Terkini Daerah
Haram Menyerah ke Polisi hingga Dapat Pahala dari Rakit Senjata, Ini Pengakuan Teroris di Lampung
Upik Lawanga menceritakan apa saja doktrin yang ditanamkan oleh kelompok Jamaah Islamiyah kepada para anggotanya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/11/2020), bebek-bebek tersebut dipelihara oleh Upik di kediamannya.
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra).
Pandra menuturkan, Udin juga sudah dikenal akrab oleh masyarakat sekitar dengan julukan Udin Bebek.
"Tersangka di sini mengaku bernama Safrudin, berjualan bebek potong, dikenal dengan nama Udin Bebek," kata Pandra di lokasi rumah tersangka, di Seputih Banyak, Lampung Tengah, Sabtu (19/12/2020).
Namun terselip tujuan tersembunyi dari penyamaran Udin sebagai peternak Bebek.
Berdasarkan penjelasan Pandra, Udin sengaja memelihara bebek agar bisa leluasa ketika merakit dan menguji senjata.
"Jadi, tersangka memelihara bebek ini agar suara saat merakit senjata tidak terdengar oleh warga sekitar. Memang betul-betul dipikirkan oleh tersangka," kata Pandra.
Rumah Udin diketahui berada di lokasi yang jauh dari keramaian.
Tetangga paling dekat dari rumah Udin berjarak sekitar 100 meter.
Upik alias Udin dikenal sebagai tokoh Jamaah Islamiyah yang memiliki kemampuan untuk merakit senjata dan bahan peledak.
Selain memelihara bebek, pada rumah tempat persembunyian Upik juga ditemukan bungker.
Bungker itu sebelumnya telah ditemukan oleh Tim Densus 88 di dapur kediaman Upik.
"Bungker-nya di belakang rumah, disembunyikan dengan terpal hitam. Pintu masuk bungker hanya berukuran kecil," kata Pandra.
Baca juga: PA 212 Bantah Ada Anggota FPI Bawa Senjata di Aksi 1812, Polisi Beri Fakta Lain: Dia Mengaku
Memiliki kedalaman tiga meter, bungker itu memiliki luas enam meter persegi.
Diketahui, bungker itu sengaja digenangi air setinggi lutut orang dewasa.