Virus Corona
Pemerintah Pastikan Pengembangan Vaksin Sinovac Berjalan Lancar, Siap Vaksinasi Covid-19 Awal Tahun
Pemerintah terus menggalakkan proses pengembangan vaksin Covid-19, yakni vaksin Sinovac.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Simak videonya mulai menit ke- 5.30:
Pengembangan Vaksin Merah Putih Sudah 50 Persen
Selain sedang mengembangkan vaksin Sinovac, pemerintah juga tetap berupaya untuk mengembangkan vaksin Covid-19 buatan sendiri, yakni Vaksin Merah Putih.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan perkembangan pengembangan Vaksin Merah Putih untuk Covid-19 atau Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, menurut Bambang, saat ini pengembangan vaksin Merah Putih sudah mencapai 50 persen dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini.
Hal itu diungkapkan dalam keterangan pers seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Rabu (9/5/2020), dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden.

• Jokowi Sebut 20-30 Juta Vaksin Covid-19 Masuk Indonesia Akhir Tahun: Kita Rebutan, Berlomba-Lomba
• BREAKING NEWS - Kabar Duka, Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia
Dalam kesempatan itu, Bambang mengatakan nantinya pada akhir tahun jika memang pengembangannya sudah selesai 100 persen akan lebih dulu diuji coba pada hewan.
Setelah itu barulah akan diserahkan kepada PT Bio Farma selaku perusahaan yang akan memproduksi vaksin tersebut.
Namun dikatakannya vaksin ini masih tetap harus melewati uji klinis untuk memastikan aman di tubuh manusia.
"Saat ini prosesnya sudah mencapai 50 persen dari tugas lembaga Eijkman mengembangkan bibit vaksin itu di laboratorium," ujar Bambang.
"Targetnya akhir tahun ini uji pada hewan sudah bisa diselesaikan, sehingga awal tahun depan sekitar bulan Januari lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada PT Bio Farma, untuk kemudian dilakukan formulasi produksi dalam rangka uji klinis," jelasnya.
Bambang mengatakan vaksin Merah Putih baru bisa diproduksi ketika sudah melewati uji klinis tahap ketiga, termasuk juga mendapatkan izin dari Badan Peredaran Obat dan Makanan (BPOM).
Menurutnya, jika sesuai dengan rencana, maka pada tahun 2021 baru bisa dilakukan produksi masal untuk memenuhi vaksinasi sebanyak 267,7 juta penduduk Indonesia.
Lantaran diakui jumlah tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang, maka pemerintah juga sudah bekerja sama dengan pihak luar, yakni dari China dan Arab.
• Pesan dari Tim Peneliti untuk Ridwan Kamil yang Disuntik Vaksin Covid-19
"Setelah uji klinis itu selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap Covid-19, maka akan dilakukan produksi dalam jumlah masal oleh PT Bio Farma juga," katanya.
"Perkiraannya di triwulan keempat 2021 kita bisa memproduksi dalam jumlah besar, dan nantinya akan melengkapi vaksin Covid-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama dengan pihak luar, terutama dengan Sinovac, China dan dengan G42 yang berasal dari UAE," pungkasnya.
Simak video lengkapnya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)