Breaking News:

Habib Rizieq Shihab

Tegaskan Bukan Oposisi, Habib Rizieq Shihab: Ulama Ada Dua, Ulama Asli dan Ulama-ulamaan

Habib Rizieq Shihab tegas menyebut dirinya bukanlah oposisi pemerintah, ia mengatakan ulama berdiri di atas seluruh komponen bangsa.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube FRONT TV
Habib Rizieq Shihab di Markaz Syariah Petamburan, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Habib Rizieq menegaskan dirinya bukanlah oposisi. 

TRIBUNWOW.COM - Selama tiga tahun lebih, Pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab telah menetap di Arab Saudi hingga akhirnya tiba di Indonesia pada Selasa (10/11/2020).

Habib Rizieq dikenal sebagai tokoh yang kontra pemerintah, bahkan saat berada di Arab Saudi, ia menolak meminta bantuan dari pemerintah Indonesia.

Sesampainya di tanah air, Habib Rizieq menyampaikan bahwa ia bukanlah oposisi.

Habib Rizieq Shihab mengumumkan jadwal kepulangannya, Rabu (4/11/2020).
Habib Rizieq Shihab mengumumkan jadwal kepulangannya, Rabu (4/11/2020). (YouTube FRONT TV)

Baca juga: Siap Rekonsiliasi dengan Pemerintah, Habib Rizieq Minta Bahar bin Smith hingga Tokoh KAMI Dibebaskan

Dirinya memposisikan sebagai ulama yang ia sebut lebih tinggi dari seluruh komponen bangsa.

Hal itu disampaikan oleh Habib Rizieq di Markaz Syariah Petamburan, Jakarta, Rabu (11/11/2020), dan disiarkan di YouTube Front TV.

Habib Rizieq mengatakan, tugasnya sebagai ulama adalah menjalankan amar makruf nahi mungkar yang berarti menegakkan yang benar dan melarang yang salah.

"Posisi ulama itu bukan oposisi," kata dia.

Habib Rizieq menyinggugn soal sifat oposisi yang selalu mengkritisi kebijakan pemerintah baik itu benar maupun buruk.

"Oposisi seringkali memposisikan diri segala keputusan pemerintah baik atau tidak baik dia protes," kata dia.

"Jadi keputusan pemerintah yang sudah baik pun kadang-kadang diprotes juga."

Habib Rizieq mengaku dirinya sebagai ulama berbeda.

Apabila kebijakan dari pemerintah baik maka akan diapresiasi begitupula jika buruk akan dikritisi.

"Kalau begitu posisi ulama mulia tidak?" tanya Habib Rizieq kepada jamaahnya.

"Jadi ulama ini lebih tinggi dari oposisi."

Habib Rizieq menyampaikan, sebagai ulama, ia bisa melihat mana keputusan pemerintah yang baik dan buruk.

"Mata ulama jeli," jelasnya.

Baca juga: Nilai Hukum di Indonesia Tak Adil, Habib Rizieq Shihab: Mau Indonesia Hancur, Binasa?

Ada 2 Ulama

Habib Rizieq lalu menyebut ada dua jenis ulama.

"Ulama ada dua, ulama asli dan ulama-ulamaan," ujarnya.

"Ulama-ulamaan ngajak umat ke surga-surgaan."

"Kalau ulama asli ngajak umat ke surga asli," lanjut dia.

Habib Rizieq menuturkan, sebagai ulama asli ia berperan sebagai guru bangsa, penasihat utama, dan pengontrol kebijakan pemerintah.

"Ulama asli berada di semua pihak, di atas pemerintah, di atas oposisi, di atas partai, di atas seluruh komponen bangsa," tegasnya.

Baca juga: 7 Kasus Hukum yang Pernah Menyeret Habib Rizieq Shihab, Bagaimana Kelanjutan Proses Hukumnya?

Minta Bahar bin Smith hingga Tokoh KAMI Dibebaskan

Pada segmen sebelumnya, Habib Rizieq meminta pemerintah membebaskan sejumlah ulama hingga tokoh Koalisi Aksi menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Awalnya, Habib Rizieq menyinggung bagaimana dirinya sudah pernah menyampaikan keinginan untuk membuka pintu dialog dengan pemerintah.

Ia menyebut hal itu dilakukannya sebelum Pilkada DKI terakhir atau tahun 2017 lalu.

"Sudah kita tawarkan, kalau pemerintah mau duduk dengan para Habib, para ulama, kami siap 24 jam," ujar Habib Rizieq, dijutip dari YouTube Front TV.

"Tentukan tempatnya, waktunya, kami datang."

Habib Rizieq mengklaim, pemerintah enggan melakukan dialog, namun justru melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

"Tapi apa jawaban yang kita terima? Jawaban yang kita terima bukan pintu dialog dibuka, bukan rekonsiliasi dilaksanakan," ujar Habib Rizieq.

"Justru yang kita dapatkan kriminalisasi ulama."

Habib Rizieq menegaskan, ke depannya nanti, ia siap untuk berdialog dengan pemerintah namun dengan sejumlah syarat.

"Tapi stop dulu kriminalisasi ulama, stop dulu kriminalisasi para aktivisnya," kata dia.

"Tunjukkan dulu niat baik."

"Kita siap hidup tanpa kegaduhan,"

Habib Rizieq lalu menyebut beberapa tokoh yang ia harap dibebaskan sebelum membuka pintu dialog dengan pemerintah.

"Bebaskan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang sudah sepuh," terang dia.

"Bebaskan Habib Bahar bin Smith, bebaskan doktor Syahganda Nainggolan, bebaskan Bapak Anton Permana, Jumhur Hidayat."

"Tunjukkan niat baik, ada keinginan yang baik," tegasnya.

Habib Rizieq mengaku ia siap menyambut apabila pemerintah melakukan hal tersebut.

"Kita enggak perlu ribut," ungkapnya.

Seperti yang diketahui, sejumlah petinggi KAMI telah ditetapkan sebagai tersangka terkait demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh.

“Namanya sudah ditahan, sudah jadi tersangka,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (14/10/2020).

Ketiga petinggi KAMI yang telah ditahan adalah Anton Permana, Syahganda Nainggolan, dan Jumhur Hidayat.

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/11/2020), ketiganya menjadi tersangka atas kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian atau hoaks atau hasutan yang menyebabkan aksi menolak UU Cipta Kerja berujung ricuh.

Simak video selengkapnya mulai menit ke-34.33:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Habib Rizieq ShihabUlamaIndonesiaArab SaudiPetamburan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved