Syekh Ali Jaber Ditikam
MUI Yakini Ada Rekayasa dari Insiden Penusukan Syekh Ali Jaber, Anwar Abbas: Dia Pandai Bela Diri
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengungkapkan pendapatnya terkait penusukan terhadap pendakwah Syekh Ali Jaber.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
Simak videonya mulai menit ke- 12.35
MUI Ungkap Situasi yang Terjadi jika Syekh Ali Jaber sampai Meninggal
Sebelumnya, Anwar Abbas mengaku bersyukur lantaran Syekh Ali Jaber diberikan keselamatan atas peristiwa yang mengancam nyawanya tersebut.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi 'tvOne', Selasa (15/9/2020).
• Fakta Baru Penikam Syekh Ali Jaber, RSJ Lampung Ungkap Data Pasien 4 Tahun Lalu: Tak Ada Rekam Jejak
• Rumah Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Didatangi Densus 88, Keluarga Tak Diizinkan Beri Keterangan
Dalam kesempatan itu, Anwar Abbas mulanya menilai bahwa kejadian yang dialami oleh Syekh Ali Jaber bukanlah hanya sekadar penikaman melainkan merupakan upaya pembunuhan terhadap ulama.
Sehingga merupakan sebuah tindak pidana yang sangat berat.
"Ini jelas merupakan sebuah tindak pidana yang sangat berat menurut saya," ujar Anwar Abbas.
"Saya tidak melihat ini sebagai sebuah tindakan penikaman, tapi malah sebuah upaya pembunuhan terhadap ulama, yaitu Syekh Ali Jaber," jelasnya.
Meski begitu, Anwar Abbas mengaku sangat bersyukur lantaran Syekh Ali Jaber masih diberikan keselamatan.
Ia mengatakan berdasarkan pengakuan dari Syekh Ali Jaber bahwa pelaku memang sengaja mengincar bagian tubuh yang lemah dan bisa mematikan, yakni leher dan dada.
Namun atas lindungan Allah SWT, ulama yang juga merupakan juri Hafiz Indonesia itu bisa memberikan refleks, sehingga hanya mengenai lengan kanannya.

• Syekh Ali Jaber Minta Umat Tak Mudah Terprovokasi, Pesan ke Mahfud MD: Salam Sungkem ke Presiden
Anwar Abbas mengaku tidak bisa membayangkan ketika yang bersangkutan mengalami akibat yang lebih buruk dari yang dialami Syekh Ali Jaber saat ini atau bisa dikatakan hingga merenggang nyawa.
Menurutnya, pemerintah jelas akan menjadi sasaran masyarakat, khususnya dari para pengikut Syekh Ali Jaber.
Bahkan dampak buruknya terhadap pemerintah akan menjadi kehilangan kepercayaan atas jaminan keamanan kepada para ulama.
Dan kemudian pada akhirnya akan bermuara kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).