Terkini Nasional
Soal 18 Tembakan di Jenazah Laskar FPI, Refly Harun: Dalam Rekonstruksi Tak Dijelaskan Jumlah Peluru
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan tanggapan terkait hasil autopsi enam jenazah laskar FPI yang tewas tertembak pada Senin (19/12/2020).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan tanggapan terkait hasil autopsi enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas tertembak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020).
Sebelumnya Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengatakan berdasarkan hasil autopsi itu disebutkan bahwa terdapat 18 luka tembak dari total enam jenazah.
Namun tidak dijelaskan apakah setiap jenazah itu rata-rata mendapatkan tiga tembakan atau dengan hitungan lain.

Baca juga: Fakta Baru soal Dugaan Senjata Api Milik Laskar FPI, Polisi Sebut Temukan Kecocokan dengan Proyektil
Baca juga: Perkembangan Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI, Bareskrim Polri Periksa 15 Saksi Baru termasuk Edy Mulyadi
Selain itu dalam autopsi tersebut dikatakan tidak didapati luka lain selain penembakan.
Dilansir TribunWow.com dalam kanal YouTube pribadinya, Sabtu (19/12/2020), Refly Harun menilai fakta 18 tembakan tersebut memberikan pertanyaan besar.
Menurut Refly Harun, dengan alasan untuk membela diri, apakah perlu anggota kepolisian sampai mengeluarkan 18 tembakan yang semuanya mengenai enam orang laskar FPI.
"Makanya kita lokalisir saja soal luka tembak ini, kita kemudian bertanya dengan pertanyaan yang besar, kenapa ada 18 tembakan dalam upaya bela diri dan tembakannya di jantung," ujar Refly Harun.
"Itu pertanyaan besar yang harus diungkap sejelasnya," harapnya.
Refly Harun lalu menyinggung soal rekonstruksi yang sudah dilakukan.
Dirinya juga mempertanyakan kenapa pada saat rekonstruksi tidak ada diungkapkan jumlah peluru yang dikeluarkan atau ditembakan.
Menurutnya, apakah memang polisi hanya mengeluarkan 18 tembakan itu, atau lebih.
"Karena rekonstruksi tidak menjelaskan jumlah peluru yang ditembakkan misalnya," kata Refly Harun.
Baca juga: 65 Remaja Diamankan saat Berangkat Demo 1812, Ngaku Idolakan Habib Bahar dan Rizieq Shihab
Lebih lanjut, Refly Harun menyoroti kejanggalan soal narasi adanya baku tembak antara anggota kepolisian dalam hal ini adalah Polda Metro Jaya dengan laskar FPI.
"Apalagi kalau tembak-menembak itu dalam kondisi mobil berjalan maka sangat hebat ketika polisi sekali tembak langsung kena," paparnya.
"Artinya 18 peluru itu adalah 18 peluru yang dikeluarkan, tidak ada yang meleset satupun," pungkasnya.