Breaking News:

Habib Rizieq Shihab

Ridwan Kamil Minta Keadilan Mahfud MD Ikut Tanggung Jawab soal Acara Rizieq Shihab: Tak Hanya Kami

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pendapatnya tentang polemik berbagai acara yang diselenggarakan pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Instagram @ridwankamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelum menjalani tes vaksin Covid-19 kelima, diunggah Senin (14/12/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pendapatnya tentang polemik berbagai acara yang diselenggarakan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Dilansir TribunWow.com, ia menilai polemik acara yang menimbulkan kerumunan massa itu bermula dari pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD.

Hal itu disampaikannya setelah dimintai keterangan tentang acara Rizieq di Mapolda Jabar.

Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) dan Pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab (kanan).
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) dan Pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab (kanan). (Kolase (YouTube FRONT TV) dan (Instagram/@mohmahfudmd))

Baca juga: Kirim Surat dari Balik Sel, Rizieq Shihab ke Keluarga: Kirim Makanan ke Abah Jelang Buka Puasa

"Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini," ucap Ridwan Kamil, dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/12/2020).

"Pertama, menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud yang mengatakan penjemputan HRS itu diizinkan," komentarnya.

Ia mengingatkan kerumunan itu terjadi di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dan Jawa Barat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut pejabat yang akrab disapa Kang Emil ini, masyarakat menafsirkan berbeda pernyataan Mahfud MD untuk menyambut kedatangan Rizieq Shihab.

"Di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan luar biasa sehingga ada tafsir ini seolah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta dan PSBB di Jabar dan lain sebagainya," papar Emil.

Ia mendesak Mahfud MD turut bertanggung jawab, mengingat para kepala daerah setempat juga telah memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa.

Menurut Emil, dengan begitu baru dapat disebut adil sesuai tempatnya.

Baca juga: Kak Seto Sambangi Kediaman Habib Rizieq Shihab: Kami Merasa Terpanggil Melihat Kondisi Anak-anak

"Jadi beliau juga harus bertanggung jawab, tak hanya kami-kami kepala daerah yang dimintai klarifikasi ya," komentarnya.

"Jadi semua punya peran yang perlu diklarifikasi," tegas Emil.

Selain acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor, kerumunan massa juga terjadi saat menyambut kepulangan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta.

Ridwan Kamil berharap semua pihak yang terlibat dapat turut bertanggung jawab.

Dikutip dari Tribunnews.com, diketahui saat ini Rizieq Shihab tengah menjalani penahanan di Rutan Polda Metro Jaya sebagai tersangka.

Hal itu dikonfirmasi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

"Iya, (ditahan) di sel sendiri," kata Yusri Yunus, Selasa (15/12/2020).

Rencananya Rizieq akan ditahan selama 20 hari atau sampai 31 Desember 2020.

Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Tak Mau Rekonsiliasi dengan Habib Rizieq

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah kembali mendesak pemerintah supaya ada tindakan rekonsiliasi terhadap pihak Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (15/12/2020).

Dilansir TribunWow.com, Fahri Hamzah mulanya mengakui bahwa memang dirinya saat ini sudah berubah gaya bicaranya.

Baca juga: Kata-kata Terakhir Karni Ilyas di ILC sebelum Akhirnya Cuti Panjang: Tentu Saja Kami Mohon Maaf

Namun menurutnya, perubahan yang dilakukan itu bukan semata-mata karena merasa takut.

"Saya sendiri berubah gaya bukan karena saya takut, saya enggak takut dengan siapapun," ujar Fahri Hamzah.

"Enggak peduli saya ngomong sama siapapun. Saya sudah siap dipenjara mau ditembak juga enggak ada masalah," tegasnya.

Terlepas dari hal itu, Fahri Hamzah menyoroti sikap dari pemerintah yang tidak juga mau berkonsiliasi dengan Habib Rizieq.

Menurutnya rekonsiliasi tidak akan merugikan pemerintah, melainkan justru dapat mendinginkan suasana yang belakangan terus memanas.

Habib Rizieq Shihab mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12/2020) pagi. Habib Rizieq tiba di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada pukul 10.20 WIB.
Habib Rizieq Shihab mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12/2020) pagi. Habib Rizieq tiba di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada pukul 10.20 WIB. (Tribunnews.com/Jeprima)

Dirinya menambahkan bahwa sedangkan di satu sisi Habib Rizieq sendiri sudah menyatakan kesiapannya untuk berdamai dengan pemerintah.

"Tapi yang kita khawatirkan adalah kenapa sampai sekarang ini tidak ada panggilan untuk rekonsiliasi, sombong terus," harap Fahri Hamzah.

Buntut dari tidak adanya rekonsiliasi antara pemerintah dengan Habib Rizieq, Fahri Hamzah mencontohkan kasus tewasnya enam laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin(7/12/2020).

Enam pengikut Habib Rizieq tewas setelah tertembak boleh anggota kepolisian lantaran diguga melakukan penyerangan.

Baca juga: ILC Cuti Panjang, Rocky Gerung Singgung Najwa Shihab dan Rosiana Silalahi: Mulai Mikir Turunkan Tone

Menurut Fahri Hamzah, secara kemanusiaan, seharusnya polisi tidak mengambil tindakan terukur hingga menewaskan sampai enam orang.

"Ini kasus pembunuhan enam orang, sederhana apa sih masalahnya," tanyanya.

Lebih lanjut, Mantan Wakil Ketua DPR RI itu menarik ke belakang awal mula kasus Habib Rizieq.

Disebutnya bahwa beberapa kerumunan yang terjadi terkait Habib Rizieq, mulai dari penyambutan di bandara hingga pernikahan putrinya di Petamburan, merupakan kesalahan dari pemerintah itu sendiri.

Pemerintah dinilai memancing massa Habib Rizieq untuk berkumpul.

"Saya denger dari HRS mau pulang dijemput keluarga, tapi ada pejabat nantang 'dia tuh tokoh kecil enggak usah dianggap, enggak akan ada yang datang'," kata Fahri Hamzah.

"Akhirnya orang datang ribuan. Begitu orang datang ribuan yang nyambut dianggap salah, Poldanya dipecat," jelasnya.

Fahri Hamzah menilai pemerintah tidak bersikap mendinginkan melainkan justru sebaliknya.

"Lalu orang karena tambah emosi orang pergi ke kawinan bukan mau hadir, ada yang belum beres, kemarahan itu enggak selesai, elo nantang sih sebagai negara," kata Fahri Hamzah.

"Orang datang, ramai lagi, terjadilah tragedi ini yang kita tidak berani bicarakan," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)

Tags:
Rizieq Shihab DitahanRizieq ShihabRidwan KamilMahfud MDJawa BaratFront Pembela Islam (FPI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved