Breaking News:

Terkini Nasional

Bantah Perintah Pencopotan Baliho FPI Berkaitan dengan Jokowi, Pangdam Jaya: Saya Ambil Risikonya

Mayjen TNI Dudung Abdurrahman tak mau ambil pusing terkait polemik dengan FPI, bantah pencopotan baliho ada hubungan dengan Jokowi.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
Tribun Jakarta
Pangdam Jaya TNI AD, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah) berjanji akan menangkap orang yang berupaya memasang kembali baliho Habib Rizieq di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020). 

Sutiyoso Komentari Polemik Dudung dengan FPI

Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso buka suara mengenai beberapa polemik yang terjadi di Ibu Kota berkaitan dengan Habib Rizieq Shihab

Sutiyoso juga mengomentari sikap dari Dudung Abdurachman yang memerintah pasukkannya untuk menurunkan baliho Habib Rizieq di berbagai kawasan DKI Jakarta.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Sabtu (21/11/2020), Sutiyoso mengatakan bahwa penurunan baliho tidak perlu dilakukan oleh anggota TNI.

Melainkan menurutnya, penertiban baliho dan semacamnya cukup dilakukan oleh Satpol PP dengan catatan jika melanggar Peraturan Daerah (Perda).

Ia menambahkan kecuali ketika langkah dari Satpol PP tidak berhasil atau mendapatkan hadangan, maka barulah aparat TNI diturunkan.

Mantan Pangdam Jaya periode 1996 itu lantas mengungkapkan pengalamannya ketika masih menjadi Gubernur DKI dalam memperlakukan atau menyikapi massa, termasuk massa FPI.

"Saya punya pengalaman waktu jadi gubernur, kantor saya itu diduduki oleh FPI pada bulan puasa dan yang menduduki itu enggak sedikit sudah kayak salju, putih semua dan dipimpin oleh HRS sendiri dan pengurus-pengurus FPI," ujar Sutiyoso.

"Penjabat DKI juga melarang masuk kantor, tapi saya tetep masuk karena saya berprinsip seperti apapun orang kerasnya tetap saja bisa saya dekati hatinya," jelasnya.

Dikatakannya bahwa pada saat itu, FPI bersama Habib Rizieq mendesak supaya Pemprov DKI melarang pembukaan kafe, tempat hiburan dan restoran ditutup selama bulan Ramadhan.

Sutiyoso mengatakan desakan tersebut jelas tidak bisa dipenuhi lantaran menyangkut hajat hidup orang banyak, tidak hanya orang muslim, melainkan juga non muslim.

Menurutnya, dengan pendekatan yang dilakukan dan jalan tengah yang diberikan, pihaknya akhirnya bisa memahamkan massa.

Baca juga: Diputarkan Video Habib Rizieq Ajak Pengikutnya Datang di Acaranya, Kuasa Hukum FPI: Saya Baru Lihat

Baca juga: Personel TNI Nyaris Bentrok dengan FPI, Pengikut Habib Rizieq Nekat Ambil Baliho yang Sudah Dicopot

"Lha mana mungkin, saya jelaskan sama Habib itu dengan kelompoknya, ini kota internasional, banyak non muslim, banyak duta besar, kalau makan di mana kalau saya tutup," jelasnya.

"Tempat hiburan sudah kita survei, 90 persen pegawainya muslim, kalau saya tutup dia dapat duit apa untuk mudik, karena itu kita atur tetapi puasa tidak boleh terganggu, buka setelah Tarawih selesai, tutup sebelum saur dimulai," imbuh Sutiyoso.

Lihat mulai menit 8.10:

(TribunWow/Mariah Gipty/Elfan Fajar Nugroho)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jakarta dengan judul Ini Kata Pangdam Jaya Terkait Polemik HRS: Mulai Dari Perasaannya Hingga Kehidupan Pribadinya dan Ini Pesan Tegas Pangdam Jaya Jika Ada yang Nekat Pasang Lagi Baliho Rizieq Shihab

Tags:
JokowiPangdam JayaDudung AbdurachmanHabib Rizieq ShihabJakartaFront Pembela Islam (FPI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved