Terkini Daerah
Sejoli di Mataram Ditangkap karena Aborsi, Minum 4 Pil Obat Penggugur Kandungan hingga Pendarahan
Petugas IGD RSUD Kota Mataram melaporkan salah satu pasiennya yang mengalami pendarahan dan dibawa ke rumah sakit, Jumat (4/12/2020).
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Petugas IGD RSUD Kota Mataram melaporkan salah satu pasiennya yang mengalami pendarahan dan dibawa ke rumah sakit, Jumat (4/12/2020).
Ternyata pasien, AP yang datang bersama kekasihnya itu berusaha menggugurkan janin 6 bulan yang dikandungnya dengan cara mengkonsumi obat aborsi.
AP (21) dan kekasihnya HS (19) adalah mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah di salah satu perguruan tinggi di Mataram.
Baca juga: Kontroversi Kuburan Janin Hasil Aborsi Diberi Nama Ibu, Para Wanita Protes Tak Pernah Diberitahu
Hamil 6 Bulan
AP dan HS sudah menjalin hubungan selama 4 tahun.
Mereka kemudian melakukan hubungan badan hingga sang kekasih hamil 6 bulan.
Karena tak siap memiliki anak dan khawatir menjadi aib keluarga, sepasang kekasih tersebut nekat menggugurkan janin yang dikandung.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa, sepasang kekasih tersebut kemudian membeli empat tablet obat untuk menggugurkan kandungan di situs online dengan harga per tablet Rp 1 juta.
"Beli obatnya dari online. Dikasi tahu sama temannya dari Sumbawa. Jenis obatnya sekarang masih kami dalami," kata Kadek.
Setelah mengkonsumsi obat tersebut, sang perempuan mengalami pendarahan.
Mereka pun pergi ke IGD rumah sakit. Saat itu AP tidak mengaku jika ia sudah mengkonsumsi obat aborsi sebelum pendarahan.
Tak lama setelah sampai di IGD, janin keluar dari rahim AP.
Baca juga: Fakta Klinik Aborsi di Pandeglang Ratusan Kali Gugurkan Kandungan, Hanya Layani Pasien Tertentu
Namun sayangnya sang janin meninggal dunia.
"Lalu beberapa saat kemudian janin keluar dari rahim AP. Petugas medis mencoba memberikan pertolongan. Tapi janin yang diperkirakan berusia enam bulan itu meninggal dunia," kata Kadek.
Petugas IGD yang curiga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.