Terkini Nasional
Soroti Wawancara Kursi Kosong, Azas Tigor Sebut Najwa Shihab Tak Perlu Dipolisikan: Hukuman Sosial
Pengamat kebijakan publik Azas Tigor Nainggolan menilai jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab tidak perlu sampai dilaporkan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Di negara lain mewawancarai kursi kosong bukan hal baru. Di Indonesia, yang saya tahu ini baru pertama kali," ungkap Wisnu.
"Dan ia menjadi ilustrasi yg baik dalam menggambarkan bagaimana pihak yg bertanggung jawab terhadap kondisi krisis enggan bersikap transparan."
Ia menyertakan tautan video wawancara di stasiun televisi Inggris Sky News.

• Undang Menteri Terawan, Najwa Shihab Wawancara Kursi Kosong: Menkes Paling Low Profile di Dunia
Awalnya pihak Sky News hendak mengundang seorang menteri dari Partai Konservatif, tetapi undangan itu tidak dipenuhi meskipun sudah ada janji.
Contoh lain yang ia sertakan adalah saat stasiun berita BBC mengundang Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
"Ini contoh lain: presenter senior BBC mewancarai kursi kosong yang mestinya diduduki Perdana Menteri Inggris Boris Johnson," tulis Wisnu.
Ia turut menyertakan tautan video yang menampilkan momen itu.
Wisnu menilai banyak pertanyaan yang perlu dijawab Terawan terkait penanganan Covid-19 dan hal itu disampaikan oleh Najwa.
"Pertanyaan-pertanyaan Najwa adalah pertanyaan-pertanyaan dan kejengkelan kita selama ini," komentar pegiat media ini.
"Pelajarannya: pejabat-pejabat yang bertanggung jawab dalam situasi krisis tapi tidak mau bersikap transparan layak dikursikosongkan di televisi. Biar transparan beneran," tutup Wisnu.
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)