Terkini Nasional
Marwan Batubara Tidak Tutup Kemungkinan Habib Rizieq Gabung KAMI: Kita Bukan Bicara soal Anarkis
Sejumlah tokoh mendatangi rumah Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, termasuk deklarator KAMI.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Saya kira ini pertemuan yang saya anggap wajar."
"Kenapa karena Pak Gubernur sebagai Pemimpin di Jakarta beliau memberikan perhatian ke seluruh warganya termasuk warganya yang baru datang dari luar negeri," kata Achmad.
Achmad menyebut, Anies merasa Rizieq harus ditemui mengingat banyak warga antusias menjemput Rizieq di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa.
"Habib Rizieq yang disambut begitu antusias oleh para pendukungnya ya enggak ada salahnya, beliau bersilaturahmi ke kediaman Habib Rizieq ini," kata dia.
Baca juga: Bantah Pemerintah Niat Cekal Habib Rizieq, Moeldoko Singgung Massa Pendukung: Mereka yang Mengganggu
Lihat menit 1.36:
Habib Rizieq Minta Bebaskan 3 Tokoh KAMI
Rizieq Shihab menyatakan siap berkonsiliasi dengan pemerintah.
Kepastian tersebut diungkapkan langsung oleh Habib Rizieq dalam kanal YouTube Front TV, Rabu (12/11/2020).
Dilansir TribunWow.com, namun sebelum melakukan rekonsiliasi, Rizieq memberikan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah.

Baca juga: Bantah Pemerintah Niat Cekal Habib Rizieq, Moeldoko Singgung Massa Pendukung: Mereka yang Mengganggu
Baca juga: Kronologi Perseteruan Nikita Mirzani dan Ustaz Maaher, Berawal dari Keluhan soal Habib Rizieq Shihab
Kedatangan dari Rizieq langsung mendapatkan sambutan, khususnya dari pengikutnya.
Beberapa agenda langsung dijadwalkan oleh Rizieq setelah tiba di Tanah Air.
Termasuk menyatakan siap untuk berdamai dengan pemerintah.
Secara pribadi, Rizieq juga mengaku tidak menghendaki adanya kegaduhan di Republik ini.
"Kita siap kapan saja, tapi stop dulu kriminalisasi ulamanya, stop dulu kriminalisasi aktivisnya. Tunjukkan dulu niat baik, mau dialog, merekonsiliasi, ahlan wa sahlan, kita siap damai, kita siap hidup tanpa kegaduhan," ujar Rizieq.
Meski begitu, dirinya meminta kepada pemerintah supaya tidak main kriminalisasi kepada para ulama, habaib maupun tokoh-tokoh.