Breaking News:

Virus Corona

Tak Mau Rakyatnya Jadi Kelinci Percobaan, Presiden Brasil Tolak Beli Vaksin Covid-19 Buatan China

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, menyatakan pihaknya tidak akan membeli vaksin Covid-19 buatan China.

Editor: Lailatun Niqmah
AFP/EVARISTO SA
Presiden Brasil Jair Bolsonaro di Brasilia, Brazil 6 April 2020. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, menyatakan pihaknya tidak akan membeli vaksin Covid-19 buatan China.

Keputusan ini diambil sehari setelah menteri kesehatan Brasil menyebut vaksin tersebut akan ditambahkan pada program imunisasi.

Menanggapi pendukungnya di media sosial yang mendesaknya agar tidak membeli vaksin Sinovac, Bolsonaro mengatakan "Kami tidak akan membeli vaksin China."

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dipercepat, Fadli Zon: Jangan Rakyat Indonesia Menjadi Kelinci Percobaan

Sang presiden menyebut vaksin tersebut belum merampungkan uji coba.

Brasil termasuk negara yang paling parah terkena dampak Virus Corona.

Terdapat hampir 5,3 juta kasus positif di Brasil - tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan India.

Brasil juga tercatat pada peringkat kedua dunia setelah AS dalam hal angka kematian, yakni hampir 155.000 kematian hingga 21 Oktober, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Pada Selasa (20/10), Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello, mengatakan pemerintah federal telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Negara Bagian São Paulo untuk membeli 46 juta dosis vaksin CoronaVac yang sedang diuji oleh pusat riset Brasil, Institut Butantan.

Vaksin itu—yang akan diproduksi Butantan—masih harus disetujui oleh badan regulator kesehatan agar dapat digunakan masyarakat.

Gubernur São Paulo, João Doria, mengatakan program vaksinasi dapat dimulai pada Januari 2021, yang menjadikan program itu sebagai salah satu vaksinasi Covid-19 pertama di dunia.

Baca juga: IDI Beri 5 Rekomendasi untuk Vaksinasi Covid-19: Program Penting, Tak Dapat Dilakukan Tergesa-gesa

Akan tetapi, pada Rabu (21/10), Presiden Bolsonaro mencuit di Twitter bahwa setiap vaksin harus disetujui oleh badan regulator kesehatan dan diuji keampuhannya oleh kementerian kesehatan sebelum tersedia untuk masyarakat.

"Rakyat Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan siapapun," sebutnya.

Institut Butantan mengumumkan pada Senin (19/10) bahwa vaksin dua dosis dari Sinovac tampaknya aman dalam uji klinis tahap akhir.

Namun, hasil itu 'hanyalah hasil permulaan' dan pengujian masih terus berlangsung, demikian mereka memperingatkan. Pusat penelitian ini juga menyatakan, data tentang seberapa efektif vaksin tersebut tidak akan dirilis sampai uji coba selesai.

Brasil juga berencana untuk mendistribusikan vaksin yang dibuat oleh Universitas Oxford Inggris dan perusahaan farmasi AstraZeneca.

Hingga kini, uji coba vaksin buatan Sinovac juga dilakukan di Turki dan Indonesia.

'Harus Efektif dan Aman'

Indonesia mengirim tim Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama ke China untuk melakukan inspeksi terhadap produsen vaksin Sinovac.

Tujuannya untuk mendapatkan data hasil uji klinis fase ketiga yang dilakukan di negara lain.

Baca juga: Menristek Beberkan Perkembangan Vaksin Merah Putih: Paling Cepat Tersedia pada Triwulan Ketiga 2021

Sejauh ini, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung yang menguji vaksin buatan Sinovac menyatakan tidak ada laporan efek samping yang berat atau serius di antara ribuan relawan yang menerima vaksin tersebut. .

Hasil sementara itu, menurut pakar biologi molekuler, Ahmad Rusdan Handoyo, serupa dengan data uji klinis fase satu dan dua yang berlangsung di negara-negara lain.

Namun demikian, katanya, bukan berarti bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat, sebab dasar program vaksinasi harus menjamin keamanan dan efektivitas.

"Memang dari uji klinis fase satu dan dua sejauh ini belum ada kasus kematian, tapi bagaimana efektivitasnya?

Kementerian Kesehatan Indonesia berharap kepastian keamanan dan kehalalan vaksin itu akan keluar pada akhir Oktober atau pekan pertama November setelah kepulangan tim dari China.

Selain membeli vaksin buatan Sinovac, Indonesia juga bekerja sama dengan produsen vaksin CanSino dan Sinopharm.

Dalam laman Badan Kesehatan Dunia, WHO, disebutkan hingga kini belum ada vaksin Covid-19.

Lebih dari 100 kandidat vaksin Covid-19 sedang dikembangkan, dan beberapa di antaranya masih dalam tahap uji coba pada manusia.

Suatu vaksin dapat dinyatakan terbukti aman dan efektif, berdasarkan persetujuan regulator tingkat nasional di negara terkait.

WHO bekerja dengan mitra di seluruh dunia untuk membantu mengkoordinasikan langkah-langkah kunci dalam proses ini. (*)

Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul "Covid-19: Brasil tolak vaksin buatan China, Presiden Bolsonaro: 'Rakyat Brasil tidak akan jadi kelinci percobaan'"

Sumber: BBC Indonesia
Tags:
BrasilVaksin Virus CoronaSinovacJair BolsonaroCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved