalagi kalau ditanya ke Bu Risma, 'Kantorku di Jakarta, ya blusukan-nya di Jakarta dulu'. Jadi enggak ada yang salah dengan itu," terangnya.

Hendri menilai tidak perlu buru-buru mengecap aksi Risma sebagai pencitraan.

Pasalnya aksi blusukan telah populer sejak pertama kali dilakukan Joko Widodo (Jokowi), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, serta kepala daerah lainnya.

"Tapi kalau saran saya, kenapa langsung ada tuduhan ini pencitraan," kata Hendri.

"Soalnya Bu Risma enggak mengubah model-model blusukan. Cara-cara begini 'kan sudah dilakukan Pak Jokowi, Pak Ahok," lanjutnya.

"Banyak pemimpin daerah juga melakukan ini," tambah pengamat politik ini.

Baca juga: Soal Mensos Risma Blusukan, Aria Bima: Apa Perlu Setingkat Wali Kota Surabaya Butuh Pencitraan?

Hendri menyebut tuduhan pencitraan mungkin dilakukan karena banyak kepala daerah yang telah melakukan aksi serupa.

Ia menyarankan Risma melakukan suatu aksi yang berbeda daripada blusukan.

"Makanya begitu dilakukan lagi, (muncul tuduhan) 'Nyontek ini, pencitraan pasti'," ucap Hendri.

Halaman
123
Tags:
Tri RismahariniHendri SatrioBlusukanJakartaJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved