Terkini Daerah
Sebut Bocah yang Bela Ibu dari Pemerkosa Mati Syahid, Ustaz Abdul Somad: Bebas Azab Kubur dan Hisab
Ustaz Abdul Somad mengenang keberanian seorang bocah yang tewas ketika mencoba menyelamatkan sang ibu dari pemerkosaan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Seluruh masyarakat Indonesia dibuat terharu atas keberanian seorang bocah bernama Rangga (9) yang tewas seusai mencoba menyelamatkan ibunya yang tengah diperkosa pria asing.
Dengan sadis, Rangga berkali-kali dibacok menggunakan parang oleh tersangka, bahkan jasad Rangga dimasukkan ke dalam karung, lalu dibuang ke sungai oleh tersangka.
Melihat keberanian Rangga membela keluarganya, Ustaz Abdul Somad (UAS) menyebut, bocah yang masih duduk di kelas 2 sekolah dasar (SD) itu telah mati syahid.

Baca juga: Media Asing Ikut Soroti Aksi Heorik Bocah 9 Tahun yang Lawan Pemerkosa Ibunya hingga Tewas
Pernyataan itu diunggah oleh UAS lewat akun Instagramnya @ustadzabdulsomad_official, Jumat (16/10/2020).
Pada unggahannya itu, UAS mengutip sebuah hadis tentang mati syahid.
UAS memuji keberanian Rangga yang masih di bawah umur tetapi tetap mencoba menyelamatkan ibunya yang diperkosa.
"Dengan perbuatanmu engkau telah mengajarkan pada anak bangsa ini tentang arti menjaga kehormatan, walau mesti dibayar dengan nyawa.
Engkau hadap Allah tanpa dosa, karena belum aqil baligh," tulis UAS.
UAS juga menyinggung bagaimana Rangga sebagai muslim telah mati secara syahid.
"Engkau mulia dengan derajat syahid.
Syahid berarti disaksikan, karena seluruh malaikat menyambut ruhmu.
Syahid berarti menyaksikan, karena engkau telah menyaksikan tempatmu di surga sebelum kematian tiba,
Engkau terbebas dari azab kubur dan hisab," ujar uAS.
Bahkan UAS juga berharap bisa mendapaat syafaat dari Rangga yang telah tewas secara berani membela sang ibu.
"Bila engkau diberi Allah kuasa untuk memberi syafaat, berikanlah sebagiannya untuk hamba Allah yang hina: Abdul Somad," ungkap UAS.
Ayah Korban: Mungkin Itu Sakratulmaut
Sebelumnya diberitakan, kasus tersebut terjadi di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, pada sabtu (10/10/2020) lalu.
Fadli Fajar yang merupakan ayah kandung korban yang juga mantan suami DN bercerita tentang momen-momen terakhir sebelum akhirnya RG pergi untuk selamanya.
Dikutip dari Serambinews.com, Rabu (14/10/2020), sebelum pindah ke Birem Bayeun, RG lebih dulu tinggal bersama Fajar di Medan, Sumatera Utara.
Sebelum dibunuh oleh tersangka, RG baru dua minggu tinggal di bersama ibunya di Aceh Timur.
Fajar mengaku saat itu sebenarnya ia tak ingin melepas RG untuk pindah bersama DN ke Aceh Timur.
“Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut. Akhirnya saya mengizinkannya,” imbuhnya.
Baca juga: Bebas dari Vonis Seumur Hidup, Samsul Malah Perkosa Ibu Muda dan Bunuh Bocah Kelas 2 SD
Kesedihan mendalam masih nampak jelas di wajah Fajar setelah kehilangan anaknya yang masih duduk di kelas 2 sekolah dasar (SD).
"Saya hampir tak percaya mendengar kabar RG meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar Fajar.
Fajar kemudian mengenang kata-kata terakhir yang sempat keluar dari mulut RG sebelum akhirnya tewas karena bacokan parang Samsul.
"Saya dapat kabar bahwa sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya," kata Fajar.
"Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku."
"Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," paparnya.
Fajar bercerita, anaknya itu merupakan anak yang cerdas lantaran selalu menempati ranking 1 dan 2 saat bersekolah, bahkan sudah bisa membaca Alquran.
"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas. Bahkan sekarang Ia sudah mampu membaca Alquran," kenang ayahnya menangis sedih.
Fajar kini telah mengikhlaskan kepergian putranya itu.
Ia berharap agar tersangka bisa diberikan hukuman seberat-beratnya.
Kronologi Tewasnya RG
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan itu sendiri terjadi di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) menjelang Subuh.
Dikutip dari Serambinews.com, Sabtu (10/10/2020), saat kejadian terjadi, suami korban sekaligus ayah RG sedang tidak berada di rumah.
Peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan itu juga baru terungkap setelah DN melapor.
Diketahui, rumah yang ditinggali oleh DN dan keluarganya berada lumayan jauh dari rumah penduduk lainnya.
Baca juga: Perkosa Ibu Muda Sekaligus Bunuh Anak Korban, Samsul Akui Sudah Rencanakan Aksinya dan Bawa Parang
Berlokasi di antara perkebunan kelapa sawit milik warga, tidak ada yang mengetahui ketika DN dan anaknya mengalami kejadian mengenaskan tersebut.
Suami korban sendiri saat itu sedang pergi mencari ikan dan udang di sungai.
Sosok pelaku ternyata masih dikenali oleh warga setempat.
Pria berinisial S tersebut merupakan warga setempat berstatus lajang dan pengangguran.
Sang ibu mengaku anaknya dibunuh oleh pelaku, lalu jasadnya dibawa kabur.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/10/2020), ketika pelaku hendak memerkosa korban, terjadi penolakan oleh DN sehingga sempat ada perkelahian antara korban dan pelaku.
Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmono mengatakan, pelaku lalu membacok tangan DN.
Anak DN yakni RG yang tadinya sedang tertidur, kemudian terbangun dan pergi untuk membantu ibunya melawan pelaku.
Karena diganggu oleh RG, pelaku akhirnya membacok bocah yang masih duduk di kelas 2 sekolah dasar (SD) tersebut.
DN menyaksikan saat anaknya itu dibunuh oleh pelaku.
“Setelah membacok korban, pelaku langsung lari. Bahkan membawa anak korban,” kata Iptu Arief saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu.
Dietahui pencarian jasad RG dilakukan mulai dari darat, hingga sungai, disisir demi mencari jejak pelaku dan korban.
"Kita membawa 1 rubber boat dan 2 regu atau 14 personel dari Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusdalops," ujar Plt Kalak BPBD Kota Langsa, Riza Pati kepada Serambinews.com, Sabtu (10/10/2020).
"Kita mencari korban di sungai Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun ini."
Berdasarkan keterangan warga setempat, korban dan keluarganya baru sekira satu tahun menempati rumah di TKP.
(TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari serambinews.com dengan judul Tersangka Pemerkosaan Ibu Muda & Bunuh Anaknya Residivis Kasus Pembunuhan, Bebas Asimilasi Covid-19, BREAKING NEWS - Pembunuh Anak & Pemerkosa Ibu Muda di Aceh Timur Pernah Divonis Seumur Hidup di Riau, dan Selamat Jalan Nak, Kami Akan Selalu Merindukanmu’