Terkini Daerah
Kata Polisi terkait ASN Kejari Tewas Dikeroyok Warga, Satu Jadi Tersangka, Beberapa Orang Jadi Buron
ASN Kejari, Labuhanbatu, Sumatera Utara bernama Taufik Hidayat tewas setelah dikeroyok sejumlah orang saat pulang kampung ke Medan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Aparatur Sipil Negara Kejari (ASN) Kejari, Labuhanbatu, Sumatera Utara bernama Taufik Hidayat tewas setelah dikeroyok sejumlah orang saat pulang kampung ke Medan.
Namun keluarga korban tak curiga ada penganiayaan hingga Taufik langsung dimakamkan tanpa autopsi di TPU Muslim Jalan Thamrin pada 23 September 2020.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan pada Senin (5/10/2020), makam korban lantas dibongkar lagi pada Sabtu (3/10/2020) siang.

• Terkuak Kasus Pembunuhan Suami Istri di Deli Serdang, Dilatarbelakangi Perampokan, Ini Kronologinya
Kapolsek Percut Seituan AKP Ricky Pripurna Atmaja mengatakan, dari hasil autopsi korban meninggal akibat gagal pernapasan dan pencernaan.
Ricky menjelasakan, kini sudah ada delapan orang yang dimintai keterangan.
Sedangkan satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Beberapa tersangka lain masih dalam pengejaran polisi.
"Sudah ada satu orang kita tahan dan statusnya tersangka. Ada beberapa orang dan identitasnya sudah diketahui."
"Dan mereka kita tetapkan tersangka saat ini dalam pengejaran kita. Saksi saat ini sudah delapan orang kita mintai keterangannya," jelas Ricky saat pembongkaran makam Taufik.
Sedangkan satu orang yang sudah ditahan itu diduga ikut melakukan penganiayaan.
"Perannya ikut menganiaya," ujar Ricky.
Ricky menegaskan, bagi warga yang sudah ditetapkan sebagai tersangka agar segera menyerahkan diri sebelum ada tindakan tegas, keras, dan terukur.
"Segera menyerahkan diri," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
Kakak korban, Muhammad Nuh Hareko menyebut dirinya sempat mendatangi lokasi penganiayaan terjadi.
Namun, warga tidak mengizinkannya untuk melihat korban.
Saaat itu korban sudah dalam kondisi tertutup kain.
Warga justru memintanya agar segera membawa korban ke rumahnya.
Nuh menyebutkan, saat ditemukan mayat adiknya sudah dalam keadaan luka-luka.
Namun, keluarga memilih untuk segera menguburkannya.
"Pada saat dilihat oleh keluarga jenazah dalam kondisi memar bekas luka di wajah dan badan, lebam biru di bagian dada, pergelangan tangan, kaki dan dari hidung terus keluar darah mulai ditemukan sampai dikuburkan keesokan harinya," jelas Nuh.
Kemudian pada Kamis (25/9/2020), Nuh menyebut dirinya baru mendapat informasi bahwa adiknya dianiaya oleh masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
• Viral Bocah 8 Tahun dengan Luka di Wajah Dibuang Orangtuanya, Diduga Jadi Korban Penganiayaan
Dari informasi yang beredar, adiknya terlibat pertengkaran dengan seorang warrga.
Kemudian warga lain yang marah lantas mengikat kaki serta tangan korban dan dipukuli.
"Awalnya TH terlibat pertengkaran dengan seorang warga setempat kemudian terjadi perkelahian."
"Lalu warga lain marah dan mengikat kaki serta tangan TH. TH dipukuli dan pada saat itu banyak yang melihat kejadian," kata Nuh.
Kemudian, Nuh langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
Demi penyelidikan lebih lanjut, makam korban lantas dibongkar.
Korban Dikenal Pendiam
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Labuhanbatu, Kumedi tak menyangka anak buahnya tewas dikeroyok.
Pasalnya, korban dikenal sebagai sosok yang baik, pendiam dan tak banyak bicara
"Jujur, saya sendiri masih belum percaya kalau Taufik Hidayat itu meninggal dunia karena dikeroyok," ujar Kumedi saat dihubungi Tribun Medan, Sabtu (3/10/2020) malam.
Kumedi mengatakan, korban bekerja di bagian Tata Usaha.
"Tidak banyak bicara, dia itu pendiam. Diakan bagian TU, bukan jaksa."
"Namun walaupun begitu dia tetaplah bawahan saya, dan saya tahu dia," kata Kumedi.
Terkait kasus yang dialami korban, ia meminta agar polisi segera menuntaskannya.
Menurutnya, kematian Taufik tidaklah wajar.
"Sebab dia inikan juga warga negara Indonesia yang memiliki hak."
"Apalagi dia meninggalnya tidak wajar, dan bisa dibilang kontroversial," ucap dia.
Dari informasi yang ia dapat, korban sempat dinyatakan melakukan hal yang aneh.
Selain itu, mayatnya ditemukan di parit kotoran sapi juga tidak wajar.
"Mengapa, karena kita lihat dari pertama kali ditemukan, dia dinyatakan seperti orang gila lari-lari."
"Namun setelah itu dia matinya di kubangan kotoran sapi. Itukan sangat tidak wajar. Namun, setelah seperti ini terungkap kitapun tidak menduga kalau dia itu sebenarnya meninggal dibunuh," jelas dia.
• Minta Maaf, AL Ungkap Alasannya Bunuh Istri dan Anak Tirinya: Basuki Kirimkan Video Itu pada Umi
Kumedi menceritakan, sebelumnya Taufik pernah mengatakan dirinya memiliki riwayat penyakit hingga harus sering pulang ke Medan.
"Dia sering izin sama saya, dia izin mau berobat ke Medan."
"Namun sampai saat ini saya tidak begitu paham penyakit apa yang dideritanya," ujarnya.
Kumedi mengatakan, keluarga korban langsung menguburkan jenazah Taufik lantaran tak merasa curiga ada pengeroyokan.
Mereka mengira, Taufik meninggal karena sakit dan kecelakaan.
Setelah ada informasi bahwa Taufik dikeroyok, keluarga akhirnya setuju dengan adanya autopsi.
Kumedi menambahkan, dari hasil autopsi ditemukan sejumlah luka di badan Taufik.
Bahkan ada lumpur di bagian pernapasan dan lambung.
"Dan berdasarkan informasi dari kepolisian bahwa tim forensik menemukan gumpalan darah di bagian kepala sebelah kiri, dada, pipi kiri, dan lumpur di bagian pernapasan dan lambung.
"Meski Kapolsek Percut Seituan belum berani menyimpulkan tetapi dokter forensik menyimpulkan meninggal karena gagal pernapasan," jelas Kumedi.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini diolah dari Tribun Medan dengan judul Kronologi ASN Kejari Labuhanbatu Tewas Dikeroyok saat Pulkam di Medan, Penjelasan Polisi Kejaksaan dan Pulkam ke Medan Staf Kejari Labuhanbatu Taufik Hidayat Tewas Dikeroyok, Dimakamkan tanpa Diautopsi