Breaking News:

Terkini Daerah

Bantah Pencabulan, Eks Wakapolres Takalar Ngaku Tepis saat Tangan Korban saat Pegang Organ Intim

Bantah menjadi pelaku, Eks Wakapolres Takalar justru mengaku menjadi korban pencabulan, saat wanita yang melaporkannya hendak meraba area sensitif.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi eks Wakapolres Takalar mengaku dijebak oleh seorang wanita yang mengklaim telah menjadi korban pelecehan seksual 

TRIBUNWOW.COM - Dicopot dari jabatannya sebagai Wakapolres Takalar, Kompol N kini menjabat sebagai Pamen Yanma di Polda Sulsel.

Mutasi jabatan itu bermula saat ada seorang wanita berinisial PA yang membuat laporan telah dilecehkan oleh Kompol N di ruang kerja Wakapolres Takalar, pada Jumat (2/10/2020) lalu.

Cerita berbeda datang dari pengakuan Kompol N yang mengaku dirinya justru sempat digoda oleh korban, bahkan sempat mengelak ketika korban mulai sengaja melakukan hal-hal berbau mesum.

Ilustrasi pengakuan eks Wakapolres Takalar yang mengaku dijebak oleh wanita yang melapor telah menjadi korban pelecehan seksual.
Ilustrasi pengakuan eks Wakapolres Takalar yang mengaku dijebak oleh wanita yang melapor telah menjadi korban pelecehan seksual. (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

 

Baca juga: Bantah Cabuli Korban, Eks Wakapolres Takalar Klarifikasi soal Hubungan di Facebook: Dia Sering Like

Dikutip dari Tribun-Timur.com, Kamis (15/10/2020), ia mengatakan, semua bermula ketika dirinya ditelepon oleh PA yang meminta informasi seputar pengurusan surat izin mengemudi (SIM).

"Jadi ceritanya begini, dia (PA) telpon saya, dia bilang dimanaki? Jadi saya bilang dengan siapa ini? Karena tidak mungkin juga saya langsung bilang saya di sini, jangan sampai orang apalah, siapa tahu orang mau buat jahat," kata Kompol N kepada Tribun, Rabu (14/10/2020).

Setelah saling memperkenalkan diri, Kompol N mempersilakan PA datang ke ruangannya untuk bertanya-tanya soal pengurusan SIM.

Tak lama kemudian, PA datang ke kantor ruangan Kompol N.

Kompol N mengaku, hal itu justru membuatnya curiga bahwa PA sudah berada di lingkungan Polres Takalar saat berbincang lewat telepon.

"Dia datang ketuk-ketuk, jadi saya bilangmi, silakan masuk. Saya tidak tahu bilang dia (PA) mi yang datang, dia datang saya tanyami kita mi yang menelpon tadi? Dia bilang, iya, jadi saya persilakan mi masuk," ungkap Kompol N.

Setelah bertanya-tanya, Kompol N mengatakan ia hendak mengantar PA ke bagian untuk pengurusan SIM.

Baca juga: Siswi Korban Pemerkosaan Gugat Kapolri, 4 Tahun Kasusnya Mandek hingga Pelaku Dilepaskan

Menghindar saat Hendak Diraba

Kompol N bercerita, keanehan terjadi ketika ia mau mengajak PA ke ruang untuk pengurusan SIM.

Beralasan ingin istirhat, PA enggan beranjak dari ruangan Wakapolres Takalar.

Akhirnya Kompol N dan PA kembali berbincang-bincang.

Namun perbincangan kali ini sudah keluar dari urusan utama yakni pembuatan SIM.

PA justru memuji-muji Kompol N dan menyinggung perjalanan karier Kompol N.

"Dia (PA) bilang-mi 'Syukur-ta itu di Pak jadi Wakapolres di kampung sendiri'. Jadi saya bilang-mi, ya harus disyukuri," ujar Kompol N.

Topik pembicaraan kemudian kembali berganti, berdasarkan cerita Kompol N, PA juga sempat memuji soal fisik.

"Dia (PA) bilang pasti waktu tugas di kota banyak pacarta kah memang gagahki, wajar kita punya cewek banyak. Jadi saya bilang saya tidak merasa gagah saya, biasaji," kata Kompol N.

Kemudian PA langsung berdiri mendekatinya, dan mencium pipi Kompol N.

