Polsek Ciracas Diserang
Oknum TNI Serbu Polsek Ciracas, Sutiyoso Ungkit Rasa Bosan Pasukan Tempur: Punya Agresivitas Tinggi
Sutiyoso menjelaskan bahwa sifat agresif memang sengaja dibangun dalam pasukan tempur di TNI supaya mereka selalu siap perang dalam kondisi apapun.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Sutiyoso menjelaskan, sifat agresif perlu dibangun supaya prajurit tidak memiliki keraguan dalam beraksi.
"Prajurit tempur tidak boleh ragu-ragu," ujarnya.
Kemudian Sutiyoso menyinggung soal jiwa korsa yang juga sengaja ditumbuhkan pada korps-korps di TNI.
"Kedua ditanamkan jiwa korsa," kata dia.
"Jiwa korsa ini penting supaya dia bangga terhadap kesatuannya."
Lalu ketiga adalah rasa kesetiakawanan yang tumbuh di antara pasukan tempur karena selalu bersama dalam menjalani kegiatan apapun.
• Kesaksian Korban Insiden Penyerangan Polsek Ciracas, Lihat 4 Pemotor Dilempar Besi: Mereka Dipukulin
Rasa Bosan
Merujuk dari pemaparan tersebut, Sutiyoso mengatakan bahwa prajurit bisa mengalami bosan apabila tidak pernah diturunkan ke medan perang.
"Prajurit itu sebenarnya dilatih terus-terusan," kata Sutiyoso.
"Dan itu menjadi membosankan karena dia dilatih bertempur tapi tidak pernah dipraktekkan, bertempur dengan siapa."
Menurut Sutiyoso kebosanan para prajurit adalah sebuah masalah.
"Itu masalah."
Sutiyoso mengambil contoh bagaimana seorang petinju dilatih terus karena memiliki tujuan untuk diadu melawan musuh di atas ring.
"Lalu kalau tidak masuk ring? Sama juga anak-anak (prajurit) ini, latihan membosanakan terus-terusan tapi tidak pernah dikirimkan (ke medan perang) untuk mempraktikan keterampilannya," ungkap Sutiyoso.
• Singgung ABRI saat Ulas Insiden Polsek Ciracas, Syamsu Djalal: TNI Banyak Tantangan, Polri Tentengan
Simak video selengkapnya mulai menit awal: