Vaksin Covid
Update Perkembangan Terkini Vaksin Sinovac oleh BPOM: Soal Uji Klinis sampai Produksi di Bandung
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mempersiapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang didatangkan dari Tiongkok.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mempersiapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang didatangkan dari Tiongkok.
Dilansir TribunWow.com, hal itu dikonfirmasi Direktur Registrasi Obat Badan POM Lucia Rizka Andalusia, dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (11/122020).
Diketahui pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac di Beijing, Tiongkok.

Baca juga: Pemerintah Australia Batalkan Rencana Beli Jutaan Dosis Vaksin, Ada Temuan Hasil HIV Positif Palsu
Rencananya pemerintah akan kembali mendatangkan 1,8 juta dosis dan bahan baku curah vaksin dari perusahaan yang sama pada Januari mendatang.
"Vaksin yang 1,2 juta ini adalah vaksin yang sama dengan yang digunakan untuk uji klinis," jelas Rizka.
"Jadi nanti yang diberikan dengan data-data uji klinis yang di Bandung adalah vaksin yang baru datang ini," lanjutnya.
Diketahui pemerintah juga memesan bahan baku pembuatan vaksin untuk diproduksi di Bio Farma selaku mitra Sinovac di Indonesia.
Setelah uji klinis tahap terakhir keluar, BPOM akan mengeluarkan emergency use authorization.
Dalam tayangan yang sama, Corporate Secretary PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, menyebutkan isi vaksin yang diimpor maupun yang diproduksi di Bandung adalah sama.
Satu-satunya yang membedakan adalah lokasi produksi.
Baca juga: Sinovac Nyatakan Vaksinnya Belum Tentu Efektif Cegah Covid-19, Ini Penjelasan Bio Farma
"Jadi untuk yang 15 juta maupun yang 1,2 juta maupun 1,8 juta ini sama," kata Bambang Heriyanto.
"Hanya yang totalnya 3 juta dosis ini diproduksinya di Sinovac, China," jelasnya.
Setelah mengimpor 3 juta dosis, pemerintah menargetkan akan memproduksi sendiri vaksin untuk kelompok masyarakat yang lebih luas.
Diketahui saat ini vaksin yang telah datang diprioritaskan untuk kelompok yang rentan terpapar Virus Corona.
Bambang menjelaskan pihak Bio Farma saat ini tengah menunggu hasil uji klinis tahap tiga.