Breaking News:

Terkini Nasional

Ingatkan Jokowi Dipilih karena Nawacita, YLBHI Sindir Kasus HAM: Orang Bisa Mati tanpa Penjelasan

Direktur YLBHI Asfinawati mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait janjinya dalam menyikapi pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Presiden Joko Widodo
Presideo Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan peringkat Indonesia di dunia terkait penanganan Covid-19, diunggah Minggu (4/10/2020). 

"Penanganan pandemi juga tidak baik-baik amat, karena mestinya Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri yang diberi peran lebih, tapi ini malah sibuk mengotak-atik Gugus Tugas," komentarnya.

Wakil Ketua Komisi II Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Wakil Ketua Komisi II Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2019). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Ia menyebutkan Gugus Tugas tidak memiliki 'pasukan' di bawahnya untuk membantu menangani Covid-19, sehingga pembentukannya menjadi tidak efektif.

Mardani kemudian menyinggung kemarahan presiden pada sidang paripurna.

Saat itu Jokowi menegur jajaran menterinya karena dianggap sangat lamban menyerap anggaran untuk Covid-19.

"Secara umum saya melihat jauh dari memuaskan. Bahkan Pak Jokowi sendiri bukan sekali-dua marah," ungkit anggota DPR tersebut.

"Berkali-kali marah dengan serapan anggaran," lanjut Mardani.

Baca juga: Satu Tahun Jokowi-Maruf, Begini Kecaman Pakar Politik, Kritik PKS, sampai Jawaban Politikus PDIP

Meskipun ramai dibicarakan, Mardani menilai kemarahan Jokowi tidak membawa perbaikan pada kinerja kabinetnya.

Ia menyebutkan hal itu disebabkan Jokowi tidak secara khusus merinci siapa saja menteri yang harus bergerak lebih cepat dalam bekerja.

"Menurut saya Pak Jokowi tidak mendetailkan dengan jelas target dari masing-masing kementerian, sehingga masing-masing kementerian tahu kalau salah di mana salahnya, kalau dia kelewat batas harusnya mengundurkan diri," komentar Mardani.

Menurut politikus PKS ini, kemarahan Jokowi justru tidak berdampak apa-apa.

Hal itu ia singgung mengingat Jokowi pernah mengancam akan merombak kabinet (reshuffle), tetapi tidak pernah ada kelanjutan dari wacana tersebut.

"Ini malah jadi kayak pepesan kosong kemarin Pak Jokowi janji dengan sangat berani marah ingin me-reshuffle, tapi ternyata tidak ada yang dikerjakan," jelas Mardani.

"Jadi memang publik antiklimaks," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)Indonesia Lawyers Club (ILC)NawacitaJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved