Breaking News:

Terkini Daerah

Nasib Jenazah Warga Indonesia 14 Hari di RS Malaysia, Kepala Desa: Warga Sudah Tak Mengenalnya Lagi

Seorang pria asal Aceh jenazahnya terlunta-lunta di Malaysia. Ia dilaporkan meninggal dunia pada tanggal 4 Desember 2020.

Serambinews
Muchtaruddin (52) warga asal Aceh Barat dilaporkan meninggal dunia di Malaysia, pada tanggal 4 Desember 2020. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria asal Aceh jenazahnya terlunta-lunta di Malaysia.

 Ia dilaporkan meninggal dunia pada tanggal 4 Desember 2020.

Saat ini jenazah pria tersebut masih berada di Rumah Sakit atau Hospital Mersing Johor Bahru, Malaysia.

Baca juga: ABG Terancam Hukuman Mati seusai Mutilasi Pria yang Menyodominya, Polisi: Diawali Perencanaan

Kabar tersebut disampaikan tokoh masyarakat Aceh di Malaysia, Bukhari Ibrahim melalui pesan WhatsApp kepada Serambinews.com Rabu (16/12/2020) malam.

“Kami baru dapat kabar sore tadi dari seorang warga Melayu di sini. Kami sudah melihat jenazahnya, tapi belum bisa kami bawa pulang karena butuh surat dari keluarga atau pemerintahan desa (keuchik) tempat asalnya,” kata Bukhari Ibrahim.

Menurutnya, satu-satunya identitas yang dimiliki oleh jenazah tersebut adalah fotokopi KTP yang sudah habis masa berlakunya pada tahun 2015 lalu.

Satu lainnya adalah foto almarhum semasa hidup yang dikirim oleh seorang warga Melayu kepada Bukhari Ibrahim.

Dalam KTP tersebut tertulis nama Muchtaruddin, kelahiran Meulaboh 1 Juni 1968.

Pria dalam KTP itu beralamat di Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Baca juga: Mahfud MD: Kamu Seorang Pejabat atau Siapapun Dipanggil oleh Polisi Itu Tidak Usah Panik

“Sekarang kami butuh bantuan pembaca Serambi agar kami bisa terhubung dengan keuchik di kampung asal beliau atau dengan keluarganya, agar jenazahnya bisa kami ambil dan kebumikan di sini,” kata Bukhari Ibrahim.

Berdasarkan informasi awal dari warga Melayu yang mengabarkan kepada pihaknya, kata Bukhari Ibrahim, pria yang diduga bernama Muchtaruddin ini sudah tinggal di Malaysia sejak selepas bencana tsunami Aceh tahun 2004 lalu.

“Keterangan awal yang kami peroleh, beliau sudah lama tak pernah pulang ke kampung halamannya."

"Mungkin semenjak datang dulu selepas tsunami."

"Informasi dari warga di sini, kampung dia kena tsunami dan sudah tidak punya keluarga inti lagi. Sekitar 15-16 tahun tidak pernah pulang,” kata Bukhari mengutip keterangan dari warga Melayu yang memberi kabar duka tersebut.

Baca juga: Beda FPI-Polisi soal Kematian 6 Anggota Laskar, Ini Temuan Komnas HAM: Sisa Kendaraan Habis Tubrukan

Bukhari menambahkan, hingga malam ini, pihaknya sudah menghubungi sejumlah warga asal Aceh di Johor Bahru dan mencari informasi di grup komunitas Aceh di Malaysia.

Namun, sejauh ini belum ada informasi jelas tentang keluarga pria tersebut.

“Atas dasar KTP, alamat dan gambar beliau, tidak ada satu pun yang kami kenal,” kata Bukhari.

Melalui Serambinews.com, Bukhari Ibrahim berharap, jika ada yang kenal dengan perangkat gampong Rundeng Meulaboh, tolong diberitahu untuk menghubungi dirinya di nomor WhatsApp +60 16-388 4500.

“Kami perlu mendapatkan surat pengesahan dari keuchik kampung dalam KTP itu atau dari keluarganya, bahwa beliau benar warga kampung itu, agar bisa kami kebumikan di sini,” ujar Bukhari Ibrahim.

Dikebumikan di Malaysia

Jasad warga Meulaboh, Aceh Barat bernama Muchtaruddin (51), yang meninggal pada 4 Desember 2020 lalu, hingga sekarang masih berada di Hospital Mersing Johor Baharu, Malaysia.

Pasalnya, hingga memasuki hari ke-14, jenazah warga Desa Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat tersebut belum bisa dikebumikan lantaran tidak ada keluarga yang menjemput.

Aparat Desa Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan menyarankan kepada pihak berwenang, baik di Aceh maupun di Malaysia, agar jasad Muchtaruddin segera dikebumikan di Malaysia.

Baca juga: Terus Ungkit Video Misterius, Nikita Mirzani sampai Tak Digubris Denny Cagur: Main Tutup-tutup Aja

Sebab, sejauh ini ternyata belum ditemukan adanya saudara dan ahli waris dari almarhum Muctaruddin.

“Kita sudah telusuri keluarga Muchtaruddin di Rundeng, namun tidak kita temukan satu pun keluarganya, teman, saudara, apalagi ahli warisnya di desa kita tidak ada, sehingga kita sarankan segera dikebumikan saja di Malaysia,” ujar Yuliar, Keuchik Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan kepada Serambinews.com, Kamis (17/12/2020).

Yuliar mengungkapkan, bahwa Muchtaruddin yang meninggal di Malaysia itu bukanlah penduduk asli Desa Rundeng.

Menurut kabar yang didapatkan dari salah satu warganya, beber Keuchik, bahwa almarhum berasal dari Aceh Selatan, dan sebelumnya membuat KTP di Rundeng ketika merantau ke Meulaboh.

“Warga kita sudah tidak mengenalnya lagi. Menurut keterangan dari salah satu Kadus kita di Rundeng, pada 2015 lalu, memang ada yang membuat surat keterangan untuk keperluan pembuatan paspor,” ungkapnya.

Baca juga: Terus Ungkit Video Misterius, Nikita Mirzani sampai Tak Digubris Denny Cagur: Main Tutup-tutup Aja

“Akan tetapi bukan penduduk asli desa kita, meski ia saat itu ber-KTP Rundeng. Sebab jika penduduk asli, pasti ada teman dan saudara,” jelas Yuliar.

Disebutkan dia, jika pihak berwenang memerlukan surat yang dibutuhkan menyangkut dengan keperluan tersebut, pihak siap memberikannya.

Namun begitu, pihaknya menyarankan agar jenazah tersebut dapat segera diurus untuk dikebumikan di Malaysia sesuai dengan ketentuan.

“Atau mungkin ada kebijakan lain yang tentunya bisa dilakukan oleh Pemerintah RI dan Malaysia,” pungkas Yuliar, Keuchik Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Memilukan! Jasad Warga Aceh Sudah 14 Hari Berada di Hospital Mersing Malaysia, Keuchik Sarankan Ini." dan "Pria Asal Aceh Meninggal di Malaysia, Sudah 14 Hari Belum Ada Informasi Tentang Keluarganya."

Tags:
AcehMalaysiaJenazahMeninggalJohor Baru
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved