Terkin Nasional
Soal Kepulangan Habib Rizieq, Kapitra Ampera: Membawa Kedamaian atau membawa Pelanggaran Hukum
Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Indonesia tengah ramai diperbincangkan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
"Kalau tidak ada untuk apa diusik-usik."
"Kalau dia pulang untuk damai, untuk bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif, sama-sama berpikir terhadap kemaslahatan umat dan negara ini, tidak perlu kita polemikkan bagaimana dia pulang," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 3.30:
Mahfud MD: Kalau Buat Kerusakan Kita Sikat
Di sisi lain, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) memberikan tanggapannya perihal rencana kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.
Seperti yang diketahuil Habib Rizieq menyatakan sendiri bahwa dirinya akan tiba di Tanah Air pada Selasa (10/11/2020).
Kabar tersebut lantas disambut antusias oleh para pendukungnya dan akan melakukan penyambutan kepada Habib Rizieq setibanya di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Habib Rizieq Sempat Bantah Isu Overstay, Mahfud MD Justru Konfirmasi: Dia Itu Akan Dideportasi
Oleh karenanya, Mahfud MD mengatakan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pengamanan jika memang diperlukan.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Kamis (5/11/2020).
"Pemerintah biasa membuat pengamanan secara reguler kalau diperkirakan akan ada kumpulan massa maka pengamananya begini," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD juga berpesan kepada kepada pendukung Habib Rizieq untuk bisa tertib andai memang akan ada penyambutan dengan jumlah massa yang lumayan banyak.
Selain itu di satu sisi juga masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Sehingga dikatakannya harus juga menjaga protokol kesehatan.
Ia pun mengingatkan bahwa pengikut Habib Rizieq adalah mereka yang mendukung gerakan revolusi akhlak, seperti yang disampaikan oleh Habib Rizieq sendiri.
Pihaknya tak segan untuk menindak dan mengamankan oknum-oknum yang memancing kerusuhan.