Terkini Daerah
Awalnya Kenalan, Terungkap Momen Pelaku Mutilasi di Kalibata Tercetus Rencana Pembunuhan: Tanggal 5
Dirkrimum Polda Metro Jaya Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan fakta terkait kasus pembunuhan sadis dan mutilasi yang di temukan di apartemen Kalibata.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan fakta terkait kasus pembunuhan sadis dan mutilasi yang di temukan di apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan iNews, Jumat (18/9/2020).
Diketahui wanita berinisial LAS alias Laeli (27) dan pria berinisial DAF alias Fajri (26) menjadi tersangka pembunuhan Rinaldi Harley Wismanu alias RHW (33).

• Lihat Pacarnya dan Korban Hubungan Seks, Pelaku Mutilasi di Kalibata City Sempat Mengumpat di Lemari
Jasad RHW ditemukan dalam kondisi termutilasi menjadi 11 bagian di apartemen Kalibata Citu pada Rabu (16/9/2020) lalu.
Tubagus menuturkan, motif utama kedua tersangka berencana membunuh RHW adalah untuk menguras hartanya.
"Sisi-sisi lain masih kami dalami, tetapi yang muncul ke permukaan saat ini adalah untuk memiliki harta, keinginan untuk mendapatkan uang," jelas Tubagus.
Ia memaparkan beberapa indikator yang membuat penyidik menyimpulkan hal itu.
"Indikator yang paling utama adalah ketika setelah dilakukan pembunuhan, disertai pengambilan uang, dan juga membelanjakan ATM-nya, baik menggunakan kartu kredit yang dimiliki korban," terangnya.
Tubagus menyebutan hal itu menjadi indikator nyata dari motivasi kedua pelaku.
Mengenai kemungkinan ada motif lain seperti dendam, Tubagus membantah hal tersebut.
"Hubungan antara korban dengan tersangka saat ini bukan merupakan hubungan yang dilatarbelakangi intens sehingga menimbulkan dendam dan lain sebagainya," jelasnya.
• Polisi Sebut Ada Sisi Menarik dari Tersangka Mutilasi Kalibata City: Ada Perubahan Cukup Drastis
"Sehingga dugaan sementara motivasinya adalah kepemilikan masalah uangnya saja," tegas Tubagus.
Ia lalu menjelaskan berapa lama proses perencanaan pembunuhan sampai eksekusi.
Menurut Tubagus, awalnya belum ada rencana menghabisi nyawa korban saat berkenalan melalui aplikasi Tinder.
"Proses perkenalan itu sudah berlangsung lama oleh salah satu tersangka dengan korban, tetapi hal itu tidak ada tampak rencana pembunuhan," jelas Tubagus.
Rencana menghabisi nyawa korban itu baru muncul saat Laeli sudah kerap berkomunikasi dengan korban dan mengajak RHW bertemu di sebuah apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
"Rencana pembunuhan atau rencana untuk mengambil itu baru muncul pada tanggal 5 September kemarin, kemudian diaplikasikan tanggal 5 melakukan kontak antara salah satu tersangka dengan korban," paparnya.
Lihat videonya mulai menit 2:40
Sisi Lain dari Tersangka Mutilasi Kalibata City
Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) dan Djumadil Al Fajri alias DAF (26) menjadi dua pelaku pembunuhan sekaligus memutilasi terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (33).
Mayat RHW ditemukan dengan kondisi terpotong-potong sebanyak 11 bagian di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengakui ada sisi menarik dari profil tersangka, wanita, yakni LAS.
• Proses Mutilasi di Kalibata City Rapi dan Bersih, Polisi Sebut Pelaku Sudah Belajar dari Internet
• Keponakan Ungkap Keinginan Mulia Rinaldy untuk Orangtua sebelum Tewas Termutilasi di Kalibata City
Dilansir TribunWow.com, Tubagus mengatakan bahwa LAS mempunyai tingkat kecerdasan intelektual yang bisa dikatakan cukup cerdas.
Menurutnya, selain mampu menamatkan jenjang pendidikan tinggi di satu di antara universitas terkemuka di Indonesia, LAS juga sebelumnya mempunyai pekerjaan yang cukup mapan.
Yakni sebagai pengajar tambahan atau guru les dan private kepada para mahasiswa.
"Tentang profil dari tersangka memang ada sisi menarik, khususnya tersangka wanita," ujar Tubagus, dalam tayangan Youtube Official iNews, Jumat (18/9/2020).

"Itu kalau dilihat dari tingkat kecerdasan intelektualnya itu merupakan orang yang cukup cerdas, terbukti dia merupakan sarjana lulusan MIPA di universitas terkemuka di Indonesia," jelasnya.
"Dan kemudian pekerjaannya pun sebelumnya dia sempat memberikan pelajaran atau guru les atau private di beberapa orang," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Tubagus mengatakan kecerdasan dari LAS juga terbukti saat masih duduk di jenjang SMA.
"Dan juga termasuk orang yang berprestasi, sebelum peristiwa ini dia merupakan salah satu peserta olimpiade kimia di tingkat SMA-nya," katanya.
• Pelaku Mutilasi Kalibata City Perlu 2 Hari Potong Jasad Korban, Diawali dari Bagian Bawah dan Lengan
Oleh karenanya, Tubagus menilai perbuatan kejinya yang dilakukan terhadap Rinaldy sangat tidak mencerminkan LAS sebagai seorang intelek.
Meski begitu, ia menyadari bahwa perubahan karakter dari LAS tersebut tidak terlepas dengan tuntutan kehidupan di Jakarta.
Apalagi menyangkut persoalan ekonomi yang diyakini sedang menimpa LAS dan sang suami.
"Artinya ada suatu perubahan yang cukup drastis dengan melihat latar belakang orang ini kemudian fakta saat ini sangat bertolak belakang," terang Tubagus.
"Ini memang kaitan dengan kehidupan perkotaan maupun pengaruh sosial media, merubah sedemikian karakter seseorang," jelasnya menutup. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)