Terkini Daerah
Rekam Jejak Pelaku Mutilasi di Kalibata Diungkap Rekan Kuliah: Pernah Jabat Posisi Penting di UI
Rekam jejak pelaku pembunuhan dan mutilasi, yakni LAS pada RHW di Apartemen Kalibata City mulai terungkap.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Rekam jejak pelaku pembunuhan dan mutilasi, yakni LAS pada RHW di Apartemen Kalibata City mulai terungkap.
Rupanya LAS merupakan alumni Universitas Indonesia (UI) Fakultas MIPA.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jakarta pada Minggu (20/9/2020), rekannya bernama Ridwan mengatakan LAS dikenal sebagai sosok yang kritis.

• Terungkap Fakta Baru soal Mutilasi di Kalibata City: Korban Dibiarkan 3 Hari lalu Dimutilasi 2 Hari
LAS diketahui sering mengkritik kinerja BEM UI.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Pemira UI tahun 2014.
"Dia kritis, dan pintar," kata Ridwan teman sekampusnya, Jumat (18/9/2020).
Kini Ridwan mengaku kaget rekannya itu bisa tega membunuh dan memutilasi orang.
"Sampai-sampainya ngelakuin hal kayak gitu tuh, kayak gila banget," lanjutnya.
Nama LAS sempat viral di media sosial lantaran ada seorang wanita yang menyebut pelaku itu merupakan pelakor.
LAS disebut sebagai orang ketiga dalam hubungan wanita tersebut dengan DAF yang kini juga menjadi tersangka pembunuhan.
Sementara itu, Ketua BEM UI 2014, yakni Ivan Riansa mengaku juga mengenal LAS.
Ia mengenal pribadi LAS yang suka mengkritik sehingga pantas perempuan itu sempat menjadi Ketua Pemira 2015.
“Kalau dibilang suka mengkritik, memang benar. Makanya dulu motivasinya mau menjadi pemira karena dia pengen biar pemimpin 2015 itu menurut dia bisa lebih baik daripada saya,” kata Ivan ketika dihubungi, Sabtu (19/8/2020).
• Sisi Lain Pelaku Mutilasi di Kalibata LAS: Pernah Ikut Olimpiade Kimia dan Kerja di Perusahaan Besar
Ivan menjelaskan, dirinya mengenal LAS semenjak wanita 27 tahun itu menjadi project officer di Pemira UI.
LAS rupanya sering mengkritik soal politik internal kampus.
Namun, menurut dia hal itu sesuatu yang lumrah dalam organisasi.
“Kritikannya standar saja soal politik internal kampus kok, tidak substansial karena Indonesia juga sedang pesta demokrasi ya sehingga BEM juga fokusnya keluar, aktif untuk mengawal pemilihan dengan baik. Karena salah satunya kita juga mengatur lokasi biar anak-anak daerah di UI bisa milih,” jelas Ivan.
Namun, LAS dipecat dari sebagai project officer ditengah jalan lantaran diduga dirinya berpihak pada satu di antara calon.
“Kan harusnya dia lembaga penyelenggara kayak KPUnya, harusnya tidak boleh berpihak. Makanya akhirnya dihentikan oleh semacam DKPP dan ada saya juga salah satunya,” jelas Ivan
Terkait kasus yang dihadapi LAS, Ivan mengaku tidak kaget jika wanita itu memiliki masalah melihat rekam jejaknya di akademisi.
Namun, Ivan masih tak menyangka LAS tega membunuh dan memutilasi korbannya.
“Iya kalau misalnya dibilang anak sedikit bermasalah dari kuliah memang saya juga cukup tahu track recordnya secara kinerja tidak profesional karena akhirnya dia dipecat. Tapi saya pribadi juga cukup kaget (kasus mutilasi) karena hal ini bukan hal yang biasa,” timpalnya.
• Tak Bisa Berkata-kata, Ibu LAS Pelaku Mutilasi di Kalibata Syok: Izin Kuliah di UI dengan Bidik Misi
Menurutnya, apa yang telah dilakukan LAS sudah di luar batas kemanusiaan.
“Saya ya jujur kaget karena walaupun saya tahu dia aktif dan secara kinerja juga biasa saja tapi tidak menyangka sajalah, karena ini kan di luar batas kemanusiaan,” sambungnya.
Orang Tua Pelaku Syok
Setelah terungkapnya perbuatan keji LAS pada korban berinisial RHW (32), orang tua pelaku kini mengaku syok.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Minggu (20/9/2020), orang tua LAS tak menyangka anaknya yang pendiam menjadi seorang pembunuh.
Bahkan dalam tayangan tersebut, Ibu LAS yang bernama Maslihah sempat terlihat tak bisa berkata-berkata.
Ia menutupi wajahnya sambil merenung terkait apa yang terjadi.
Maslihah menjelaskan, anaknya sudah tidak pernah pulang kampung sejak 1,5 tahun yang lalu.
LAS sendiri izin ke Jakarta lantaran berkuliah di Universitas Indonesia (UI) jurusan Biografi.
Ia juga peraih beasiswa bidik misi.
"Iya betul, Laeli Atin Supriyatin. Enggak pernah (komunikasi) sudah 1,5 tahun loss contact."
"Ya kuliah di UI, kalau enggak salah tahun 2014, biografi (Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus pada tayangan Kompas TV pada Sabtu [20/9/2020] sebut jurusan kimia -red), bidik misi," kata Maslihah.
Maslihah mengungkapkan, dirinya juga sudah tidak pernah berkomunikasi dengan anak keempatnya itu.
Pasalnya, nomor LAS sulit dihubungi.
• Keponakan Ungkap Keinginan Mulia Rinaldy untuk Orangtua sebelum Tewas Termutilasi di Kalibata City
"Enggak pulang, enggak pernah kasih kabar, wong dihubungi juga susah, enggak bisa dihubungi."
"Nomor teleponnya ada dihubungi tapi enggak masuk," kata Maslihah.
Terkait hubungan LAS dengan sang kekasih yang juga pelaku, Djumadil Al Fajri, Maslihah pernah mendengar mereka menikah siri.
"Katanya sudah nikah siri, katanya itu ama si Fajri, Fajri itu," sambung dia.
Lalu, Maslihah mengaku belum menerima informasi resmi dari petugas terkait kasus yang menjerat anaknya.
Namun, ia mengaku tak ingin bertemu dengan LAS karena sakit hati yang dirasakannya.
Begitu pula rasa sakit hati yang dirasakan oleh ayah dari LAS.
Ya dengernya dari TV, sakit hati ya namanya
"Belum ada informasi, belum ada (petugas datang)."
"Saya enggak bisa, saya punya penyakit ini kaki kayak ndredeg (berdebar), jantungnya, bapak juga begitu hatinya, di sawah nangis terus," ucap Maslihah.
• Pelaku Mutilasi Kalibata City Perlu 2 Hari Potong Jasad Korban, Diawali dari Bagian Bawah dan Lengan
Lihat videonya berikut:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Teman Kuliah di UI Beberkan Perilaku Tersangka Wanita Pemutilasi : Dulunya Tukang Kritik dan Dipecat