Breaking News:

Terkini Daerah

Satu Keluarga yang Terdiri Ayah, Ibu, Anak dan Menantu Dibantai, Polisi Sebut Pelaku Ada 10 Orang

Satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi korban serangan kelompok MIT.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
BBC Indonesia
Satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi korban pembunuhan pada Jumat (27/11/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi korban pembunuhan pada Jumat (27/11/2020).

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang, yakni ayah, ibu, anak dan menantu meninggal dunia diduga dibunuh oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menyebut ada 10 orang pelaku dalam kejadian tersebut.

Satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi korban pembunuhan pada Jumat (27/11/2020).
Satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi korban pembunuhan pada Jumat (27/11/2020). (BBC Indonesia)

Baca juga: Sosok Ali Kalora Diduga Dalang Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi, Dikenal Orang Ahli dalam Menyamar

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews pada Minggu (29/11/2020), 10 orang itu merupakan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Hal itu berdasarkan pemeriksaan saksi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan polisi dipimpin Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama dan tim inavis Polda Sulteng.

Menurut Karopenmas Divhumas, Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan bahwa para pelaku membawa senjata api saat kejadian.

"Lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang lebih 10 orang tidak dikenal, 3 orang membawa senjata api (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam)," ujar Awi.

Awi yakin bahwa mereka anak buah dari Ali Kalora.

Sehingga, pihaknya akan segera mengejar para pelaku dengan Satgas Tinombala.

"Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," lanjut Awi.

Dalam kesempatan itu, Awi juga menjelaskan terkait kronologi kejadian ditemukannya mayat korban.

Awi mengatakan bahwa polisi menerima laporan dari warga soal laporan yang satu keluarga dibunuh pada Jumat (27/11/2020) pukul 10.30 WITA.

"Jumat, 27 November 2020 pukul 10.30 WITA, anggota Polsek Palolo menerima informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu warga Dusun 5 Lewonu yang dipenggal kepalanya dan beberapa rumah dibakar oleh orang tidak dikenal," jelas Awi.

Setelah didatangi polisi, petugas menemukan empat mayat.

Baca juga: Bunuh Satu Keluarga, Bakar 6 Rumah hingga Curi Beras 40 Kg, Motif Serangan MIT Diduga Balas Dendam

Kronologi Satu Keluarga DIbunuh

Kejadian ini bermula ketika delapan orang tak dikenal datang ke lokasi transmigrasi tersebut sekitar pukul 09.00 WITA.

Mereka tiba-tiba saja memasuki rumah korban.

Delapan orang yang disebut merupakan kelompok MIT itu, menganiaya keempat korban hingga meninggal dunia.

Selain itu, mereka juga membakar enam rumah dan sejumlah kendaraan bermotor di lokasi tersebut.

Sedangkan di lokasi itu tercatat ada sembilan Kartu Keluarga (KK) atau sekitar 50 orang dari berbagai suku tinggal di daerah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Abdul menegaskan tidak ada gereja yang dibakar dalam peristiwa tersebut.

"Saya luruskan tidak ada gereja yang dibakar. Bukan gereja. Hanya ada satu rumah yang kadang dipakai untuk melayani umat," ujar Abdul.

Mereka tak hanya menyakiti para korban, kelompok tersebut juga merampas 40 kg beras.

Motif Serangan MIT

Abdul membenarkan pelaku merupakan kelompok MIT.

Pasalnya, saksi membenarkan bahwa wajah penyerang itu sama dengan foto yang ditunjukkan polisi sebagai Pimpinan MIT, Ali Kalora.

"Sehingga kita menjustifikasi, bahwa pelaku adalah benar kelompok Ali Kalora," kata dia.

Terkait motif pembunuhan, Abdul menduga karena adanya motif balas dendam.

Namun balas dendam itu bukan karena MIT memiliki perselisihan dengan keluarga tewas tersebut.

Tak ada kata-kata apapun saat terjadi penganiayaan itu.

Abdul menduga, kasus ini terjadi karena polisi sebelumnya telah menangkap dua anggota MIT.

"Prediksi kita kejadian ini merupakan balas dendam karena pada 17 November lalu kami melumpuhkan dua orang dari kelompok mereka yang selama ini masuk dalam daftar DPO," lanjut Kapolda.

Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi, Polri Duga Dilakukan Kelompok Teroris Ali Kalora: Dalam Pengejaran

Abdul menjelaskan, Operasi Tinombala untuk memburu jaringan MIT ini sebenarnnya sudah tiga kali diperpanjang tahun ini.

Seharusnya, masa Operasi Tinombala selesai pada 30 September lalu.

Namun kini diperpanjang hingga 31 Desember.

Pasalnya masih ada 13 orang dari kelompok MIT yang masih dalam pencarian.

Abdul Rachman Baso mengatakan bahwa kejadian ini bermula ketika delapan orang tak dikenal datang ke lokasi transmigrasi tersebut sekitar pukul 09.00 WITA.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul FAKTA Satu Keluarga di Sigi Tewas Dibunuh: Pelaku Ternyata Kelompok Teroris, Ini Kronologinya dan BBC Indonesia dengan judul'Pembunuhan' di Sigi tewaskan satu keluarga, polisi duga teroris MIT pelakunya- Operasi Tinombala yang terus diperpanjang dipertanyakan dan 'Pembunuhan' di Sigi tewaskan satu keluarga, polisi duga teroris MIT pelakunya- Operasi Tinombala yang terus diperpanjang dipertanyakan

Tags:
PolisiPembunuhanMujahidin Indonesia TimurTerorismeSulawesi TengahAli Kalora
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved