Terkini Nasional
Eks Komnas HAM Natalius Pigai soal Tewasnya Laskar FPI: Mereka Itu Ditembak, Bukan Tertembak
Mantan Komisioner Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai angkat bicara tentang kasus penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Komisioner Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai angkat bicara tentang kasus penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, diunggah Selasa (15/12/2020).
Awalnya Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun meminta tanggapan tentang tewasnya para pengikut Habib Rizieq Shihab tersebut setelah ditembak aparat kepolisian.

Baca juga: Soal 4 Laskar FPI yang Disebut Kabur, Kuasa Hukum Sebut Tak Pernah Ada: Hanya Satu Mobil Itu
Refly menyinggung kasus tersebut masih simpang-siur, sehingga belum dapat ditetapkan apakah penembakan itu disengaja atau tidak.
"Ada banyak kata-kata yang digunakan. Ada yang bilang, tertembak, ada yang bilang ditembak, ada yang bilang terbunuh, ada yang bilang dibunuh, ada yang bilang pembantaian," kata Refly Harun.
Menurut Refly, sampai saat ini belum dapat dipastikan istilah yang tepat karena masih diselidiki kepolisian.
Pigai mengaku tidak ingin terlalu cepat merespons peristiwa tersebut.
"Saya sejak peristiwa yang sangat menyayat perasaan masyarakat Indonesia 7 Desember, (saat ini) pertama kali saya mengeluarkan pernyataan," ungkap Natalius Pigai.
Ia mengaku selama lima tahun menjadi penyelidik di Komnas HAM, dirinya kerap menangani kasus serupa.
Oleh karena itu ia tidak ingin cepat-cepat menyimpulkan kasus yang terjadi.
Baca juga: Kronologi 4 Simpatisan FPI Ditangkap karena Ancam Mahfud MD, Tak Terima Rizieq Disebut Tanpa Gelar
"Karena kami ini sudah biasa menangani kasus, ketika peristiwa itu terjadi, saya sudah pahami bahwa pasti dikecam, direspons banyak orang, karena itu kita tidak mau lebih dulu merespons," terangnya.
Pigai mengaku membatasi diri untuk tidak terlalu merespons karena tidak ingin masuk dalam pro kontra publik terkait peristiwa itu.
Meskipun begitu, dari sejumlah kata yang disodorkan Refly Harun, Pigai memilih menyebut keenam laskar FPI sengaja ditembak.
"Saya 'kan penyelidik lima tahun di Komnas. Jadi mereka itu ditembak, bukan tertembak," ungkap aktivis HAM ini.
Ia menjelaskan istilah "tertembak" digunakan jika tembakan tidak secara khusus menyasar target tertentu, kemudian melenceng dan mengenai objek lain.