Demo 1812
Bubarkan Demo 1812, Dua Polisi Kena Sabet Senjata Tajam, Yusri Yunus: Ada 5 yang Bawa Sajam
Dua polisi menjadi korban penusukan senjata tajam (sajam) pada demo 1812.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kapolsek Metro Menteng AKBP Guntur Muhammad Thariq meminta massa segera membubarkan diri, mengingat situasi pandemi Covid-19.
"Ayo semua bapak-bapak, adik-adik bubar. Ini masih dalam suasana Covid-19, kalian dilarang berkumpul karena berbahaya," ucap AKBP Guntur Muhammad melalui mikrofon, dikutip dari Wartakotalive.com.
Petugas merangsek maju, lalu dibalas ejekan dari para pengunjuk rasa.

"Ayo adik-adik bubar. Kalau kalian mau memberikan aspirasi kami terima asalkan jangan berkumpul," imbau Guntur kembali.
Seorang pengunjuk rasa tiba-tiba maju dan mengambil mikrofon yang dipegang Kapolsek Metro Menteng.
"Kami hanya mau polisi mengusut tuntas enam anggota FPI yang tewas. Kami juga ingin polisi membebaskan Habib Rizieq," seru pengunjuk rasa ini.
Baca juga: Demo 1812 di Istana Negara, Sekretaris Umum FPI: Tidak Ada Urusan dan Hubungan dengan Rizieq Shihab
Seorang anggota polisi lain segera merebut kembali mikrofon tersebut.
"Sudah, sudah. Sudah cukup," ucap personel polisi ini.
Setelah itu terjadi kejar-kejaran antara massa dengan aparat kepolisian sampai di lampu merah Kebon Sirih.
Massa kemudian terpecah ke Jalan Abdul Muis, kawasan Pasar Tanah Abang, dan Jalan Slipi Kemanggisan.
Dikutip dari Tribunnews.com, polisi mengamankan 155 orang pengunjuk rasa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan 155 orang ini dibawa ke Polda Metro Jaya untuk didata.
Ia menyebutkan ada kemungkinan jumlah orang yang diamankan dapat bertambah.
"Data terakhir, 155 sudah kita amankan," kata Kombes Yusri Yunus.
Polisi masih melakukan penyisiran dan pembubaran aksi demo 1812.
"Jumlah ini masih akan terus bertambah," ungkapnya. (TribunWow.com/Brigitta)