Kabar Tokoh
Soal Prabowo Diundang ke Amerika, Haris Azhar: Dulu Tak Ada Celah Orang Kayak Gini Bisa Datang
Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar menanggapi lawatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar menanggapi lawatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Jumat (16/10/2020).
Diketahui sebelumnya Prabowo diundang Kementerian Pertahanan AS di Pentagon pada 15-19 Oktober 2020.

Baca juga: Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat Tuai Protes, Pejabat Pentagon AS: Penting Terlibat Dengannya
Undangan tersebut menuai sorotan dari berbagai kelompok hak asasi manusia karena sebelumnya Prabowo sempat dilarang masuk AS sejak 2000.
Ia diduga memiliki sejarah keterlibatan dalam pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Haris mengungkapkan dugaannya tentang penyebab AS kini terbuka terhadap Prabowo Subianto.
"Memang karena rezim Amerika dan rezim Indonesia sekarang sama. Sama-sama berkarakter otoritarian, tidak peduli pada hak asasi manusia," komentar Haris Azhar.
"Kalau di Amerika itu rasialis," lanjutnya.
Ia menduga kini kedua negara sama-sama menganut sistem pemerintahan yang sama, terutama dalam hal pertahanan.
"Jadi memang ini karakternya karakter dua pemerintahan yang sama, makanya mereka membuka jalur untuk mengundang Prabowo," terang Haris.
Baca juga: Surati Deplu Amerika Serikat, Organisasi Pengawas HAM Desak AS Cabut Visa Kunjungan Prabowo Subianto
Ia menjelaskan perbedaan sistem pemerintahan di Amerika Serikat saat mantan Presiden AS Barack Obama masih menjabat.
"Agar kita tahu, selama ini bukan cuma Prabowo. Orang serupa Prabowo, dulu di zaman Obama apalagi, (Amerika) punya komitmen baik kepada hak asasi manusia dan demokrasi, enggak ada celah buat orang-orang seperti ini bisa datang," papar aktivis HAM tersebut.
Haris menyebutkan orang yang memiliki catatan pelanggaran hukum berat dilarang masuk ke AS.
Namun saat ini Presiden AS Donald Trump memiliki pandangan yang berbeda.
Hal itu terbukti dari undangan langsung kepada Prabowo, yang sebelumnya selama 20 tahun dilarang menginjakkan kaki di Amerika.