Terkini Daerah
Anggota DPR Dedi Mulyadi Tak Kuasa Tahan Tangis Dengar Kisah Pemulung yang Baca Alquran di Emperan
Dedi Mulyadi, anggota DPR RI tak tahan menangis ketika mendengar kisah kehidupan Muhammad Ghifari Akbar.
Editor: Atri Wahyu Mukti
Pertama, Akbar bercita-cita ingin mendirikan pesantren.
Dedi pun akan memberi ruang untuk memenuhi keinginan itu, yakni dengan memberi tugas mengajar ngaji pada anak-anak di Subang.
Baca juga: Pengakuan Pemulung Viral seusai Baca Alquran di Emperan Tuai Sorotan: Saya Tahu Justru dari Polisi
Sambil mengaji, Akbar juga akan dididik lagi, terutama untuk pendalaman kitab-kitab kuning.
"Saya akan panggil guru untuk meningkatkan pendalaman kitab. Sebenarnya Akbar itu sudah bisa membaca dan memahami sejumlah kitab kuning, tapi perlu dididik kembali sehingga kualifikasinya meningkat," kata Dedi.
Selanjutnya, Dedi juga akan memberi pekerjaan kepada Akbar untuk mengelola bank sampah di Subang.
Dedi mengaku dirinya memiliki bank sampah.
"Kan dia kerjanya pungut sampah. Itu tidak boleh hilang. Dia konsen pada sampah dan kelola sampah. Dia akan menjadi direktur bank sampah di Lembur Pakuan (Subang)," kata mantan bupati Purwakarta itu.
Selain itu, Dedi juga menyiapkan bantuan modal untuk orangtuanya Rp 10 juta.
Sehingga ketika ditinggalkan Akbar, orangtuanya bisa menjadi wirausahawan.
Sebelumnya diberitakan, Muhammad Ghifari Akbar menjadi terkenal setelah fotonya sedang mengaji di sela berteduh di emperan toko viral di media sosial.
Baca juga: Trump Gugat 3 Negara Bagian Minta Stop Penghitungan Suara Pilpres AS, Klaim Tak Diberi Akses Memadai
Remaja asal Garut itu setiap hari memulung sampah sambil mencari ibunya yang sudah meninggalkannya sejak usia 8 bulan.
Dengan berbekal sarung dan Al Quran, Akbar kerap melancong ke sejumlah daerah untuk menemukan perempuan yang sudah melahirkannya.
Namun hingga saat ini sang ibu belum ditemukan juga.
Akbar pun pasrah dan tetap berharap sang ibu menemui dirinya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Menangis Saat Telepon Akbar, Pemulung yang Baca Al Quran di Emperan Toko"