Breaking News:

Terkini Daerah

Pesilat PSHT Akui Coba Kabur saat Pelaku Pembacokan Keluarkan Katana dan Bambu: Tapi Ada Teman Jatuh

Seorang korban pembacokan di wilayah Solo menceritakan bahwa rekannya sempat dikuntit oleh 6 pelaku yang mengenakan cadar.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
youtube tribun solo official
Penampakan penyerangan oleh sekelompok bercadar yang menimpa pesilat PSHT di Jalan Sumpah Pemuda, Kampung Genengan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (15/9/2020) sekira pukul 02.15 WIB. 

TRIBUNWOW.COM - Diketahui total ada lima anggota Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal pada Selasa (15/9/2020) dini hari.

Pembacokan terjadi di dua titik, yakni di Sukoharjo jatuh dua korban, dan di Solo ada tiga korban.

Seorang korban yang dibacok di Solo, AG (19) mengaku memiliki firasat terkait pembacokan yang menimpa dirinya.

Penampakan penyerangan oleh sekelompok bercadar yang menimpa pesilat PSHT di Jalan Sumpah Pemuda, Kampung Genengan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (15/9/2020) sekira pukul 02.15 WIB.
Penampakan penyerangan oleh sekelompok bercadar yang menimpa pesilat PSHT di Jalan Sumpah Pemuda, Kampung Genengan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (15/9/2020) sekira pukul 02.15 WIB. (TribunSolo.com/Tangkapan video istimewa)

Buntut PSHT yang Kumpul di Plaza Manahan, Polisi Amankan 6 Orang yang Naik Mobil di Tengah Massa

Dikutip dari TribunSolo.com, Rabu (16/9/2020), awalnya AG dan sesama anggota PSHT lainnya hendak pergi ke acara pengesahan anggota baru PSHT di kawasan Alun-Alun Karanganyar.

"Ada firasat. Sebenarnya, mau hadir di pengesahan Karanganyar tapi jalannya ditutup. Sampai Rumah Sakit dr Oen terus putar balik," terang AG kepada TribunSolo.com, Rabu (16/9/2020).

Karena jalan ditutup, AG dan rekan-rekannya memutuskan untuk hadir di acara pengesahan yang diselenggarakan di sebuah perguruan tinggi kawasan Kelurahan Mojosongo.

"Saya datang pukul 00.00 WIB. Acara selesai sekira pukul 02.00 WIB," tutur AG.

Seusai acara selesai, AG bersama tiga temannya kemudian menunggu dua kawan mereka di barat Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Tak lama setelah itu, datang dua rekan AG berboncengan menggunakan motor yang ternyata diikuti oleh sekelompok pemotor berjumlah enam orang.

"Datang dua orang teman saya dari timur. Tahu-tahu dari belakang teman saya ada mengikuti," terang AG ditemui TribunSolo.com, Rabu (16/9/2020).

Rombongan pemotor misterius tersebut lalu menghadang AG dan lima rekannya.

Setelah diadang, keenam orang tak dikenal itu menghajar AG dan teman-teman AG menggunakan senjata tajam berupa katana dan tongkat bambu.

3 Fakta Pembacokan Pesilat PSHT, Pelaku Pakai Cadar hingga Polisi Keluarkan Tembakan Peringatan

Pesilat PSHT Coba Kabur

Melihat para pelaku yang menggunakan senjata tajam, AG bersama rekan-rekannya mencoba kabur dengan mengendarai motor mereka ke arah barat.

Namun ada satu temannya tertinggal dan mencoba lari kabur meninggalkan motornya.

"Kami panik dan langsung berusaha lari., tapi ada satu teman yang jatuh. Sekarang masih di rumah sakit untuk perawatan," tutur AG.

"Yang lima orang sempat lari tapi juga kena. Satu luka parah, empat orang luka ringan, dan satu orang berhasil tidak kena," tambahnya.

1 Minggu Hilang, Manajer Perusahaan Ditemukan Tewas Termutilasi di Apartemen Kalibata City

Setelah melakukan aksi penyerangan tersebut, pelaku membakar sepeda motor yang ditinggalkan oleh korban yang tadi terjatuh dan kabur lari.

"Yang saya lihat satu orang dalam posisi panik, pakaian dominan hitam, sepatunya tinggi, pakai buff semua," kata AG.

Seusai kejadian terjadi, AG dan teman-temannya mengabari perguruan mereka lewat grup WhatsApp PSHT.

Tak lama setelah kejadian terjadi, AG dan rekan-rekannya ditolong oleh anggota PSHT yang datang membantu.

"Sekira pukul 02.55 WIB, kami dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Satu teman kami kelihatannya sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit," tandasnya.

Pesan PSHT Jateng ke Anggota

Dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (15/9/2020), Sekretaris PSHT Jawa Tengah, Danar Sutopo, mengkonfirmasi ada dua anggota PSHT yang jadi korban pembacokan sekira pukul 02.00 WIB.

"Pada Selasa dini hari kisaran pukul 02.00 WIB, itu ada korban dari PSHT atas penganiayaan dengan senjata tajam. Anggota kami luka-luka," terang Sutopo kepada TribunSolo.com.

"Terjadi di dua daerah, di Mojosongo dan Makam haji," tambahnya.

Kini PSHT menyatakan akan terus mengawal proses hukum yang berjalan hingga kasus pembacokan tersebut tuntas.

"Kita serahkan kepada aparat hukum untuk melakukan tindakan - tindakan tegas, terukur, nyata, dan adil," tegasnya. 

"Anggota untuk tetap stay. Persoalan hukum kita serahkan kepada aparat penegak hukum. Kita pantau dan kawal sampai proses tuntas," tutur Sutopo. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Tribunsolo.com dengan judul PSHT Jateng Kirim Pesan ini untuk Semua Anggotanya, dan Cerita Pesilat PSHT yang Jadi Korban Pembacokan di Mojosongo : Kami Sudah Dikuntit Oknum Bercadar

Sumber: Tribun Solo
Tags:
PSHTSoloKaranganyar
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved