Terkini Daerah
Tambang Batu Bara Ilegal Ambles hingga Tewaskan 11 Orang, Tim Evakuasi Sulit Keluarkan Tubuh Korban
Polres Muara Enim saat ini sedang melakukan olah TKP di lokasi tambang batu bara ilegal yang ambles hingga menyebabkan 11 orang tewas.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Polres Muara Enim saat ini sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tambang batu bara ilegal yang ambles hingga menyebabkan 11 orang tewas.
Kapolsek Tanjung Agung AKP Faisal Manalu mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Mulanya, para korban sedang membuat jalan tambang di areal lokasi kejadian.
Namun, saat penggalian berlangsung, tanah yang di atas langsung ambles dan menimbun para korban.

Baca juga: Akhirnya Tangkap 6 Pembunuh Wartawan Demas Laira, Polisi: Tidak Ada Kaitan dengan Profesi
"Di sekitar lokasi tambang memang kawasan tebing dan rawan longsor," kata Faisal saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (21/10/2020).
Faisal mengungkapkan, reruntuhan tanah longsor yang mengurung para pekerja menyulitkan tim evakuasi untuk mengeluarkan tubuh korban.
Setelah diturunkan alat berat, 11 korban itu baru bisa dikeluarkan dan dibawa ke puskesmas setempat.
"Para korban tertimbun longsor setinggi 5 meter, sehingga satu jam kemudian baru bisa dievakuasi," ujarnya.
Saat ini, 11 jenazah korban satu per satu telah dibawa oleh pihak keluarga untuk dikebumikan.
"Sekarang kami masih di lokasi kejadian untuk olah TKP," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 orang penambang batu bara ilegal di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dikabarkan tewas setelah tanah galian tambang tersebut ambles.
Baca juga: 17 Kali Tikam Tubuh Wartawan Demas Laira, Pelaku Ngaku Kesal Lihat Adik Perempuannya Diganggu Korban
Informasi yang dihimpun, 11 korban tewas tersebut saat ini telah dievakuasi ke puskesmas setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori ketika dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut.
"Iya betul informasi sementara 11 orang,"kata Ansori, lewat pesan singkat Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Masker dengan Teknologi Tinggi, Dilengkapi Alat Penerjemah hingga Pembersih Udara saat Dikenakan
Ansori menyebutkan, identitas 10 korban sudah diketahui.