Terkini Nasional
Bantah Risma Pencitraan Blusukan demi Maju di Pilpres 2024, KSP: Mau Bekerja Baik Kok Direcokin
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ade Irfan membantah soal tuduhan Menteri Sosial Tri Rismaharini tengah menyiapkan diri untuk Pilpres 2024.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ade Irfan Pulungan membantah soal tuduhan yang menyebut Menteri Sosial Tri Rismaharini tengah menyiapkan diri untuk Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Apa Kabar Indoensia tvOne, Kamis (7/1/2021).
Soal blusukan yang dilakukan Risma di DKI, Ade Irfan menganggap sang menteri hanya melakukan tugas sebagai mensos.

Baca juga: Risma Blusukan, Pengamat Teringat Ucapan Jokowi sebelum Jadi Gubernur DKI: Manuver Semakin Kencang
Baca juga: Jadi Menteri, Risma Disebut bakal Maju di Pilpres 2024, Refly Harun: Pesaing Berat Anies Baswedan
Karena itu, ia membantah jika aksi blusukan Risma hanya untuk pencitraan belaka.
"Terlalu cepat kalau kita menganalisis apa yang dikerjakan, perbuatan Bu Risma sebagai menteri sosial untuk kepentingan 2024," kata Ade Irfan.
"Terlalu cepatlah, terlalu naif."
"Orang mau bekerja baik aja kok direcokin," tambahnya.
Ade Irfan juga membeberkan alasan Risma melakukan blusukan di DKI Jakarta.
Ia menyebut hal itu dilakukan Risma karena kantor Kemensos berada di Ibu Kota.
Baca juga: Sebut Blusukan Risma Ada Pesan yang Disampaikan, Pengamat Politik: Sangat Keras, Menyindir Anies
"Ya karena kan kedudukan Kementerian Sosial ada di Jakarta," ucapnya.
"Bisa saja kan dari kantor menuju tempat lain sambil berjalan, memantau."
"Jadi jangan terlalu curiga dululah apa yang dilakukan Ibu Risma ini."
"Yang penting kan ini sangat baik."
Lebih lanjut, Ade Irfan pun mengungkit kehadiran Riza Patria sebagai wakil gubernur DKI.
Menurutnya, kala itu Riza Patria juga langsung terjun ke lapangan seusai dilantik.
Karena itu, ia menganggap tak ada yang spesial dari aksi blusukan Risma di DKI Jakarta.
"Misalnya kemarin itu, kita hampir dua tahun enggak punya wakil gubernur setelah Pilpres kemarin," terangnya.
"Begitu Bang Riza Patria ditetapkan sebagai wagub dia langsung action di lapangan."
"Itu kan luar biasa."
Baca juga: Blusukan Risma Disebut Pencintraan dan Cari Popularitas, Aria Bima: Apakah Bu Risma Masih Butuh Itu?
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-3.09:
Risma Pesaing Berat Anies Baswedan?
Di sisi lain, pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menduga Menteri Sosial Tri Rismaharini bakal maju di Pilkada DKI Jakarta 2022 atau di Pilpres 2024.
Jika hal itu terjadi, Refly menyebut Risma bakal jadi saingan berat bagi Anies Baswedan.
Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Kamis (7/1/2021).
Mulanya, Refly menyinggung soal aksi blusukan Risma di DKI Jakarta.
Baca juga: Risma Blusukan, Refly Harun Sebut Tak Cuma Gubernur DKI yang Malu, tapi Juga Jokowi: Saingi Anies
Baca juga: Blusukan Risma di DKI Tuai Kritik, Pengamat Singgung Jokowi hingga Ahok: Enggak Salah, Bosen Aja
Refly berharap aksi blusukan Risma tak digunakan sebagai sarana politik.
"Yang penting itu tidak digunakan untuk sarana politik," ucap Refly.
"Apalagi sarana politik untuk kontestasi Pilkada DKI 2022 mendatang."
Refly menyebut Risma akan menjadi pesaing berat Anies di Pilkada DKI mendatang.
Ia pun menyinggung partai besar yang mendukung Risma.
"Di mana kita tahu bahwa Risma pasti jadi pesaing berat Anies Baswedan," ucap Refly.
"Karena dia di jalur merah, Anies Baswedan mungkin masih di jalur hijau dengan dukungan kelompok Islam kanan."
"Sementara Risma tentu didukung kelompok nasionalis tengah kiri."
"Tadi tengah kanan, satunya tengah kiri," sambungnya.
Baca juga: Sebut Blusukan Risma sebagai Manuver Politik, Pengamat: Bisa Didukung Menjadi Gubernur DKI di 2022
Baca juga: Mensos Risma Dituduh Pencitraan Gara-gara Blusukan, Pengamat: Enggak Salah, Mereka Cuma Bosan Saja
Lebih lanjut, Refly menyebut sejumlah dukungan kelompok Islam untuk Anies Baswedan.
Ia menduga, di Pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang kelompok tersebut kembali mendukung mantan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut.
"Ya kelompok Islam ada juga, tapi kita tahu Islam ada Islam tradisional dan ada Islam modern," ucap Refly.
"Dan Islam tradisional secara ideologis sepertinya lebih dekat dengan kelompok nasionalis."
"Islam modern itu kanan, sehingga mendukung Anies Baswedan di Pilkada 2017."
"Dan mungkin saja di Pilkada 2022, kalau digelar," sambungnya.
Jika tak di Pilkada DKI Jakarta 2022, Refly memperkirakan Anies Baswedan dan Risma bakal bersaing di Pilpres 2024.
Menurut Refly, posisi Risma kini sebagai menteri bisa memuluskan jalan mencalonkan diri sebagai calon presiden maupun wakil presiden selanjutnya.
"Kalau tidak digelar, mungkin di 2024, konstelasi akan berubah."
"Tidak lagi persaingan Pilkada DKI, tapi sudah menjadi persaingan menjadi presiden dan wakil presiden."
"Dan Risma bisa jadi dengan posisi barunya ini akan masuk ke kancah persaingan tersebut," tutupnya. (TribunWow.com)