Terkini Nasional
Dilarang Beraktivitas, Ormas FPI Siap Menjelma Jadi Majelis Taklim: Biarkan Mereka Sedang Berkuasa
Pihak FPI tidak ambil pusing soal keputusan pemerintah yang melarang mereka untuk beraktivitas.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) telah dilarang untuk beraktivitas oleh pemerintah.
Menanggapi keputusan tersebut, Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Prawiro menyebut, ormasnya siap berubah menjadi bentuk lain karena ormas hanyalah sekadar wadah.
Sugito mengatakan, FPI saat ini sedang berfokus untuk melaksanakan instruksi dari Muhammad Rizieq Shihab.

Baca juga: Polisi Sambangi Markas Petamburan setelah FPI Dihentikan, Warga Inisiatif Copot Baliho Rizieq Shihab
Dikutip dari Kompas.com, instruksi dari Habib Rizieq adalah mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas keputusan pemerintah melarang FPI beraktivitas.
“Jadi kita hadapi, kita enggak perlu tegang, politik itu tidak selamanya, kekuasaan itu tidak selamanya,” kata Sugito saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/12/2020).
Sugito justru menyebut keputusan pemerintah melarang FPI sebagai langkah yang luar biasa.
Ia menyoroti bagaimana ada enam pejabat yang menyetujui pelarangan aktivitas FPI.
Persetujuan keenam pejabat itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Larangan Kegiatan Penggunaan Simbol dan Atribut Serta Penghentian Kegiatan FPI.
Keenam pejabat yang menyetujui hal itu di antaranya adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Kemudian, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, Jaksa Agung ST Burhanuddin, serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafly Amar.
“Saya kira itu keputusan yang sangat luar biasa, karena ada 6 lembaga atau institusi yang ikut menandatangani,” kata Sugito.
“Secara ketatanegaraan nanti kita menggugat ke PTUN itu berarti ada 6 lembaga yang harus kita gugat,” imbuhnya.
Sugito menuturkan, FPI siap menjelma menjadi bentuk lain.
Ia juga tidak memungkiri kemungkinan FPI akan mengubah nama.
“Ya kan sekarang dilarang, ke depannya kan kita tidak tahu, sementara biarkan saja mereka sedang berkuasa mereka punya kuasa untuk melakukan apa saja,” ujar Sugito
“Mungkin bisa saja kita menjadi majelis taklim kita bisa menjadi perkumpulan, tidak ada masalah, karena apapun yang terjadi dengan FPI itu kan hanya sekedar wadah ghiroh dan semangatnya tetap teman-teman di FPI sama,” tutur dia.
Baca juga: Anggota Komisi III DPR RI Pertanyakan Pelarangan Kegiatan FPI: Apakah Sudah Sesuai Mekanisme?
Video Rizieq Shihab saat Dukung ISIS
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menggelar konferensi pers untuk menyatakan organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) dilarang mengadakan kegiatan apapun.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Rabu (30/12/2020).
Mahfud MD kemudian menunjukkan video dukungan Pemimpin FPI Rizieq Shihab untuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yakni organisasi militan berbasis agama.
Pernyataan Rizieq tersebut menjadi satu dari sejumlah alasan penghentian kegiatan FPI.
"Silakan ada sedikit (video berdurasi) tiga menit ini, gambar-gambar pendukung (keputusan menghentikan kegiatan FPI)," kata Mahfud MD.
Dalam ruangan tersebut terdapat layar televisi yang menampilkan video yang dimaksud, yakni berjudul Video Dukungan FPI Terhadap ISIS.
Tampak dalam video itu Rizieq sedang memberikan ceramah di hadapan pendukungnya.
"Apa yang baik dari ISIS kita akui baik," ucap Rizieq Shihab.
Ia menilai ada sejumlah alasan yang menguatkan dukungan terhadap organisasi radikal tersebut, seperti menegakkan syariat Islam dan Khilafah Islamiyah.
"Cita-citanya untuk melawan kezaliman Amerika Serikat, cita-cita yang baik," kata penceramah yang dikenal dengan nama Habib Rizieq itu.
Ia kemudian menanyakan sikap para simpatisannya.
Baca juga: Ini Alasan Mahfud MD Hentikan FPI: Sering Sewenang-wenang, Provokatif, sampai Melanggar Hukum
"Saya tanya, hal-hal yang baik didukung tidak?" tanya Rizieq.
"Dukung," demikian terdengar seruan para simpatisan Rizieq.
"Dukung tidak? Takbir!" seru Rizieq.
Rizieq kemudian meminta pendukungnya agar tidak terkecoh terhadap seruan melawan ISIS.
"Jangan mau kita diadu domba dengan ISIS. Sekarang ini banyak pihak-pihak yang menginginkan kita bermusuhan dengan ISIS, betul?" tanya Rizieq lagi.
Para pendukungnya kembali menyerukan ucapan persetujuan.
"Supaya kita menggebuki ISIS," lanjut Rizieq.
"Itu tidak akan dilakukan oleh FPI, saudara," ucap pria bersorban putih itu.
Rizieq juga mengkritik pemerintahan yang disebutnya sebagai rezim yang buruk.
"Kalau pemerintahan zalim, tentara jahat, polisi jahat, main tangkap, main tembak, rakyat hartanya dijarah, tanahnya dirampas, syariat Islam disingkirkan, Saudara. Saya mau nanya kira-kira perlu ada ISIS tidak? Perlu ada ISIS tidak?" tanya Rizieq.
Lihat videonya mulai menit 47.00:
(TribunWow.com/Anung/Brigitta)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul"Dibubarkan Pemerintah, FPI: Kita Hadapi, Enggak Perlu Tegang"