Breaking News:

Virus Corona

Jadi yang Pertama Divaksinasi, Apakah Jokowi akan Disuntikkan Vaksin Sinovac? Ini Kata Menkominfo

Program vaksinasi Covid-19 rencananya akan mulai dilakukan pada pertengahan Januari 2021 atau pekan depan.

Capture YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan vaksin Covid-19 akan digratiskan bagi masyarakat Indonesia, Rabu (16/12/2020). Program vaksinasi Covid-19 rencananya akan mulai dilakukan pada pertengahan Januari 2021 atau pekan depan, dan Jokowi akan jadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac. 

TRIBUNWOW.COM - Program vaksinasi Covid-19 rencananya akan mulai dilakukan pada pertengahan Januari 2021 atau pekan depan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan diri akan menjadi orang pertama yang akan divaksinasi.

Muncul pertanyaan bahwa jenis vaksin apa yang nantinya akan disuntikkan kepada Jokowi mengingat ada tujuh jenis vaksin yang akan digunakan, yakni AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (18/4/2020).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (18/4/2020). (Dok BNPB)

Baca juga: Penjelasan Wiku Adisasmito soal 3 Kelompok yang akan Terima Vaksin Covid-19 Pertama

Baca juga: Mulai dari Sinovac hingga Pfizer Inc, Inilah Daftar 7 Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia

Menjawab hal itu, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Johnny G Plate mengatakan bahwa tidak ada vaksin lain yang siap digunakan pada 13 Januari 2021 mendatang, kecuali Sinovac, bertepatan dengan dilakukannya vaksinasi kepada Jokowi.

Oleh karenanya, Johnny Plate memastikan bahwa jenis vaksin yang akan disuntikkan kepada Jokowi adalah vaksin Sinovac.

"Yang available sekarang, yang siap untuk dilakukan vaksinasi adalah vaksin Sinovac," kata Johnny Plate.

"Dan karenanya kalau Bapak Presiden nanti akan mendapatkan vaksinasi pada tanggal 13 yang siap di Indonesia adalah vaksin Sinovac," jelasnya.

Untuk itu menurutnya yang harus dipersiapkan saat ini adalah tingkat keamanan dari vaksin buatan China tersebut.

Termasuk juga menunggu keluarnya izin edar atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Dan untuk itu pasti sertifikat halalnya dilakukan dengan benar-benar, auditnya dilakukan secara berlapis-lapis dan dilakukan secara scientific," ungkapnya."

"Demikian halnya Emergency Use Authorization (EUA) yang dilakukan oleh BPOM akan secara sungguh-sungguh memerhatikan scientific approachnya, dan tahapan-tahapan uji klinisnya serta seluruh dokumentasinya dan data," ujarnya.

"Itu diteliti dengan benar."

Baca juga: Tokoh Agama Termasuk Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Wiku Adisasmito

Lebih lanjut, Johnny Plate menegaskan bahwa program vaksinasi yang dilakukan adalah dengan mengutamakan kesehatan rakyat dalam rangka mengatasai pandemi Covid-19.

Dirinya menambahkan rangkaian prosesnya tentunya sudah dipikirkan secara matang termasuk menjamin keamanan dan keefektivannya.

"Ini bukan siapa cepat dia dapat, tapi cepat dan akurat, itu yang sedang dilakukan," katanya.

"Yang ada itu dan pasti pakai itu (vaksin Sinovac)."

Simak videonya mulai menit ke- 7.48

Menkes Jawab Tudingan Pejabat Disebut Dapat Vaksin Kualitas Terbaik

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjawab tudingan-tudingan miring seputar vaksinasi Covid-19.

Seperti yang diketahui, Indonesia sendiri disebut akan memakai tujuh jenis vaksin, mulai AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac.

Tujuh jenis vaksin tersebut diklaim memiliki kualitas yang berbeda-beda.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Mata Najwa, Rabu (6/1/2021). Dirinya menjawab soal pandangan sinis dari publik lantaran tidak memiliki background kedokteran atau kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Mata Najwa, Rabu (6/1/2021). Dirinya menjawab soal pandangan sinis dari publik lantaran tidak memiliki background kedokteran atau kesehatan. (Facebook/Trans7)

Baca juga: Di Mata Najwa, Budi Gunadi Ungkap Alasan Terima Perintah Jokowi sebagai Menkes: Investasi Surgawi

Baca juga: Disinggung Tak Ada Background Kesehatan, Budi Sadikin Lempar ke Najwa Shihab: FH UI Bisa Jadi Anchor

Atas dasar itu, tidak sedikit masyarakat yang lantas memiliki persepsi bahwa vaksin kualitas terbaik akan diberikan kepada pejabat pemerintah, sedangkan masyarakat umum mendapatkan vaksin kualitas rendah.

Hal tersebut juga disinggung oleh presenter Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa, Rabu (6/1/2021).

"Jangan-jangan pejabat mendaatkan vaksin kualitas terbaik, masyarakat biasa mendapatkan vaksin dengan persentasi keberhasilan paling rendah," ujar Najwa Shihab membacakan pertanyaan dari netizen.

Menjawab hal itu, Budi Sadikin memberikan bantahan.

Dirinya lantas memberikan penjelasannya dengan mudah berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan.

Dikatakannya bahwa saat ini vaksin yang sudah tersedia dan dalam waktu dekat akan disuntikkan adalah vaksin jenis Sinovac.

Maka mau tidak mau bahwa penerima vaksin tahap pertama yakni tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah adalah vaksin asal Tiongkok tersebut.

"Jadi vaksinnya yang ada sekarang adalah Sinovac dari China. Jadi semua yang divaksin duluan pasti dapatnya vaksin itu, termasuk mungkin saya," jelas Budi Sadikin.

"Dan Pak Presiden?" tanya Najwa Shihab.

"Betul," kata Budi Sadikin.

Baca juga: Diminta Najwa Shihab Tidak Hilang-hilang, Menkes Budi Sadikin: Ya Aku Kan Duduk di Kursi Ini

Sementara itu terkait kualitas dari tujuh vaksin, termasuk Sinovac, Budi Sadikin menilai bukan menjadi persoalan utama.

"Sekarang pertanyaannya vaksinnya bagus apa enggak, yang lebih baik yang mana?."

"Saya tanya sama semua ahli epidemiologi, yang penting buat mereka, satu, safety-nya bagimana, kedua, BPOM menyetujui apa enggak, yang ketiga apa yang ada dan dapat cepat dipakai sekarang," jelasnya.

Menurutnya, pemerintah tidak bisa menunggu lama lagi untuk bisa mendapatkan vaksin dengan kualitas terbaik yang bisa dikatakan lebih baik dari Sinovac. 

"Karena kita yang mati 150-200 per hari, satu bulan enam ribu orang, kita mau tunggu atau satu tahun 72 ribu orang mati untuk bisa mendapatkan vaksin yang baik," kata lulusan Fisika Nuklir ITB itu.

"Sangat tidak manusiawi," tegasnya menutup.

Simak videonya mulai menit ke- 7.35

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
JokowiVaksinasiVaksin Covid-19Vaksin Virus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved