Terkini Nasional
Singgung Permainan Bandar Bursa Calon Kapolri, Pengamat: Agak Tenang, Biasanya Kemrungsung
Kepala Puskamnas Universitas Bhayangkara Jaya Hermawan Sulistyo menilai pemilihan calon kapolri yang baru terkesan lebih tenang daripada biasanya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
"Kalau TNI lebih jelas, dia harus urut. Di polisi tidak, karena ada diskresi itu tadi," terangnya.
Selain urutan angkatan, umumnya seorang calon pemimpin dalam Polri akan dilihat kompetensi sesuai bidang kerjanya.
Para pejabat terkait kemudian akan mengikuti kapolri yang terpilih.
"Lalu apakah ada kompetensi. Kompetensi itu urusannya apa? Kalau polisi itu dari reserse, semua reserse. Dia harkam (pemelihara keamanan), semua harkam," ungkap Hermawan.
Hermawan juga menyinggung ada sosok "bandar" yang memengaruhi konflik kepentingan di Polri.
"Itu masih ditambah tekanan eksternal. Mereka yang di luar secara kasar menyebut bandar-bandar pasti bermain," tambah dia.
Lihat videonya mulai menit 8.00:
Pengamat: Tipenya Jokowi Begitu
Dalam tayangan yang sama, Hermawan Sulistyo menganalisis sederet nama yang termasuk dalam daftar calon pengganti Kapolri Jenderal Idham Aziz.
Muncul sederet nama yang diprediksi layak mengisi posisi tersebut, termasuk ada nama yang diyakini cukup kuat akan dipilih.
Menanggapi isu tersebut, Hermawan memprediksi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai penentu keputusan.
"Kalau nama yang paling kuat biasanya malah enggak dipilih oleh presiden," komentar Hermawan Sulistyo.
"Tipenya Jokowi 'kan begitu," tambah dia.
Baca juga: Sandiaga Uno Ungkap Alasan Mau Jadi Menteri Jokowi, Singgung Kekecewaan Pendukung: Keputusan Sulit
Ia menilai ada 13 personel berbintang tiga yang memenuhi syarat untuk maju dalam bursa calon kapolri yang baru.