"Tanpa saya panggil, dia (PA) berdiri dari tempat duduknya mendekati saya sambil dia (PA) mencium saya. Jadi ini ceritanya saya dikerjai, jadi saya berdiri lalu bilang-ka 'Kenapa ini?' Dia bilang 'Tunggu-mi dulu'. Kenapa-mi ini?," ungkap Kompol N.

Ketika PA bersikap seperti itu, ia terus-terusan mengingatkan PA bahwa hal itu tidak baik.

"Saya bilang 'Tidak'. Tadi kamu bilang katanya urus SIM, tapi kenapa seperti ini. Jadi pada saat itu, saya bilang tidak baik ini seperti ini, ruang kerja ini kenapa kau seperti itu," kata Kompol N.

"Akhirnya dia (PA) berhenti-mi, tapi ada gerakannya dia pegang (daerah intim). Jadi saya tepis-mi. Setelah saya larang, dia berhenti, lalu dia masuk ke WC (toilet)," ungkapnya.

Kompol N menduga apabila ia mengikuti kemauan PA, kemungkinan besar dirinya akan jatuh dalam jebakan yang dipasang oleh PA.

"Jadi saya ini difitnah kasihan, dizalimi. Kalau dibilang cabul, malah saya ini yang sebenarnya korban," tuturnya.

Lapor Balik Korban

Dikutip dari TribunTakalar.com, Rabu (14/10/2020), Kompol N mengaku dirinya telah mengambil langkah untuk melaporkan balik PA.

Kompol N mengatakan, ia telah melaporkan PA atas tiga tuduhan, yakni pencemaran nama baik, pemerasan, dan pencabulan.

"Saya sudah melaporkan (PA) juga sehubungan dengan pemerasan, pencabulan dan itu pencemaran nama baik," kata Kompol N via sambungan telepon kepada tribun, Rabu (14/10/2020) sore.

 

Baca juga: Kenang Ucapan Terakhir Bocah yang Tewas Lawan Pemerkosa Ibunya, sang Ayah: Mungkin Itu Sakratulmaut

Kompol N tidak terima ia dituduh melakukan pelecehan seksual, karena menurutnya dirinya justru difitnah.

"Pencemaran nama baiknya begini, itu kan melalui medsos (media sosial) menuduh saya yang tidak betul," ujar Kompol N.

"Setelah beredar berita tidak benarnya ini menuding saya bahwa saya pelecehan seksual ke dia, saya tidak terima sekali karena dia yang masuk ke ruangan kerja saya tanpa saya undang dan dia memang yang memeluk-meluk saya dan dia yang mau memegang saya punya alat kelamin, jadi saya tepis, tangannya itu."

Terkait pemerasan, Kompol N bercerita, kala itu dirinya telah mengirimkan anggota keluarganya kepada PA untuk menanyakan mengapa PA melakukan pelaporan tersebut.

Saat itu Kompol N mengaku mengirim pamannya untuk menemui keluarga PA.

Ketika ditemui, keluarga PA justru meminta uang ratusan juta untuk berdamai.

"Singkat cerita, itu kakaknya (PA) atas nama S, bilang, 'jam ini, detik ini, itu saya punya adik akan damai yang penting ada Rp 200 juta'. Ini ada saksi ini karena didatangi rumahnya di Antang itu kakaknya perempuan (PA)," ungkap Kompol N.

Kompol N tidak terima karena dirinya merasa tak bersalah, justru menjadi korban.

"Memang belum diserahkan uang, karena pertama saya tidak mampu membayar uang sebanyak itu. Lagian pula, mengapa saya mau membayar, nah saya didatangi, saya yang dicabuli menurut saya karena dia (PA)," ungkapnya.

Atas apa yang dilakukan oleh PA terhadap dirinya, Kompol N mengaku ia justru yang menjadi korban pencabulan.

"Jadi dia sendiri yang datangi ruangan saya, dia sendiri yang beranjak dari tempat duduknya dekati saya, peluk saya sampai pegang alat kemaluan saya," ungkap Kompol N. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari tribun-timur.com dengan judul Blak-blakan Kompol Nasaruddin Eks Wakapolres Takalar Dituding Lecehkan PA: Dia Mencium Saya! dan Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, Wakapolres Takalar DimutasiMantan Wakapolres Takalar Mengaku Dimintai Rp 200 Juta

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PencabulanWakapolres TakalarPolda SulselMesum
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved