Breaking News:

Kabar Duka

Kronologi Meninggalnya Diego Maradona hingga Hasil Otopsi, Dokter Ditunjuk Langsung oleh Keluarga

Mereka melakukan otopsi terhadap jasad Diego Maradona di Rumah Sakit San Fernando.

Editor: Claudia Noventa
AFP/GLYN KIRK
Legenda Argentina, Diego Maradona, hadir pada kemenangan 4-1 Tottenham atas Liverpool di Stadion Wembley, 22 Oktober 2017. Hasil ini adalah kekalahan besar terakhir The Reds sebelum tumbang 0-3 di markas Watford pada akhir pekan ini. - Kronologi Meninggalnya Diego Maradona hingga Hasil Otopsi, Dokter Ditunjuk Langsung oleh Keluarga 

TRIBUNWOW.COM - Laporan awal dari tim forensik menyebutkan bahwa Diego Maradona meninggal karena karena kegagalan jantung kronis yang menyebabkan edema (penumpukan cairan) akut di paru-paru.

Hal tersebut disampaikan oleh media asal Argentina, La Nacion, berdasarkan informasi otopsi resmi yang dilakukan oleh enam dokter forensik dan seorang pakar.

Mereka melakukan otopsi terhadap jasad Diego Maradona di Rumah Sakit San Fernando.

Otopsi tersebut juga dilakukan di bawah pengawasan seorang dokter yang ditunjuk oleh keluarga Maradona.

Legenda Argentina, Diego Maradona menjajal bermain bola setibanya di stadion di Brest, Senin (16/7). Diego Maradona mengunjungi Belarus untuk pertama kalinya setelah menjadi presiden klub sepak bola, Dinamo Brest.
Legenda Argentina, Diego Maradona menjajal bermain bola setibanya di stadion di Brest, Senin (16/7). Diego Maradona mengunjungi Belarus untuk pertama kalinya setelah menjadi presiden klub sepak bola, Dinamo Brest. (AFP PHOTO / Sergei GAPON)

Baca juga: Diego Armando Meninggal, Argentina Terapkan Masa Berkabung Nasional selama 3 Hari

Suasana bisa jadi sangat mengharukan bagi para petugas forensik saat melakukan otopsi karena area sekitar rumah sakit San Fernando dipenuhi para fans Maradona sembari menyanyikan chants.

Kementerian Kesehatan Umum di distrik San Isidro mengirim lima ahli forensik untuk melakukan otopsi ke Maradona, termasuk direktur Korps Medis Isidro, Federico Corasaniti, dan direktur Divisi Sains Kepolisian Buenos Aires.

Otopsi dimulai pukul 19:30 waktu lokal dan berlangsung hingga 22:30.

Tindakan forensik tersebut dilakukan untuk menentukan penyebab kematian dan akan dilengkapi oleh analisis toksikologi yang akan menentukan apakah sang legenda mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.

Penyelidikan juga dilakukan untuk menentukan apakah kematian tersebut datang sebagai akibat malpraktek dari operasi subdural hematoma yang dijalani Maradona pada awal bulan ini.

Satu hal pasti, tak ditemukan tanda-tanda kematian beringas atau kriminalitas dari penyelidikan di lokasi Diego Maradona meninggal di rumah nomor 45 perumahan elite di daerah San Andres de Tigre tersebut.

Hal ini disampaikan oleh John Broyard, jaksa penuntut umum di San Isidro.

Tim forensik menetapkan pada pukul 16:00 waktu lokal bahwa waktu kematian adalah pukul 12:00 siang, empat jam sebelumnya.

Baca juga: Mengenang Diego Maradona, Si Tangan Tuhan yang Dikelilingi Sederet Prestasi dan Kontroversi

Rentang waktu ini konsisten dengan momen Kepolisian Buenos Aires menerima panggilan darurat.

Berdasarkan laporan dari testimoni mereka yang ada di lokasi, orang yang terakhir melihat Maradona dalam keadaan bernafas adalah keponakannya, pada Selasa (24/11/2020) pukul 23:00.

Ketika itu, hanya ada sang keponakan, asisten, pegawai keamanan, perawat, dan seorang koki di rumah tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Diego MaradonaTimnas ArgentinaArgentinaMeninggal
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved