UU Cipta Kerja
Nasib Pelajar yang Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Dicatat di SKCK hingga Terancam Sulit Dapat Kerja
Ketika identitas tercatat di SKCK, maka hal itu dipastikan akan berpengaruh hingga ke depannya, bahkan saat nanti melamar pekerjaan.
Editor: Mohamad Yoenus
Dia menjelaskan, motivasi para pelajar tersebut adalah sekadar untuk meramaikan aksi menolak UU Cipta Kerja di Jakarta.
"Motivasinya kebanyakan mereka ikut meramaikan dan ikut mengikuti aksi yang ada di Jakarta."
"Tetapi terkait motif dan tujuannya itu mereka tidak mengetahui secara jelas," kata dia.
Setelah diamankan, ratusan pelajar tersebut menjalani rapid test dan dipulangkan kembali ke orangtua mereka masing-masing.
"Dan kita akan data sekolah mana saja kemudian kita panggil orangtuanya," kata dia.

Cari Dalang Mobilisasi Pelajar
Polisi juga berupaya untuk melacak siapa dalang dari mobilisasi pelajar untuk mengikuti aksi tolak UU Cipta Kerja ke Jakarta.
Sugeng menjelaskan polisi sedang melakukan investigasi ke beberapa pelajar dan ponsel yang mereka gunakan untuk menyebarkan seruan aksi.
"Kita lakukan investigasi melalui alat komunikasi handphone, apakah di dalamnya ada ajakan-ajakan komunikasi melalui Whatsapp atau sosial media," kata dia.
Menurut keterangan pelajar yang sudah diperiksa, mereka mendapatkan seruan aksi dari pesan Whatsapp sehingga tertarik untuk mengikuti aksi menolak UU Cipta Kerja.
"Kita akan ikuti perkembangannya apakah dari alat komunikasi yang dibawa ada semacam posting-an atau ajakan untuk berangkat ke sana," pungkas Sugeng.
Baca juga: Hotman Paris Sebut UU Cipta Kerja Sangat Untungkan Buruh: Majikan Bakal Buru-buru Bayar Pesangon
Baca juga: Kronologi Ricuh Demo Tolak UU Cipta Kerja di Monas, Sekumpulan Massa Tanpa Identitas Mulai Bergabung
Diajak Lewat Sosmed
Sementara itu diberitakan, Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendy mengatakan, mayoritas remaja yang ditangkap sebelum ikut aksi demo tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja mendapat ajakan dari sosial media.
Mereka diketahui tergabung dari beberapa grup sosial media.
Dalam grup tersebut, tersebar ajakan untuk ikut demo di silang Monas, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020).