Terkini Internasional
Warga Protes hingga Adang Mobil Raja, Pemerintah Thailand Keluarkan Dekrit Darurat Larang Kerumunan
Tanggapi serangkaian protes yang terjadi di Bangkok, Pemerintah Thailand mengumumkan dekrit darurat.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Pihak berwenang mengatakan 18.000 orang bergabung dalam demonstrasi hari Sabtu, meskipun yang lain memberikan angka yang lebih tinggi. Banyak yang tetap melanjutkan protes hingga Minggu.
Seruan para pengunjuk rasa untuk reformasi kerajaan sangat sensitif di Thailand, di mana kritik terhadap monarki dapat dihukum dengan hukuman penjara yang lama.
Baca juga: Valentino Rossi Tetap Optimis meski Hadapi MotoGP Aragon 2020 yang Menyulitkan
Apa Kejadian Terbaru di Bangkok?
Polisi anti huru hara Thailand memburbarkan pengunjuk rasa yang berkumpul di luar kantor perdana menteri tak lama setelah keputusan darurat berlaku pada Kamis pagi.
Sejumlah pengunjuk rasa mencoba melawan, menggunakan barikade buatan, tetapi mereka didorong mundur, seperti yang dilaporkan kantor berita Reuters.
Ratusan polisi terlihat di jalanan-jalanan setelah pengunjuk rasa dibubarkan.
Beberapa pengacara Thailand yang menaruh perhatian terhadap isu hak asasi manusia mengatakan tiga pemimpin protes telah ditangkap. Polisi belum mengomentari klaim ini.
Mengapa Ada Protes?
Thailand memiliki sejarah panjang soal kerusuhan politik dan protes, tetapi sebuah gelombang baru dimulai pada Februari setelah pengadilan memerintahkan partai oposisi pro-demokrasi yang masih baru terbentuk untuk dibubarkan.
Future Forward Party (Partai Maju Masa Depan) telah terbukti sangat populer di kalangan muda, pemilih pemula dan memperoleh bagian terbesar ketiga dari kursi parlemen dalam pemilihan Maret 2019, yang dimenangkan oleh kepemimpinan militer yang sedang menjabat.
Protes dihidupkan kembali pada bulan Juni ketika aktivis pro-demokrasi terkemuka Wanchalearm Satsaksit hilang di Kamboja, tempat dia berada di pengasingan sejak kudeta militer 2014.
Keberadaannya tetap tidak diketahui dan pengunjuk rasa menuduh pemerintah Thailand mengatur penculikannya - sesuatu yang telah dibantah oleh polisi dan pemerintah. Sejak Juli protes yang dipimpin mahasiswa secara rutin terjadi.
Para pengunjuk rasa menuntut agar pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayuth, mantan panglima angkatan darat yang merebut kekuasaan dalam kudeta, dibubarkan; untuk konstitusi akan ditulis ulang; untuk pihak berwenang berhenti melecehkan para kritikus.
Baca juga: Ini Daftar 12 Kabupaten dan Kota yang Jadi Prioritas Penanganan Covid-19 di Indonesia
Apa yang Terjadi Jelang Dekrit?
Sebelumnya, pengunjuk rasa prodemokrasi di Thailand berhadap-hadapan dengan iring-iringan kendaraan yang membawa Maha Vajiralongkorn dan permaisuri Ratu Suthida ketika rombongan melewati pawai umum di ibu kota Thailand, Bangkok pada Rabu (14/10/2020).
Namun massa berhasil dipukul mundur oleh barisan kepolisian dan tidak sampai menghentikan iring-iringan itu. Ketika raja lewat, mereka mengangkat salam tiga jari yang telah menjadi simbol gerakan protes.