Kabar Tokoh
Komentari Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat, Sandiaga Uno Kutip Kata-kata Favorit sang Menhan
Belum lama ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diundang langsung oleh pemerintah AS untuk datang ke Amerika Serikat.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto belum lama ini bertemu dengan Menhan AS Mark Esper di markas pertahanan negara (Pentagon), Washington, Jumat (16/10/2020).
Kunjungan Prabowo ke negeri Paman Sam itu sempat menjadi kontroversi karena Prabowo dulu sempat tidak diperbolehkan masuk AS karena memiliki rekam jejak yang kelam terkait masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Melihat kunjungan Prabowo ke AS, Wakil Ketua Dewan Partai Gerindra Sandiaga Uno menilai hal tersebut sebagai pertanda baik.

Baca juga: Hasil Kunjungan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat, Apa Saja?
Pernyataan itu disampaikan oleh Sandiaga Uno lewat acara Talk Show Hot Indonesia, Minggu (25/10/2020).
Bagi Sandiaga Uno, ia melihat kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat sebagai bentuk nyata kuatnya hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
"Itu menunjukkan hubungan yang kuat antara Indonesia dan Amerika Serikat," kata dia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu lalu menyinggung soal masa lalu Prabowo yang pernah menetap di AS.
"Prabowo sendiri pernah mengikuti pendidikan militer di AS," ujarnya.
Sandiaga Uno melihat apa yang dilakukan oleh Prabowo selaras dengan keinginan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Ia menjelaskan bagaimana Presiden Jokowi telah menyampaikan posisi Indonesia di kancah pergaulan dunia internasional yang bersifat aktif dan independen.
Sandiaga Uno juga menyinggung soal sikap Indonesia yang terbuka untuk bersahabat dengan negara manapun yang siap untuk menjaga kestabilan baik di lingkup regional maupun global.
Mantan Calon Wakil Presiden RI itu juga mengutip kata-kata favorit yang selalu dipakai oleh Prabowo.
"Prabowo selalu bilang bahwa 'Seribu kawan tidak cukup dan satu musuh terlalu banyak'," kata Sandiaga Uno.
"Ini memperlihatkan bahwa dia punya minat yang kuat untuk menjalin hubungan ekonomi, tidak hanya militer."
Sandiaga Uno lanjut menjelaskan bagaimana Prabowo telah diberi amanat untuk menjaga ketersediaan pangan dan energi di Indonesia.
"Ini pertanda yang baik bahwa kita telah membuka lembaran baru dengan AS," katanya.
Baca juga: Soal Prabowo Diundang ke Amerika, Haris Azhar: Dulu Tak Ada Celah Orang Kayak Gini Bisa Datang
Simak video selengkapnya mulai menit ke-1.40:
Momen Prabowo di AS
Sebelumnya diberitakan, Prabowo menerima undangan dari Amerika Serikat.
Prabowo lantas bertemu dengan Menhan AS, Mark Esper di markas pertahanan negara (Pentagon), Washington, Jumat (16/10/2020).
Sebuah momen pertemuan antara Prabowo dengan Mark Esper diunggah oleh akun Instagram @indonesiaadilmakmur, Minggu (18/10/2020).
Dalam kesempatan itu, Prabowo terlihat tengah mendatangani kerja sama yang diketahui merupakan dalam bidang pertahanan dan keamanan antara Indonesia dan Amerika.
Begitupun sebaliknya yang dilakukan oleh Mark Esper.
Keduanya kompak mengenakan jas rapi berwarna hitam yang dilengkapi dengan dasi dan duduk berdampingan.
Di belakang terdapat dua bendera negara, yakni Amerika Serikat dan Indonesia yang terpasang di tiang pendek.
"Memperkuat kerja sama Pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat," tulis keterangan @indonesiaadilmakmur.

Baca juga: Soal Undangan Prabowo dari Amerika Serikat, Haris Azhar: Rezimnya Sama, Berkarakter Otoritarian
Sebelumnya, Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak sudah mengungkapkan tujuan dilakukannya pertemuan antara Prabowo dengan pemerintah AS melalui Mark Esper.
Dikatakannya bahwa di antaranya adalah bertujuan membahas kerja sama bilateral, khususnya dalam hal pertahanan dan keamanan.
"Yang jelas Pak Prabowo hari ini diundang oleh pemerintah Amerika Serikat dan kemudian beliau memenuhi undangan pemerintah Amerika Serikat melalui menteri menteri pertahanan Mark Esper," jelasnya.
"Beliau di sana akan banyak bicara tentang kerja sama pertahanan bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat," pungkasnya.
Menurutnya, terlepas dari tudingan-tudingan liar, Prabowo tetap merupakan seorang menhan yang berkewajiban dalam hal keamanan bagi Tanah Air.
"Kalau kemudian ada suara-suara yang protes, yang keberatan, saya pikir tidak ada masalah, kami menghormati semua sikap," kata Dahnil Anzar.
"Dan Pak Prabowo dalam posisi melaksanakan tugas beliau sebagai Menteri Pertahanan dan sebagai anak bangsa yang ingin memastikan kerja sama pertahanan kita dengan banyak negara dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung/Elfan)