Breaking News:

Terkini Daerah

Warga Menduga Pembacokan Pesilat PSHT Dipicu Konvoi Bising: Mungkin Kelompok Lain Merasa Terganggu

Warga di sekitar TKP merasa kelompok tak dikenal yang menyerang PSHT terpancing karena aksi konvoi yang pernah dilakukan oleh PSHT.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Penampakan lokasi kejadian pembacokan pesilat PSHT di Jalan Slamet Riyadi tepatnya depan depan kampus STIE AAS di Dukuh Windan, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Rabu (16/9/2020). 

Berdasarkan penjelasan Sekretaris PSHT Sukoharjo, Dwi, pelaku pembacokan diketahui dilakukan sekelompok orang yang mengenakan cadar.

Dwi menjelaskan, awalnya korban dan beberapa anggota lain tengah melakukan latihan di Lapangan Desa Gumpang, Kartasura, Jawa Tengah, pada Senin (14/9/2020) malam.

Polisi Temukan Bukti Alfin Berencana Bunuh Syekh Ali Jaber: Rasa Kesal saat Mendengar Adanya Ceramah

Selepas latihan, para pesilat PSHT itu hendak mencari makan malam di daerah Gladag, Solo.

Ketika hendak pulang sekira pukul 02.00 WIB, para anggota PSHT dipepet oleh orang tak dikenal yang menggunakan lima buah sepeda motor.

"Mereka berboncengan semua, dengan menggunakan cadar," ucap Dwi.

Setelah berhasil memepet para anggota PSHT itu, dua orang terluka akibat serangan senjata tajam orang tak dikenal itu.

Berhasil melukai dua anggota PSHT, para pelaku kabur melarikan diri.

YY kemudian dilarikan ke RS Karima Kartasura, karena mengalami luka dibagian punggung.

Sementara R dilarikan di PKU Muhammadiyah karena juga mengalami luka yang sama yakni di punggung.

PSHT Perintahkan Anggota Kawal Kasus

Dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (15/9/2020), Sekretaris PSHT Jawa Tengah, Danar Sutopo, mengkonfirmasi ada dua anggota PSHT yang jadi korban pembacokan di Kartasura, sekira pukul 02.00 WIB.

"Pada Selasa dini hari kisaran pukul 02.00 WIB, itu ada korban dari PSHT atas penganiayaan dengan senjata tajam. Anggota kami luka-luka," terang Sutopo kepada TribunSolo.com.

"Terjadi di dua daerah, di Mojosongo dan Makam haji," tambahnya.

Kini PSHT menyatakan akan terus mengawal proses hukum yang berjalan hingga kasus pembacokan tersebut tuntas.

"Kita serahkan kepada aparat hukum untuk melakukan tindakan - tindakan tegas, terukur, nyata, dan adil," tegasnya. 

"Anggota untuk tetap stay. Persoalan hukum kita serahkan kepada aparat penegak hukum. Kita pantau dan kawal sampai proses tuntas," tutur Sutopo. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Tribunsolo.com dengan judul Asal Mula Pembacokan Versi PSHT Sukoharjo : Diserang Setelah Makan, Pelaku Pakai CadarPesilat PSHT Dibacok di Kartasura, PSHT Jateng Kirim Pesan ini untuk Semua Anggotanya, dan Aksi Penyerangan Anggota PSHT di Sukoharjo, Warga :  Kalaupun Tahu, Kami Tidak Berani Mendekat

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PembacokanPSHTSukoharjoSolo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved