Terkini Daerah
Soal Pembunuhan Bos Pelayaran, Ahli Psikologi Forensik: Warga Biasa Berubah Jadi Pencabut Nyawa
Terbaru kasus pembunuhan berencana pada Bos Pelayaran di Kelapa Gading bernama Sugianto pada 13 Agustus 2020.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Akhir-akhir ini kasus kriminal banyak terjadi di Indonesia.
Terbaru kasus pembunuhan berencana pada Bos Pelayaran di Kelapa Gading bernama Sugianto pada 13 Agustus 2020.
Rupanya Karyawati administrasi Sugianto, NL yang menjadi otak pembunuhan.

• Oknum Wartawan Ikut Jadi Otak Pembunuhan Bos di Kelapa Gading, Sempat Latih Eksekutor untuk Menembak
Di acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne pada Senin (25/8/2020), Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri lantas memberikan imbauan kepada semua orang.
Ia mengatakan bahwa semua orang bisa menjadi korban dari perbuatan orang terdekatnya.
"Semoga ini membuat kita tersadar bahwa kewaspadaan terhadap kemungkinan victimisasi, kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya kejahatan ternyata bisa dilakukan oleh siapa saja."
"Apakah itu muda, tua, laki-laki, perempuan, pendidikan atas, pendidikan di bawah," jelas Reza.
Menurut Reza sekarang ini status seseorang mudah berubah.
Dari yang warga biasa bisa menjadi pelaku pembunuhan.
"Kita terkejut bukan kepalang betapa mudahnya orang hari ini menjelma dari seorang warga negara biasa kemudian menjadi warga negara pencabut nyawa," jelas dia.
• Selain Uang, Ini Alasan Eksekutor Mau Diajak NL Bunuh Bos Pelayaran di Kelapa Gading: Satu Kelompok
Terkair modal NL sebanyak Rp 200 juta demi menghabisi nyawa Sugianto, Reza menilai sebenarnya uang itu tidak seberapa dibanding harus menghilangkan nyawa orang.
Apalagi uang Rp 200 juta harus dibagi pada tersangka lain.
Diketahui dalam kasus ini ada 12 orang berperan membunuh Sugianto.
"Anggaplah uang Rp 200 juta itu merupakan harga yang harus dikeluarkan untuk menyabut nyawa satu orang."
"Tapi dengan komplotan sedemikian banyak orang dibagi sebutlah 10 atau 11 orang ternyata masing-masing jumlah yang seberapa," lanjutnya.
Uang itu tidak seberapa apalagi mereka membunuh di tempat yang akan banyak diketahui orang.
• Berlagak Kerasukan Arwah Ayahnya, Modus NL agar Tersangka Lain Mau Bantu Bunuh Bos di Kelapa Gading
"Mengapa orang yang dengan bayaran relatif kecil ternyata bisa sekali lagi melakukan percobaan pembunuhan di tempat terbuka semacam itu," ucap Reza.
Sehingga, Reza merasa mereka rela berbuat demikian karena situasi.
Orang menjadi gelap mata demi memenuhi apa yang ia inginkan.
"Dugaan saya barangkali terpengaruh oleh situasi, situasi yang membuat orang berpikir tak ada rotan akar pun jadi."
"Ketika mata pencaharian halal sulit didapat maka orang gelap mata memilih jalan-jalan yang rusak, sesat untuk mendapatkan uang, pengaruh situasi," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-2:20:
Alasan Para Tersangka Mau Bantu NL
Berbagai cara dilakukan karyawati administrasi, NL (34) untuk membunuh bosnya seorang pengusaha bidang pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto (51).
Sugianto dibunuh dengan cara ditembak di depan Ruko Royal Gading Square, Jakarta Utara pada 13 Agustus 2020.
Dikutip TribunWow.com dari Warta Kota pada Selasa (25/8/2020), NL mengajak 11 orang untuk membunuh Sugianto.

• 34 Adegan Diperagakan saat Rekonstruksi Kasus Penembakan Bos Pelayaran, Polisi Fokus 3 Bagian
Dari 11 orang yang membantu di antaranya adalah suaminya sirinya R alias MM dan sejumlah murid ayahnya.
Ayahnya yang telah meninggal itu semasa hidup adalah seorang guru spiritual.
NL meyakinkan orang-orang agar mau membantunya dengan cara berlagak kerasukan arwah sang ayah.
Pada rekonstruksi perencenaan pembunuhan yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/8/2020) NL sempat memeragakan dirinya sempat kerasukan nyawa ayahnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus mengatakan bahwa NL berlagak kerasukan nyawa ayahnya di depan suami sirinya, RS, SY, dan AJ.
"Jadi jelas, tersangka NL itu beberapa kali mengaku kerasukan arwah ayahnya yang meminta para pelaku agar menghabisi atau membunuh korban," jelas Yusri.
• Detik-detik DM Bunuh Bos Pelayaran di Kelapa Gading: Berpapasan, Lewat Sedikit, Tembakkan 5 Peluru
Saat itu NL yang mengaku sebagai nyawa ayah NL memerintahkan agar mereka mau membantu perempuan tersebut membunuh Sugianto.
“Assalamualaikum apakah kalian siap berjuang?” kata penyidik menirukan pernyataan NL saat kerasukan arwah ayahnya.
"Siap eyang," jawab MM, RS, SY dan AJ bersamaan.
Setelah itu, mereka lantas berziarah ke makam ayah NL di Tangerang.
Saat itulah, NL kembali berlagak kerasukan ayahnya.
"Assalamualaikum, izin masuk," kata NL seperti ditirukan penyidik.
"Jadi, seolah-seolah arwah almarhum masuk ke tubuh NL," lanjut penyidik.
"Silakan,” jawab tersangka Ruhiman alias M kala itu.
• Modal Rp 200 Juta, Berbagai Cara Dilakukan agar Bos Pelayaran Mati: Termasuk Beli Atribut Ojol
Hal itulah yang membuat para tersangka akhirnya mau membantu NL.
Yusri menjelaskan, para tersangka merasa segan dengan NL lantaran perempuan itu anak dari guru spiritual mereka.
Kerasukan yang diperagakan NL juga membuat mereka akhirnya mau membantu.
"Karena mereka semua adalah bekas murid ayah NL, jadi mereka semua segan. Apalagi dengan kerasukannya NL yang seakan-akan ini perintah ayah NL, maka semuanya mau membantu rencana NL," jelas Yusri. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Sebagian Artikel ini diolah dari Warta Kota dengan judul Modus Nur Yakinkan Para Pelaku Lain Bunuh Bos Pelayaran dengan Berlagak Kerasukan Arwah Ayahnya