Terkini Daerah
Gadis Keterbelakangan Mental di Buleleng Dirudapaksa 10 Pria, Polisi: Gampang Sekali Korban Dirayu
Pihak kepolisian menjelaskan apa pemicu kasus sisiw SMP di Buleleng, Bali dirudapaksa oleh 10 pria secara bergantian dalam waktu 3 hari.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - 10 pria telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus rudapaksa terhadap seorang siswi SMP di Buleleng, Bali.
Sejak Minggu (11/10/2020) malam hingga Selasa (13/10/2020), korban secara bergiliran dirudapaksa oleh para pelaku.
Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa menjelaskan, ada faktor tertentu yang menyebabkan korban dirudapaksa oleh begitu banyak pria.

Baca juga: Siswi SMP di Buleleng Dirudapaksa 10 Pria, KPPAD Soroti Peran Orangtua Korban: Kami Sesalkan
Penjelasan tersebut disampaikannya lewat acara iNews Siang, Senin (2/11/2020).
AKBP Sinar menjelaskan, kondisi korban yang mengalami keterbalakangan mental disebut-sebut menjadi alasan mengapa para pelaku bisa dengan mudah memaksa korban melakukan hubungan suami istri.
"Korban agak sedikit mengalami keterbelakangan mental, sehingga korban dengan mudah dirayu," paparnya.
Ia lalu menceritakan bagaimana korban yang seharusnya bisa pulang setelah pertama kali disetubuhi oleh pacarnya, justru menelepon kekasihnya itu ketika kehabisan bensin di tengah jalan.
Pacar korban yang juga menjadi tersangka dalam kasus ini, kala itu meminta rekannya untuk menolong korban.
Namun dari situlah akhirnya korban secara bergiliran dirudapaksa oleh banyak pria.
"Gampang sekali korban diiming-imingi, dirayu," kata AKBP Sinar.
Berdasarkan penjelasan AKBP Sinar, korban dirudapaksa di banyak tempat berbeda.
"Akhirnya kasusnya disetubuhi di bengkel, kemudian di dalam semak-semak, baru dijumpai oleh orangtuanya," jelasnya.
"Jadi tiga hari korban ini lost contact dengan orangtuanya."
"Selama tiga hari inilah terjadi kejadian persetubuhan tersebut," imbuh AKBP Sinar.
Para pelaku kala itu mendekati korban dengan alasan akan mengantar korban pulang ke rumah.
"Karena korban mengalami keterbelakangan mental, korban mudah dirayu dan tidak bisa meronta, melakukan perlawanan," terang AKBP Sinar.
"Sehingga memudahkan dari pada pelaku-pelaku untuk melakukan tindakan," tandasnya.
Baca juga: Gadis 12 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan 10 Pria, Kehabisan Bensin, Minta Jemput Pacar Justru Dijebak
Korban Trauma Sangat Berat
Korban sendiri kini diketahui mulai terbuka meskipun mengalami trauma yang sangat berat.
Info tersebut disampaikan oleh Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Bali Ni Luh Gede Yastini lewat acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Minggu (1/11/2020).
Yastini mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan pihak kepolisian tentang perkembangan kondisi korban.
Korban yang diketahui masih berusia 12 tahun itu disebut memang sempat membisu enggan berbicara setelah mengalami perlakuan bejat dari 10 tersangka.
"Sebelumnya korban memang susah sekali untuk berbicara karena trauma yang dialami oleh korban sangat berat," kata Yastini.
Ia mengatakan konseling terus dilakukan terhadap korban, dan juga keluarga korban secara terus menerus.
Berdasarkan penjelasan Yastini, korban dan keluarganya mulai membaik setelah mengikuti konseling.
"Korban sudah mulai bisa terbuka menyampaikan apa yang dialami," ujar Yastini.
Kini keluarga korban juga sudah mengerti untuk terus memberikan dukungan kepada korban dan orangtua korban.
"Keluarganya pun sudah mulai bisa men-support dan mendukung korban baik dalam proses hukum, dan pendidikan," ungkapnya.
Baca juga: Ketua Rombongan Moge Sebut Tindakan Anggotanya Keroyok 2 TNI Hal Biasa: Persoalan Kecil Jadi Besar
Simak video selengkapnya mulai menit ke-5.00:
Kronologi Dirudapaksa 10 Pria
Diketahui, antara pelaku satu dan pelaku yang lainnya ternyata tidak saling mengenal.
Dikutip dari Tribun-Bali.com, fakta itu diungkapkan oleh Kapolres Buleleng, AKBP Made Sinar Subawa.
Saat ini diketahui ada 10 pelaku yang telah menjadi tersangka, namun hanya tiga yang akan ditahan, karena tujuh pelaku lainnya masih di bawah umur.
Identitas pelaku yang akan ditahan adalah, KAG alias Berit (22), PRA alias Rudi (19), dan GPA alias Wawan (19).
Tujuh tersangka lainnya yang tidak ditahan adalah KD, KJ, T, GP, GA, E dan S.
"Yang masih dibawah umur ini rata-rata berusia 15 sampai 17 tahun," ujar AKBP Sinar, Jumat (30/10/2020).
"Meski di bawah umur mereka tetap diproses hukum, namun penanganannya pasti sedikit berbeda dengan peradilan umum."
"Melihat ancaman hukumannya di atas tujuh tahun, kami tidak bisa lakukan diversi," terangnya.
Berdasarkan keterangan dari AKBP Sinar, pelaku pertama dan pelaku pertama dan pelaku lainnya tidak saling mengenal satu sama lain.
"Pelaku satu dan pelaku lain tidak saling kenal. Mungkin saat pelaku satu melakukan persetubuhan, ada yang melihat, sehingga ikut menyetubuhi korban," kata AKBP Sinar.
"Ada juga dengan modus ingin membantu mengantarkan korban pulang ke rumah."
"Namun korban malah diajak ke TKP lain untuk disetubuhi," sambungnya.
Melihat kasus miris tersebut, AKBP Sinar memastikan akan mengusut kasus secara tuntas.
"Kasus ini akan kami tangani secara profesional, karena ini tindakan yang sangat keji, dan mencoreng generasi muda," tegas AKBP Sinar.
"Saya juga berharap orangtua betul-betul melakukan pengawasan terhadap anaknya, agar tidak terjadi perbuatan tercela seperti ini," tutupnya.
Baca juga: Akui Cinta Kakek 78 Tahun, Noni 17 Tahun Ditalak setelah 22 Hari Menikah, Minta PCX Jangan Diambil
Terdapat lima TKP dari kasus pencabulan itu, mulai dari lingkungan Penarungan, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, hingga TKP kedua, ketiga dan keempat terjadi di Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya menjelaskan, di lokasi pertama korban dirudapaksa oleh beberapa orang.
Kemudian di TKP kedua, ketiga, dan keempat korban dirudapaksa masing-masing satu orang.
“Kejadian pertama diduga dilakukan oleh beberapa orang."
"Sementara kejadian ke dua, tiga dan empat ini terjadi di bengkel, semak-semak dan di rumah warga dengan jumlah pelaku masing-masing satu orang," jelas Iptu Sumarjaya.
Sedangkan menurut orang tua korban, awalnya anaknya pergi dari rumah menggunakan sepeda motor pada Minggu itu.
Korban izin pada orang tuanya ingin bermain dengan temannya.
Setelah itu barulah korban tak pulang hingga Rabu.
Sumarjaya menduga para pelaku juga di bawah umur.
Namun, ada beberapa yang sudah dewasa. (TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Seorang Siswi SMP Diduga Diperkosa 10 Temannya, Korban Mengalami Depresi dan Tribun Bali dengan judul Siswi SMP Buleleng Ngaku Disetubuhi 10 Pelaku di Lokasi Berbeda dan Berawal dari Kehabisan Bensin, Siswi SMP Buleleng Dirudapaksa 10 Orang, Pacar Jadi Pelaku Pertama