Kabar Tokoh
Pernah Dikira "Pro Jokowi", Refly Harun Ungkap Momen Namanya Mencuat: Masak Pilih Prabowo?
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengungkapkan momen namanya mulai dikenal publik, yakni saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengungkapkan momen namanya mulai dikenal publik, yakni saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia ungkapkan dalam tayangan di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, diunggah Senin (2/11/2020).
Refly menuturkan dirinya sempat dikira pro kepada Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu mengajukan diri sebagai presiden dengan didampingi Jusuf Kalla (JK).

Baca juga: Terseret Kasus Gus Nur, Refly Harun Bakal Diperiksa? Polisi: Siapapun yang Terlibat akan Dipanggil
Saat itu Jokowi-JK melawan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Refly lalu menuturkan alasannya memprediksi kemenangan Jokowi-JK pada saat itu.
"Pada 2014 kita tahu Jokowi sama Prabowo. Mereka yang mengamati politik Indonesia rasanya kalau head-to-head Jokowi dan Prabowo, masak sih saya pilih Prabowo?" ungkap Refly Harun.
Ia menjelaskan secara elektabilitas Jokowi memang lebih unggul dibandingkan dengan Prabowo pada saat itu.
"Pasti secara traditionally saya akan punya preferensi ke Jokowi, karena Jokowi orang baru, tidak ada beban masa lalu. Prabowo banyak catatan-catatan," terangnya.
Meskipun begitu, ia menegaskan tidak pernah benar-benar menjadi pendukung Jokowi.
"Tapi saya tidak pernah menjadi tim sukses. Sama sekali enggak ada nama saya sebagai tim sukses," tegas Refly.
"Nama saya terangkat ketika ada sengketa di MK," lanjut mantan Komisaris Utama PT Pelindo ini.
Baca juga: Pernyataan Megawati Tuai Polemik, Pengamat Politik: Ingin Menunjuk Hidung Milenial di Circle Jokowi
Ia menerangkan umumnya selama pilpres berlangsung, pengamat politik memang laris diundang berbicara di stasiun televisi untuk menganalisis jalannya pemilu.
Setelah hasil pemilihan keluar dan muncul gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK), Refly menyebutkan umumnya pakar hukum tata negara yang diundang untuk berbicara.
"Waktu itu statement saya yang disukai kubu Jokowi adalah 99,99 persen permohonan Prabowo akan ditolak. Sudah, jatuh cinta semua kubu Jokowi ke saya," ungkap Refly.
Ia menyebutkan saat itulah namanya mulai mencuat dan dikenal publik.