Terkini Nasional
Didepak Prabowo dari Gerindra, Arief Poyuono Pindah Haluan Dukung Gatot Nurmantyo di Pilpres 2024
Politisi Arief Poyuono dipastikan tidak akan lagi menduduki jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Politisi Arief Poyuono dipastikan tidak akan lagi menduduki jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Arief Poyuono sudah tidak masuk dalam kepengurusan Partai Gerindra untuk periode 2020-2025.
Menanggapi hal itu dirinya mengaku tetap santai.

• Deklarasi KAMI di Magelang, Gatot Nurmantyo: Apa Pun yang Menentang KAMI, Itu Peringatan dari Allah
• Respons ke KITA, Deklarator KAMI Gatot Nurmantyo: Kalau Bertentangan dengan Pancasila Kita Lawan
Terlebih menurutnya, tidak hanya dirinya saja yang pada periode baru ini tidak masuk dalam jajaran kepengurusan Gerindra.
"Bukan hanya nama saya yang tidak lagi mengurus, tapi yang lain juga banyak yang enggak ngurus lagi," katanya, Minggu (20/9/2020).
Meski tidak lagi menjabat sebagai waketum di Gerindra, niatannya untuk membantu pemerintahan tetap akan dijalankan.
Khususnya pada bidang buruh tani dan nelayan.
"Yang pasti Saya kembali ke habitat saya sebagai aktivis buruh tani dan nelayan. Saya berjuang untuk mereka, apalagi dalam susunan yang baru di Gerindra, buruh tani dan nelayan tidak lagi diurus selevel waketum," katanya
Kabar terbaru, Arief Poyuono justru pindah haluan dengan menyatakan mendukung ke mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo di Pilpres 2024 mendatang.
Padahal di satu sisi, Gerindra sendiri sebenarnya juga mempunyai sosok Ketua Umum, Prabowo Subianto yang berpeluang untuk maju di Pilpres 2024.
• Arief Poyuono Nilai Pemprov DKI Sembrono dalam Penanganan Covid-19, Singgung Adanya Car Free Day
Dikutip TribunWow.com dari KompasTV, Minggu (27/9/2020), dirinya menyakini bahwa Gatot memiliki potensi untuk bisa menjadi pemimpin Indonesia.
Namun, Arief Poyuono meminta kepada Gatot supaya bisa bersabar, terlebih saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19.
Oleh karenanya, dengan kondisi pandemi Covid-19, Arief berharap dirinya bisa ikut membantu masyarakat.
"Saya akan Dukung dan berjuang untuk Pak Gatot Nurmantyo jadi presiden di Pilpres 2024," kata Arief melalui akun Twitter @bumnbersatu yang dikutip pada Sabtu (26/9/2020).
"Dan Beliau harus sabar dulu, harus bisa membantu masyarakat di saat pandemi Covid-19, GN di 2024 berpotensi menang."
Gatot Merasa Sumpahnya Terusik dan Bentuk KAMI: Saya Punya Utang
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasannya membentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Zoom In di TvOne, Jumat (21/8/2020).
Diketahui sejumlah tokoh nasional terlibat dalam deklarasi KAMI yang diselenggarakan pada Selasa (18/8/2020) lalu di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

• Tegaskan KAMI Tidak Menakutkan, Gatot Nurmantyo: Seolah-olah Menakutkan Padahal Memperbaiki
Gatot menuturkan, titik awal yang membuatnya merasa gelisah dengan kondisi bangsa adalah ketika dicanangkan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
"Tiba-tiba begitu ada isu yang saya cek ternyata benar tentang HIP. Itu ternyata saya masih punya utang," ungkap Gatot Nurmantyo.
Ia memberi penjelasan dengan mengibaratkan proklamasi yang dibacakan Ir Soekarno.
"Kemarin pada saat 17 Agustus, proklamator kita mengatakan 'Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan'," jelasnya.
Keesokan harinya Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara.
Mantan Pangkostrad itu menjelaskan setelah ada dasar negara, maka syarat sebuah negara dapat dibentuk telah terpenuhi.
"Itu berarti bahwa kita belum ada negara, jadi hanya rakyatnya saja yang menyatakan kemerdekaan. Besoknya baru ada UUD 1945 dengan Pancasila sebagai dasar," kata Gatot.
Ia menyoroti isi RUU HIP yang disebut akan meringkas Pancasila menjadi tiga sila.
• Gatot Nurmantyo Deklarasikan KAMI di Solo, Said Didu: Menyelamatkan NKRI dari Tempatnya Pak Jokowi
Menurut mantan Kasad ini, makna dasar negara menjadi berubah jika diringkas seperti itu.
"Pancasila sebagai dasar negaranya akan diubah menjadi tiga sila, bahkan ekasila. Maka dasar negara ini 'kan hilang," terang Gatot.
Pria 60 tahun itu lalu menjelaskan aksinya sekarang sebagai bagian dari sumpah saat tergabung menjadi abdi negara.
Gatot merasa sumpah yang pernah diucapkan atas nama agama itu membuatnya tidak boleh bungkam.
"Sedangkan saya pada saat 38 tahun lalu disumpah, 'Demi Allah saya bersumpah akan selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945'," jelas dia.
"Apabila saya diam, maka jelas tempatnya di neraka saya," ungkap Gatot.
Lama bungkam setelah memasuki masa purna bakti, Gatot kembali muncul dan membentuk KAMI.
"Maka saya dikatakan 'turun gunung' atau apa, walaupun diprotes sama anak istri, saya harus," tegas dia.
Lihat videonya mulai menit 3:50
(TribunWow/Elfan Nugroho/Brigita)
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul 'Reaksi Arief Poyuono Namanya Tidak Masuk dalam Kepengurusan Baru Partai Gerindra' dan dari KompasTV dengan judul 'Didepak Prabowo, Arief Poyuono Blak-blakan Dukung Gatot Nurmantyo Jadi Presiden 2024'