Breaking News:

Terkini Nasional

Ungkap Keburukan Parlemen, Fahri Hamzah Sindir Anggota DPR: Cuman Duduk tapi Mobilnya Paling Mewah

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengungkapkan kebobrokan dari DPR saat ini.

Youtube/Fahri Hamzah Official
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menjawab pertanyaan terkait sikap yang akan dilakukan terhadap UU Cipta Kerja andai masih menjadi Wakil Ketua DPR. 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengungkapkan keburukan yang terjadi di DPR atau parlemen saat ini.

Hal itu diungkapkannya dalam tayangan YouTube Fahri Hamzah Official, Jumat (16/10/2020).

 Dilansir TribunWow.com, Fahri Hamzah menyinggung soal background dari para politisi.

Fahri Hamzah angkat bicara soal omnibus law UU Cipta Kerja, diunggah Minggu (11/10/2020).
Fahri Hamzah angkat bicara soal omnibus law UU Cipta Kerja, diunggah Minggu (11/10/2020). (Capture YouTube Fahri Hamzah)

Baca juga: Andai Masih di DPR Apakah akan Sahkan UU Cipta Kerja? Fahri Hamzah: Saya Mau Bilang ke Jokowi

Baca juga: Fahri Hamzah Sebut UU Cipta Kerja Diadopsi dari China: Akan Diketawain Investor Amerika dan Eropa

Menurutnya rakyat tidak memilih orang berdasarkan kepintarannya, tetapi mereka yang dipilih adalah orang yang paling dianggap mewakili.

Oleh karenanya, ia tidak setuju dengan rencana sistem pemilihan partai politik akan dikembalikan ke ketua umum partai.

Sehingga siapapun kader yang akan maju dalam pemilihan legislatif (pileg) akan ditentukan oleh ketum partai.

Ia mengaku lebih mendukung sistem pemilihan distrik, seperti yang dilakukan selama ini.

"Saya termasuk orang yang setuju sistem distrik, meskipun saya menganggap belum matang untuk menjadi negara federal, tetapi sistem distrik penting dalam rangka mendekatkan antara anggota DPR pusat dengan rakyatnya," ujar Fahri Hamzah.

"Sehingga pemilihan anggota DPR tuh seperti memilih bupati atau wali kota. Itu yang mendekatkan nanti sehingga kemudian pertanggungjawabannya juga lebih real," jelasnya.

Fahri Hamzah lantas menyindir anggota DPR saat ini.

Meskipun benar dipilih langsung oleh rakyat, penempatan kerja anggota DPR dinilai kurang tepat.

Ia mencontohkan seperti misalnya anggota DPR terpilih tidak harus ditempatkan sesuai dengan profesi sebelumnya.

Melainkan harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki dan yang terpenting harus bisa mempertanggungjawabkannya.

Baca juga: Pada Karni Ilyas, Mahfud MD Pastikan UU Cipta Kerja Menjamin Korban PHK Dapat Pesangon: Dulu Enggak

"Mau dia pengusaha, mau dia lawyers mau dia apapun terserah, itu rakyat yang milih dia, tapi nanti dia harus kembali kepada konstituensinya untuk bertanggung jawab," ungkap Fahri Hamzah.

"Sekarang ini banyak anggota DPR yang kalau dia pedagang, masuk ke DPR RI jadi pedagang, ditaruh di badan anggaran atau menjadi bendara partai dan bendara fraksi," katanya.

Fahri Hamzah menambahkan bahwa dirinya tak mempermasalahkan ketika memang orang tersebut bisa bekerja dengan baik dan bertanggungjawab atas jabatannya tersebut.

Menurutnya, orang-orang seperti itu hanya mempunyai kewenangan untuk mengatur namun namun tidak memiliki peranan dalam pekerjaannya.

"Kerjaannya cuman duduk di ruang sidang, enggak pernah ngomong, tapi mobilnya paling mewah kalau datang," jelas Fahri Hamzah.

"Pemegang kendali kebijakan partai dan pemegang kendali anggota DPR yang lain boleh ngomong atau tidak," ucapnya menyayangkan.

Simak videonya mulai menit ke- 25.50

Sebut UU Cipta Kerja Diadopsi dari China

Mantan Wakil Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memberikan pandangannya terkait Ominibus Law UU Cipta Kerja yang tengah mendapatkan penolakan.

Dilansir TribunWow.com, Fahri Hamzah menilai bahwa UU Cipta Kerja ini seperti mengadopsi dari kebijakan di China.

Hal itu diungkapkan dalam kanal YouTube pribadinya, Fahri Hamzah Official, Jumat (16/10/2020).

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menjawab pertanyaan terkait sikap yang akan dilakukan terhadap UU Cipta Kerja andai masih menjadi Wakil Ketua DPR.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menjawab pertanyaan terkait sikap yang akan dilakukan terhadap UU Cipta Kerja andai masih menjadi Wakil Ketua DPR. (Youtube/Fahri Hamzah Official)

Baca juga: Andai Masih di DPR Apakah akan Sahkan UU Cipta Kerja? Fahri Hamzah: Saya Mau Bilang ke Jokowi

Baca juga: Pada Karni Ilyas, Mahfud MD Pastikan UU Cipta Kerja Menjamin Korban PHK Dapat Pesangon: Dulu Enggak

Dalam kesempatam itu, Fahri Hamzah mulanya mengungkapkan soal dua negara sukses, khususnya dalam hal ekonomi, yakni Amerika Serikat dan China.

Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa tentunya dua negara tersebut dijadikan patokan oleh setiap negara, termasuk Indonesia sendiri.

Namun Fahri Hamzah menilai saat ini pemerintah Indonesia justru lebih condong mengikuti kebijakan yang dilakukan oleh China.

"Seperti ada dua pertarungan narasi besar di dunia ini yang kita itu mencoba meng-copy salah satunya," ujar Fahri Hamzah.

"Yaitu pertarungan antara sukses Amerika dan sukses China. Tiba-tiba sekarang ini kita agak cenderung menganggap cara sukses Amerika ini lambat," jelasnya.

"Sehingga seolah-olah dominant idea yang mempengaruhi pejabat kita sekarang ini adalah tentang sukses China."

Fahri Hamzah lantas menyakini bahwa Omnibus Law tidak akan banyak berdampak terhadap para investor yang digadang-gadang akan berdatangan ke Tanah Air.

Dirinya menambahkan, yaitu kecuali dengan investor dari China.

"Makanya saya menganggap Omnibus Law itu kalau kita bawa ke Eropa dan Amerika itu akan diketawain oleh investor Amerika dan Eropa," kata Fahri Hamzah.

"Tapi kalau Anda bawa ke China ini memang polanya, cocok untuk mereka," imbuhnya.

Baca juga: Ikut Pertanyakan Polemik Draf UU Cipta Kerja Beda-beda Versi, Mahfud MD: Saya Saja Ada 6 Draf

Lebih lanjut, politikus asal Sumbawa, NTB itu menyayangkan keputusan pemerintah dan juga DPR yang meloloskan dan mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang.

Dikatakannya bahwa banyak dari mereka yang tidak paham dengan persepsi Omnibus Law tersebut.

"Yang sedang terjadi adalah tren untuk mengikuti China di dalam Omnibus Law ini dan dia lupa bahwa Omnibus Law tidak akan laku di barat, di Amerika dan di Eropa," ungkapnya.

"Di Jepang juga gak bakalan laku, ini lakunya cuman di China itu yang dia enggak paham," tutup Fahri Hamzah(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Fahri HamzahUU Cipta KerjaDPR RIYouTubePartai Gelora
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved