Breaking News:

Terkini Daerah

Terungkap Fakta Baru soal Mutilasi di Kalibata City: Korban Dibiarkan 3 Hari lalu Dimutilasi 2 Hari

Terungkap fakta baru terkait kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh pasangan kekasih, DAF dan LAS pada 9 September 2020.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Warta Kota
rekonstruksi kasus pembunuhan sekaligus mutilasi Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (33).Rekonstruksi dilakukan langsung oleh kedua pelaku yang merupakan pasangan kumpul kebo, yakni Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27) pada Jumat (18/9/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Terungkap fakta baru terkait kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh pasangan kekasih, DAF dan LAS pada 9 September 2020.

DAF dan LAS diketahui membunuh dan memutilasi manajer berinisial RHW hingga 11 bagian.

Mayat RHW baru ditemukaan di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Rabu (16/9/2020).

Pasangan kekasih pelaku mutilasi manajer HRD di apartemen Kalibata City menutup wajahnya. Mereka melakukan pembunuhan korban dengan cara keji hanya untuk menguasai hartanya.
Pasangan kekasih pelaku mutilasi manajer HRD di apartemen Kalibata City menutup wajahnya. Mereka melakukan pembunuhan korban dengan cara keji hanya untuk menguasai hartanya. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Sisi Lain Pelaku Mutilasi di Kalibata LAS: Pernah Ikut Olimpiade Kimia dan Kerja di Perusahaan Besar

Wadireskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bahwa korban sempat dibiarkan begitu saja kamar mandi selama tiga hari di Apartemen Pasar Baru.

"Ternyata korban ini selama lima hari ini di dalam kamar (mandi), tiga hari pada saat pembunuhan dibiarkan begitu saja dan dua hari dilakukan mutilasi."

"Mulai dari tanggal 9,10 dan 11 korban jenazah ini dibiarkan di kamar mandi di apartemen," kata Calvijn, pada kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (19/9/2020).

Menurut pengakuan pelaku, mereka memutilasi mayat korban selama dua hari.

"Di tanggal 12 dan 13 dua hari di situlah pelaku melakukan mutilasi, mutilasi selama dua hari," lanjutnya.

Saat eksekusi pemerasan korban sempat melawan dan berlanjut dengan aksi pembunuhan,

Keduanya dilaporkan secara acak memilih korbannya di aplikasi Tinder.

Lihat videonya mulai menit ke-01:06:

Korban Dipukul saat Berhubungan Badan

Sepasang kekasih yang membutuhkan uang itu awalnya tega menghabisi nyawa korban dimulai dari perkenalan di Tinder. 

Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana pada konferensi pers Kamis (17/9/2020) sore.

Mulanya, LAS berkenalan dengan korban melalui aplikasi Tinder.

LAS dan korban kemudian semakin dekat dengan chattingan di Whatsapp.

"Jadi antara korban dengan saudara LAS ini memang sudah lama ya saling mengenal, mereka mengenal melalui chatting melalui aplikasi Tinder."

"Kemudian beberapa hari ketemu, korban kemudian juga meminta nomor WA kepada tersangka dan keduanya sering melalukan aplikasi Wa atau WhatsApp," jelas Nana.

Setelah akrab di chatting, LAS dan korban janjian bertemu di sebuah apartemen.

Lalu, LAS dan DAF mencoba menjebak.

Kedua sepasang kekasih itu kemudian menyewa sebuah apartemen selama lima hari.

"Lalu pada tanggal 7 September mereka lalu ada janjian untuk bertemu di salah satu apartemen di Pasar Baru."

"Kemudian mereka di tanggal 7 sampai dengan tanggal 12 menyewa apartemen," jelas Nana.

Pada tanggal 9 September, korban lantas bertemu dengan LAS di apartemen itu,

"Nah di situlah ada beberapa waktu hari mereka kemudian sekitar 9 September mereka masuk ke apartemen tersebut."

"Sebelum tanggal 9 mereka rupanya saudara LAS dan DAF bisa dikatakan pacarnya juga. Tersangka LAS dan DAF ini juga ada hubungan."

"Dan disitulah mereka merencanakan untuk menghabisi korban," cerita Nana.

 Fakta Baru Kasus Mayat Dimutilasi di Kalibata, Ditemukan 2 Lubang Mirip Kuburan di Rumah Tersangka

Tanpa sepengetahuan korban, DAF rupanya juga masuk ke apartemen.

Namun, DAF bersembunyi kamar mandi.

"Saudara RHW tanggal 9 masuk, rupanya DAF ini sudah mendahului ke apartemen tersebut."

"DAF ini mereka kemudian bersembunyi di kamar mandi," jelas Nana.

Sedangkan, LAS bertugas mengalihkan fokus korban dengan cara mengajaknya berbincang dan berhubungan seksual.

Di saat korban tengah berhubungan seksual dengan LAS, DAF diam-diam datang dan memukul kepala manajer tersebut dengan batu bata.

"Kedatangan korban dengan saudara LAS sempat berbincang kemudian berhubungan."

"Nah ketika berhubungan, DAF keluar jadi mereka sudah menyiapkan batu bata. Langsung dipukulkan ke kepalanya sebanyak tiga kali," ungkap Nana.

Selain itu, DAF juga menusuk korban hingga tewas.

Mereka sendiri sempat kebingungan dengan nasib mayat korban.

"Tiga kali dipukul lalu dia melakukan penusukan pada korban itu sebanyak tujuh kali sehingga korban meninggal dunia."

"Mereka kebingungan mau diapakan korban ini, kalau mereka bawa dalam kondisi masih meninggal agak kesulitan," kata Nana.

 Sosok Pelaku Mutilasi Pria di Kalibata City, Baru Beberapa Jam di Rumah Kontrakan Langsung Ditangkap

Lalu, kedua tersangka lantas menyembunyikan korban dan keluar untuk mencari barang yang digunakan untuk memutilasi korban.

"Mereka digeser ke kamar mandi agar tidak kelihatan, kemudian mereka membeli golok dan gergaji setelah mendapatkan."

"Mereke kemudian kembali ka apartemen tersebut dan melakukan mutilasi, ini menurut saya perbuatan yang paling keji," kata Nana.

Dengan tega mereka memotong bagian tubuh korban lalu memasukannya ke dalam kresek dan koper.

Selain itu mereka juga berusaha menghapus jejak darah.

"Memutilasi menjadi 11 bagian, dan bagian-bagian tubuh tersebut dimasukkan ke dalam kresek, kemudian dimasukan ke dua koper dan satu ransel."

"Mereka juga membeli sprei baru dan cat warna putih untuk mengecet bercak-bercak darah yang ada di tembok itu," kata Nana.

Setelah tiga hari kejadian itu, pasangan kekasih itu lantas memindahkan jasad korban yang telah dimutilasi ke apartemen lain di Kalibata City.

Di situlah polisi akhirnya menemukan jasad korban dalam beberapa bagian.

 Fakta Penangkapan Pasutri Pelaku Kasus Mutilasi di Apartemen Kalibata City, Ditangkap di Kontrakan

"Mereka menyewa sampai pada tanggal 12, kemudian mereka memindahkan koper tadi yang berisi korban ini ke sebuah apartemen di Kalibata."

"Setelah itu mereka di apartemen Kalibata di lantai 16 di sanalah mereka menyimpan korban tersebut," kata Nana.

Lihat videonya mulai menit ke-4:19:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MutilasiKalibata CityPembunuhanJakarta Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved